Laman

Senin, 07 Maret 2011

Semua Hal Tentang Mengisi BBM, Waspada Senjata Makan Tuan! (bag.1)

Do & Don’t Saat Mengisi BBM

Semua Hal Tentang Mengisi BBM, Waspada Senjata Makan Tuan! (bag.1)


Jakarta - Tak melulu bersiasat dengan BBM non-subsidi yang makin mencekik leher, ada kalanya pemikiran lebih rasional seputar bahan bakar justru bisa membuat dahi tak perlu berkerut.

Minimnya pengetahuan akan cairan BBM sangat mungkin menjadi senjata makan tuan di besutan kesayangan. Makanya pahami do n don’t soal BBM.

Bila dibiarkan, terbayang jutaan rupiah siap melayang percuma karena BBM di dalam tangki mobil menjadi mubazir. Perlakuan atau kebiasaan dalam mengisi BBM di SPBU saja bisa menjadi penghemat BBM atau sebaliknya, pemborosan.

Disadari atau tidak, masih banyak pemilik mobil yang membuang sebagian hasil jerih payahnya selama bekerja sebulan ke atas aspal.

Kadang, perlakuan dan pemikiran sederhana bisa memangkas biaya transportasi bulanan hingga ratusan ribu rupiah perbulannya.

ISI TANGKI SUHU RENDAH

Mengisi ulang tangki BBM, sebaiknya saat suhu lingkungan masih rendah. Bisa refueling pada pagi hari atau malam hari. Sinar yang terik, akan menaikkan suhu bumi dan berakibat tingginya penguapan di dalam tangki timbun SPBU. Satuan massa tertinggi BBM dalam satuan volume terjadi di pagi hari.

“Hal ini untuk memastikan BBM yang tersedot dispenser dan masuk ke tangki mobil, murni cairan BBM bukan gas,” jelas Erwin, supervisor SPBU 34-11507 di Kebon Jeruk, Jakbar.

KURAS TANGKI

Menguras tangki BBM merupakan bentuk lain perawatan berkala. Deposit atau kotoran yang terus menumpuk selama tahunan ibarat bom waktu karena tanpa diduga bisa tersedot naik hingga ke ruang bakar.

Ritual kuras tangki menjadi wajib. “Meski proses pengerjaan bisa memakan waktu sehari penuh, perlu dilakukan paling tidak 1-2 tahun sekali,” terang Noviyanto, kepala bengkel Tunas Toyota Cawang, Jaktim.


NOSEL PENGISIAN

Nosel sebuah dispenser memiliki pengaturan kecepatan isi BBM yang lazim memiliki 3-speed. Sebenarnya tak ada masalah mengisi tangki BBM mobil dengan speed nosel manapun. Perbedaan hanya ada pada kecepatan mengisi.

Hanya saja, untuk mobil lawas yang sistem pernafasan tangki BBM (breather) sudah tidak bagus alias mampat, tak bisa mengisi dengan bukaan nosel paling besar. Bensin akan muntah kembali dari lubang pengisian karena jalur by-pass yang buntu tadi.

Mau tak mau pengisian BBM harus pelan dengan bukaan valve nosel paling kecil dan akan butuh waktu lebih lama saat pengisian BBM. Itu makanya dibuat nosel dengan 3 tingkat kecepatan.


ISI SAMPAI LEHER

Jangan biasakan mengisi BBM sampai leher alias sampai batas bibir tutup tangki BBM.

Ini disebabkan karena BBM yang berada di leher tangki lebih sering terbuang percuma dari saluran pernafasan (breather).

Kondisi ini sama saja dengan membuang uang ke jalanan. Jika berniat mengisi BBM sampai full tank, sudahi pengisian setelah automatic cut-off valve pada nosel bekerja yang lazim disertai bunyi ‘jetrek’.

Selain itu juga, bisa berbahaya bila bensin yang tumpah tadi menyambar api seperti bara rokok. Bau bensin yang menyengat akan tercium hingga ke dalam kabin penumpang bila ada celah terbuka di antara pelat bodi.


TANGKI MOBIL KOSONG

Tangki BBM mobil kerap dibiarkan sampai benar-benar kosong (di bawah simbol ‘E’/Empty) sebelum melakukan refueling. Meski tak berefek langsung ke konsumsi, namun kotoran dari dasar tangki akan membuat mampat nosel (injektor) atau spuyer karburator.

“Semburan BBM yang tidak mengabut atau debit yang menurun akan mengurangi performa mesin dan berbuntut konsumsi boros,” jelas Taqwa dari Garden Speed di bilangan Cilandak, Jaksel.