Laman

Jumat, 11 Maret 2011

Event International, Monster Jam Show


Nuansa seperti pertunjukan sirkus memang lebih kental pada gelaran Monster Jam. Kendaraan berbasis tubular dengan mesin-mesin besar serta ban extra large saling mengadu kebolehan melintasi trek berpasir dengan beragam handicap. Dari sepuluh kendaraan semua akan mendapat giliran tampil minimal 3 kali.

Sesi adu kecepatan, peserta akan dilepas dua-dua melewati handicap berupa trek lurus pendek dan juga jumpingan serta tikungan balik. Berikutnya Monster Jam akan diberikan kesempatan untuk melakukan free style dimana akan dilakukan penilaian sendiri berdasarkan tinggal kesulitan manuver yang ditampilkan.

Selain atraksi truk bersasis tubular dengan ban raksasa juga ada supporting show berupa balap jip yang biasa digunakan untuk dessert racing seperti King of  The Hammers. “Ini pertama kalinya peserta dessert racing diundang dan jadi bagian dari show. Wah, cukup interesting juga!” komentar Rick Deremo, salah satu offroader Amerika yang ikut bermain ketika Monster Jam digelar di Angel Stadium di Anaheim.
Tak ketinggalan UTV yang lagi ngetren di Amerika pun ditampilkan. Dan tentu saja aksi mobil remote control yang bisa jumping tinggi tak mau kalah. Konsep acara ini memang bukan sekadar sport kompetisi, tetapi lebih ke entertainment yang merangkul keluarga. Artinya bapak, ibu dan anak merasa perlu dan wajib menonton langsung jika tempat tinggal mereka disinggahi Monster Jam Show.

Desain kendaraan yang menarik serta beragam merchandise membuat Monster Jam memang sangat “menghibur”. Apalagi jika aksi “gila-gilaan” drivernya makin menjadi. Truk dengan ban raksasa terbang tinggi dengan empat roda di atas tanah, kedua ban depan terangkat seperti layaknya seorang crosser sedang memainkan motor trailnya menjadi pemandangan yang biasa.

Raungan knalpot yang dihasilkan dari mesin di atas 9.000 cc merupakan magnet yang cukup kuat untuk menarik penonton datang dan menonton langsung. Hampir 3 jam lebih pertunjukan ini digelar, namun waktu tersebut terasa sebentar. Meskipun terpaksa membeli karcis dari calo, kami berdua merasa tidak rugi. “Enggak apalah bayar mahal dikit yang penting kita bisa menonton semua acara Monster Jam,” begitu komentar Widodo Teguh yang menemani penulis.

What a great moment!
Memang Monster!
Ternyata tak hanya size bannya saja yang monster karena rata-rata memakai ban ukuran extra large di atas 50 inch. Tepatnya ukuran yang dipilih sekarang ini berdimensi 1,7 m x 1,1 m x 0,6 m. Agar roda itu mampu diputar dan tahan dipakai “terbang” berkali-kali maka gardan yang dipakai pun untuk kendaraan heavy duty seperti misalnya truk untuk pengangkut perbekalan militer.

Tentu saja gardan tersebut sudah dimodifikasi dan direinforce. Pada bagian ujung gardan ada tambahan gir reduksi (reduction gear) sehingga mampu memutar roda hingga lebih dari 66 inci. Sistem kemudi memakai model four wheel steering dimana roda belakang bisa dibelokkan seperti roda depan. Ini agar memudahkan dalam bermanuver menginjak Monster Jam lebih sering digelar di stadion tertutup yang space-nya terbatas. Driver akan terasa ringan memutar roda berkat tambahan full hydraulic steering.

Sasis tubular dengan bodi fiber serta sistem suspensi four link membuat Monster Truck ini bisa mendapatkan clearance yang tinggi, sekitar 4 feet. Modifikasi sasis tubular juga memudahkan dalam mengeset posisi driver agar bisa tepat di tengah mobil serta mesin yang berada di belakang jok driver. Ini untuk mendapatkan perimbangan bobot yang bagus agar Monster Truck stabil dipakai bermanuver.
Kapasitas mesin yang digunakan pun cukup dahsyat. Rata-rata memakai mesin 9.420 cc (575 cu) yang sudah dilengkapi supercharger dan memakai bahan bakar alkohol. Biasanya radiator tak dipakai. Ini seperti halnya mesin VW yang hanya mengandalkan pendingin udara. Makanya Monster Jam digunakan tak lebih dari 5 menit. Sesudah itu akan beristirahat cukup lama agar mesin kembali dingin sebelum mendapatkan giliran untuk tampil lagi.

Transmisi yang digunakan rata-rata model matik, tapi yang sudah dimodifikasi.  Beberapa merek yang cukup populer antara lain Turbo 400, Powerglide, Ford C6 Transmission ataupun Torque-flite 727. Namun ada beberapa yang memilih transmisi Lenco yang biasa digunakan mobil drag race.

Soal safety mendapat perhatian serius karena “show” Monster Jam sering gila-gilaan. Selain konstruksi sasis tubular dibuat kokoh, baik dari pilihan bahan maupun teknik pengerjaan. Beberapa komponen lain seperti engine cut-off tak hanya berada di dalam kabin, tapi juga di bodi luar. Ini penting, agar memudahkan tim rescue membantu mematikan mesin dan perlengkapan elektronik ketika Monster Jam terbalik akibat terlalu bersemangat ketika bermanuver.

Sementara untuk driver Monster Jam, wajib memakai baju balap tahan api lengkap dengan helm, juga sarung tangan dan sepatu. Selain itu juga pelindung leher dan safety belt 5 point juga tak bisa ditawarkan lagi. Jadilah sirkus 4x4 ini menjadi sebuah tontonan yang menghibur dengan berbagai aksi dahsyat serta lahan untuk mendapatkan uang dari sisi bisnisnya.
Bayangkan saja selama setahun paling tidak ada 48 show utama dengan jumlah penonton sekelas dengan penonton sepakbola. Bisa berkisar 50.000 orang lebih. Jika harga tiket rata-rata US$ 10.00 (sekitar Rp 95.000 –an) maka total uang masuk mencapai Rp 4.750.000.000. Itu belum termasuk penerimaan dari sewa booth untuk makanan, bisnis merchandise berupa t-shirt, topi, mainan dan lain-lain.

Kapan ya di Indonesia ada yang tertarik bikin? Paling tidak Little Monster Jam deh! Hehehehe...