Laman

Senin, 07 Maret 2011

Charger di Mobil Bikin Smartphone Cepat Rusak?

Charger Mobil Smartphone

Charger di Mobil Bikin Smartphone Cepat Rusak?


Jakarta - Aduh, sori cyiinn.. batre gue low bat nih. Gue sedang di jalan, nanti gue telpon lagi yah kalo dah sampe. Dheeehhh..," ujar Eva mengakhiri pembicaraannya di dalam mobil. Hal demikian sering dialami pengguna handphone (HP) atau telepon pintar (smartphone), saat dalam perjalan.

Berbagai aktivitas memang sering dilakukan di dalam mobil. Entah main games, melakukan aplikasi, koneksi internet, chating hingga membuka lembaran kerja. Karena sering aktif, baterai jadi cepat habis. Maka perlu bawa charger mobil agar aktivitas tak terhenti. Namun jangan asal main tancap adaptor charger ke lighter.


Berbagai macam charger mobil untuk smarthpone
"Baterai smartphone memang lebih boros karena sering digunakan, misal masa pakainya hanya sehari. Tetapi dianjurkan ngecharge (ngecas) smartphone di mobil hanya untuk keadaan darurat. Pasalnya tegangan listrik di mobil naik turun alias tidak stabil, seperti saat sedang start, menghidupkan sistem audio atau AC, juga ketika menyalakan lampu beam," terang Susanto, GM device management Bakrie telecom.

Nah, jika sering isi ulang baterai di mobil dan hal seperti di atas terjadi berkali-kali, ini dapat merusak elemen baterai sehingga memperpendek umur baterai. Hal sama dikatakan Sopian, juragan toko Honey Phone di ITC Roxy Mas, Jakpus,

"Janganlah, kecuali memang penting banget. Usahakan pakai charger biasa sebelum beraktivitas menggunakan kendaraan. Enggak lama kok, paling 2 jam sudah full."


Perhatikan spek yang tertera pada bodi charger mobil
Perlu diperhatikan juga chargernya, pakailah produk orisinal karena sudah disesuai­kan dengan unit handsetnya. Meski banyak banyak charger aftermarket berkualitas bagus, namun tak sedikit yang kualitasnya rendah. Yang kualitasnya jelek akan terasa langsung di smartphone, seperti ngecasnya tidak sempurna, terlihat diindikator baterai sudah full, nyatanya belum.

"Kualitas charger yang baik outputnya juga lebih stabil. Spesifikasinya harus sesuai. Lihat colokannya, meski sama belum tentu sama aliran listriknya," kata Susanto. Ia juga menyarankan agar charger awet, jangan biarkan charger dalam keadaan masih tertancap di lighter. Karena saat starter mobil di mana perlu tegangan listrik besar, charger juga seperti dalam keadaan terpakai.

Intinya, pengguna smartphone bukannya tidak boleh mengisi baterai pakai charger mobil. "Masak sih, gara-gara takut ngecas bisa diputusin pacar karena enggak bisa lagi ngobrol atau bisnis yang bernilai ratusan juta melayang karena takut baterai smartphone yang harganya hanya ratusan ribu rusak," tutup Susanto.

Hehehehe.. bener juga sih. Tetapi ingat, ngecas di mobil kalau memang benar-benar darurat ya...