Laman

Senin, 07 Maret 2011

Biar Irit BBM, Cepat Pindah Gigi

Econo Driving Mobil

Biar Irit BBM, Cepat Pindah Gigi


Seminggu cuma beli bensin rp 100 ribu
Jakarta
- Berkendara sehari-hari ke sekolah sudah jadi hal biasa buat Egi, sapaan karib Muhammad Ramziad Afgeshza. Pelajar SMAN 78 kelas 11 IPA B ini terbiasa membesut Honda Jazz RS hitam dari rumahnya di bilangan Puri Indah ke sekolah yang berlokasi di Kompleks Pajak, Kemanggisan Jakbar.

Meskipun jarak rumah ke sekolah tidak terlalu jauh sekitar 10 km, rupanya Egi cukup mengenal teknik econo driving. Malah teknik ini pun sudah diaplikasi pada cara mengemudinya sehari-hari.

"Kalau saya biasanya berusaha untuk cepat pindah gigi," bilang pemuda kelahiran 1994 ini yang kebetulan membesut Jazz RS bertransmisi manual.

Terlebih, karena memang rute perjalanan hariannya lebih mengutamakan kecepatan rendah karena lebih banyak berjibaku dengan kemacetan. Jadi, trik ini pas banget diaplikasi karena tidak perlu menggantung putaran mesin terlampau tinggi untuk memindah gigi.

Gunakan gigi lebih tinggi pada kecepatan rendah

Diakuinya, menggunakan putaran mesin rendah saja tidak cukup untuk melakukan econo drive. Karena percuma saja menggunakan putaran mesin rendah namun perlakuan terhadap pedal gas masih cenderung agresif.

So, intinya lakukan akselerasi dengan halus, tidak perlu tancap gas buat mencapai putaran 2.000-3.000 rpm untuk sebelum memindah gigi ke posisi lebih tinggi. "Yang sabar saja, kan bukan pengin kebut-kebutan," ujar bungsu dari tiga bersaudara ini.

Selain fokus pada perilaku berkendara, bisa dicontoh juga kondisi mobil Egi yang tergolong klimis. Bukan hanya tampilan luar, lo. Melainkan keadaan kabin besutan andalannya. Tampak di jok belakang, hanya tas sekolah dan kotak bekal buat makan siang.

Bobot bisa berpengaruh pada konsumsi bensin. Semakin banyak barang yang dibawa, bobot mobil pun kian berat dan efeknya pasti konsumsi bensin bertambah, bukan?

Lakukan perpindahan antara 2.000 - 3.000 rpm (kiri). Bensin tipis? Enggak masalah! (kanan).

Nah, dengan trik ini, Egi jadi bisa menghemat. "Ya, kira-kira Rp 100 ribu deh, buat seminggu sekali isi bensin," kekehnya. Tuh, liat saja jarum indikator bensin yang rada turun. Pria ini belum khawatir kehabisan bensin. Irit, sih!