Laman

Kamis, 07 Juli 2011

Tips otomotif, Hindari 4K, Cegah Amarah Saat Berkendara


  
Paling tidak, ada “4K” yang menjadi pemicu amarah saat kita nyetir mobil. Yaitu Kemacetan, Kecelakaan, Kerusakan dan K yang keempat adalah Kelakuan. K terakhir ini maksudnya perilaku buruk para pengendara yang ugal-ugalan.

Sudah jelas, kemacetan sangat tidak nyaman bagi setiap pengendara. Begitu juga dengan kecelakaan, baik hanya sedikit tersenggol, tertabrak atau bahkan menabrak pengguna jalan lainnya.

Sedangkan yang termasuk kerusakan, yaitu kasus-kasus seperti mogok di jalan, overheating, ban kempes, kopling putus, alarm tiba-tiba meraung, dan bermacam kasus lainnya. Jika terjadi, semua pemicu tersebut sanggup membuat para pengendara naik darah karena perjalanan pasti akan terhambat.

Yang tidak kalah memancing emosi adalah kelakuan atau perilaku buruk para pengendara. Akibatnya bisa saja membuat mobil menjadi korban. Gaya berkendara yang ugal-ugalan ditambah salah paham dan emosi yang tak terkendali, mungkin saja berlanjut dengan perkelahian.

Nah, berdasarkan empat pemicu emosi di jalan raya ini, kita dapat menyiapkan cara-cara mudah agar saat berkendara kita tidak terjebak dalam suasana yang membuat amarah kita meledak.

1. Rencanakan perjalanan Anda. Poin pertama ini mengharuskan kita menentukan waktu dan rute yang akan akan kita pilih untuk berkendara. Tujuannya untuk menghindarkan kemungkinan terjebak kemacetan.

2. Pemeriksaan. Lihat dan cek lagi kesiapan mobil Anda. Mulai dari ban, lampu-lampu, mesin, air radiator, bahan bakar dst. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima sehingga risiko mengalami kerusakan di jalan dapat diperkecil.

3. Patuhilah peraturan lalu lintas dan terapkan safety driving agar mobil dan Anda tidak menjadi korban atau pun pemicu kecelakaan.

4. Mengalah dan positif thinking-lah tiap kali berhadapan dengan pengendara yang ugal-ugalan. Kombinasi perencanaan,
pemeriksaan dan sikap yang tidak terpancing perilaku buruk pengendara akan sangat berguna dalam meminimalisir maupun meredam potensi munculnya amarah. Selamat mencoba.

Selasa, 05 Juli 2011

Car Care Mesin, Kilap Layaknya Baru


JAKARTA - Perawatan tampilan mobil (car care) tak hanya dimonopoli oleh sektor eksterior dan interior saja. Nyatanya, meski ruang mesin kerap terabaikan kondisinya, namun perlu melakukan perawatan berkala untuk membuat tampilan ruang mesin sedap dipandang.

Namun perlu diketahui, car care pada ruang mesin tak semudah yang dibayangkan. Karena, pada ruang mesin terdapat banyak komponen yang letaknya akan menyulitkan saat dibersihkan. Belum lagi beberapa komponen vital seperti kabel-kabel, alternator, aki dan saringan udara (riskan rusak) jika terkena air atau cairan pembersih.

Komponen mesin seperti Accu dan saringan udara, wajib mendapatkan perhatian khusus karena rentan ber,asalah jika terkena air
Sehingga, “Jika belum berpengalaman membersihkan mesin, tidak disarankan untuk melakukan car care sendiri di ruang mesin,” sahut Daniel Saputra dari workshop car care Show Car di kawasan Meruya Ilir, Jakarta Barat.

Ruang mesin yang terawat, mempresentasikan kondisi mesin yang terbilang baik
Car care sendiri dibagi dalam tiga tahap, yakni membersihkan ruang mesin dan membuat tampilan ruang mesin kembali mengkilap layaknya saat kondisi baru. Alatnya sendiri bisa menggunakan kuas, cairan pembersih dan engine dressing.

Tips Dan Trik Membersihkan Ruang Mesin, Lindungi Komponen Kelistrikan


Tutup bagian mesin yang berhubungan dengan sistem elektronik mobil, dengan menggunakan plastik
JAKARTA - 1. Selain dengan engine degreaser, mencuci ruang mesin pakai sabun colek (atau bahan deterjen lainnya) dan air sah-sah saja buat mesin. Namun, dengan catatan air jangan diguyur dan jangan disemprot. Cukup dengan hanya mengusap atau langsung menyikat perlahan bagian di dalam kompartemen mesin yang hendak dibersihkan.

2. Jika menggunakan air dan detergen, tutup semua sumber kelistrikan seperti tempat sekering, busi ataupun modul-modul elektronik dengan menggunakan plastik ataupun karet. Hal ini untuk menghindari kemungkinan kerusakan atau hubungan arus pendek pada komponen elektronik.

3. Alat-alat yang digunakan dalam pembersihan usahakan yang masih ‘fresh’. Paling tidak bukan bekas pakai membersihkan komponen lain. Kontaminasi antar bahan, potensial meninggalkan noda yang sulit dihilangkan.

4. Penggunaan cairan engine degreaser berbahan dasar solvent dan acid, hanya untuk beberapa bagian mesin yang berbahan metal, bukan untuk yang plastik ataupun karet.

5. Permukaan berbahan logam tidak perlu lama-lama dipoles. Cukup ‘sekali jalan’ saja, karena noda cairan pembersih yang tertinggal bisa jadi kusam karena kontaminasi cairan atau dalam waktu yang lama.

Memilih Engine Degreaser Dan Dressing, Perhatikan Kandungan Kimianya


Engine degreaser berbahan dasar solvent dan acid, hanya untuk beberapa bagian mesin yang berbahan metal, bukan untuk yang plastik ataupun karet
JAKARTA -
Untuk cairan engine degreaser, masih bisa ditemui di gerai aksesori atau perawatan mobil. Material cairan engine degreaser sendiri terdapat 3 macam, yakni berbahan detergen, solvent dan acid. Namun jika ingin melakukan car care mesin sendiri di rumah, pilih cairan engine degreaser berbahan detergen biasa.

Karena, dinilai aman untuk penggunaan harian dan tidak berbahaya untuk komponen mesin berbahan plastik dan karet.

Namun, untuk cairan engine degreaser berbahan detergen, memiliki kemampuan membersihkan noda membandel tak sebaik bahan solvent atau acid.

“Bahan acid dan solvent, lebih baik dengan penanganan profesional. Karena kandungan kimianya dapat merusak komponen mesin jika penggunannya tidak tepat,” wanti Ahmad.

Hal yang sama juga berlaku untu cairan engine dressing. Namun bedanya, cairan yang dapat mengembalikan kilap mesin ini jarang tersedia di pasaran.

Hal tersebut dikarenakan kandungan kimianya yang berisiko merusak komponen mesin, jika penggunannya tak tepat. Sehingga umumnya hanya digunakan pada gerai car care saja.

Minggu, 03 Juli 2011

Antisipasi Mobil Terbakar Lakukan Cek Rutin


Menurut Angian, pemeriksaan rutin dan teliti adalah langkah preventif dan efektif mencegah kebakaran
JAKARTA -
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan agar mobil terhindar dari kemungkinan kebakaran.

• Jangan memperbaiki atau mengganti suku cadang yang berhubungan dengan bahan bakar dan oli, tetapi menggunakan suku cadang imitasi. Rentan rusak karena tidak terjamin kualitasnya!

• Setelah service, lakukan pemeriksaan pada kompartemen mesin agar tidak ada barang-barang seperti lap atau kertas yang tertinggal, yang dapat memicu terjadinya kebakaran.

• Lakukan pemeriksaan secara rutin seluruh selang dan kabel di kompartemen mesin. Benahi dan ganti kalau ada gejala longgar atau rusak.

• Percayakan pengerjaan service sistem saluran bahan bakar dan oli pada bengkel terpercaya atau bengkel resmi.





Tips Perawatan Kaca Mobil


JAKARTA - Membersihkan kaca mobil memang terkesan gampang-gampang susah. Gampang karena tinggal diguyur air, dilap, selesai deh. Tapi bila tak tahu tekniknya bisa-bisa akan membuat daya tahan kaca dan tingkat kebeningannya terganggu.

Umumnya, cara praktis membersihkan kaca mobil dengan cairan kimia yang dijual bebas di pasaran. Dengan cairan itu dipercaya bisa menghilangkan jamur atau kotoran yang menempel.

Tapi menurut General Manager Prima Glass, Ajie Pratomo, langkah itu bisa mengundang masalah. ”Lapisan kaca bisa tergerus. Memang tak begitu terlihat karena sangat kecil sekian micron. Tapi lama-lama daya tahannya menurun,” sahutnya.

Dia menganjurkan kaca dibersih­kan cukup dengan air bersih yang mengalir. Dengan begitu, debu atau butiran pasir yang menempel bisa larut. Kalaupun ingin menggunakan pembersih, cukup pakai shampoo mobil agar kotoran larut. ”Biasakan dua hari sekali membersihkan kaca mobil,” sarannya.

Satu hal lagi, pakailah kanebo atau lap penyerap yang khusus untuk kaca. Jangan disharing dengan kanebo yang dipakai untuk mengeringkan bodi mobil. Hal ini bertujuan agar kotoran atau minyak yang keangkat saat membersihkan bodi mobil tidak menempel di kaca. Mudah dan sederhana, bukan.

Nih, Cara Biar Gas Buang Lebih Plong


JAKARTA - Kalau boleh diilustrasikan, sistem pembuangan (exhaust system) di mobil hampir sama dengan saluran pembuangan di tubuh manusia. Setelah proses pencernaan di usus, sisa hasil pencernaan (feces) dibuang dari colon ke rektum dan keluar melalui anus.

Sedangkan di mobil, hasil pembakaran di dalam ruang mesin dibuang melalui sistem yang dinamakan pembuangan atau lebih dikenal dengan knalpot yang diambil dari bahasa Belanda yang berarti saringan suara.

Di sistem pembuangan tersebut terdiri dari beberapa komponen penting. Mulai exhaust manifold (header), pipa, resonator, catalytic converter (katalis), tabung fleksibel, muffler, mounting dan muffler tip. Khusus di kendaraan MPV macam Toyota Avanza, Kijang Innova, Daihatsu Xenia, Suzuki APV dan lainnya, exhaust system pun tak bisa dianggap remeh.

Ada penyakit atau masalah spesifik yang timbul di mobil keluarga tersebut. Nah, seperti apa, yuk kita bedah satu persatu komponen di sistem pembuangan ini.


Exhaust Manifold

Exhaust manifold (EM) adalah komponen pertama yang ada di sistem ini. Fungsinya, saluran buang sisa pembakaran dari kepala silinder ke knalpot. Menurut Prasetyo, EM kerap disebut pula header. “Tapi header lebih dikenal dengan EM yang sudah di-custom,” bilang penggawang Juara Knalpot, di RS Fatmawati, Jaksel.

Ada dua jenis bahan EM di mobil standar. Yaitu, model besi cor dan cast iron. “Jarang sekali kerusakan terjadi di EM. Bisa tahunan,” tegas Prasetyo.

Namun, EM berbahan besi cor sering retak karena tersiram air ketika panas. Kasus tersebut banyak terjadi jika dek pelindung bawahnya rusak atau bolong. Untuk itu, selalu cek dek tersebut. Atau, umumnya mengganti header dengan pipa sekaligus didesain ulang untuk menambah performa mesin.


Catalytic Converter

Catalytic converter (CC) atau katalis adalah alat yang dapat menekan dan menyaring kadar gas buang, seperti CO (karbon monoksida), HC (Hidrokarbon) dan NOX (Nitrigen oksida). Hasilnya, gas buang mesin lebih bersih atau ramah lingkungan.

“Lokasinya ada di belakang exhaust manifold dan di dalamnya ada sarang tawon kecil berdiameter sekitar ½ mm,” jelas Prasetyo dari Juara Knalpot.

Kerusakan yang sering terjadi adalah pecah karena terbentur benda keras di jalan. Kalau sudah pecah, kata Prasetyo, akan timbulkan suara aneh seperti baut di dalam kaleng. "Klontang klontang klontang..., gitu," sahutnya.

Kerusakan dapat terjadi pula karena usia pakai. “Biasanya tersumbat karena usia atau sering pakai bensin bertimbel. Kalau sudah tersumbat, mesin jadi susah hidup atau kadang pipa depan jadi merah menyala,” ungkapnya.

Lantaran diameter saringan dalam sangat kecil, makanya sering dilepas oleh pemilik mobil biar gas buang enggak ada hambatan dan tenaga mesin semakin enak. “Orang berani melepas soalnya aturan uji emisi di Indonesia juga belum efektif berlaku, kan,” bilang pria ramah itu.


Resonator

Sesuai namanya, fungsinya meredam atau menyaring suara. Dan lokasinya berada setelah header atau juga biasa ditempatkan di belakang catalytic converter. Umumnya komponen ini sudah ada di mobil-mobil baru.

Selain meredam suara, resonator juga berguna menghasilkan back pressure (tekanan balik) gas buang,” ujar Mulyono, juragan Indo Jaya Knalpot, di jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakbar.

Acap kali resonator dicopot lantaran menghambat gas buang oleh pemilik mobil. “Sebaiknya jangan dilepas kalau mesin standar. Karena suara jadi besar, kecuali kalau memang pengin suara knalpot gede,” sahut Mulyono.

Mengenai kerusakan, sebenarnya mirip dengan tabung muffler. Namun, Prasetyo menemukan kejanggalan resonato di Toyota Kijang Innova yang berjumlah dua. "Orang mengeluhkan suaranya dengung. Ternyata di dalamnya gak ada peredamnya. Jadi saya ganti dengan resonator yang ada peredam," beber warga Kembangan, Jakbar ini.


Muffler

Penyakit utama pada tabung gas buang ini adalah keropos atau penyok akibat terbentur dan bocor. Pelat tipis yang berfungsi meredam suara selain resonator ini kerap ‘termakan’ sisa gas buang.

Apalagi bila besutan kesayangan rajin ‘minum’ bahan bakar seperti Pertamax Plus atau Shell Super Extra yang beroktan tinggi. Usia tabung relatif lebih pendek. Ini lantaran hawa sangat panas dari sisa gas buang yang disebabkan bahan bakar oktan tinggi.

“Kalau tidak bagian luarnya yang keropos bisa juga sekat bagian dalam yang kena,” jelas Benny dari Standard Adi Knalpot di Jl. Gunung Sahari, Jakpus.

Untuk penggantian, bisa dilakukan 2 macam cara. Yakni mengganti secara utuh yakni tabung dan sebagian pipa saluran gas buang atau hanya mengganti tabungnya saja.

Banderolnya berkisar antara Rp 1-2 juta untuk versi orisinal atau Rp 750 ribu untuk versi ‘seperti’ orisinal alias replika. Malah tak jarang ditawarkan jenis aftermarket dengan material stainless steel yang lazim digaransi hingga 3 tahun.


Muffler Tip

Beda dengan tabung muffler, ujung knalpot ini biasanya hanya berfungsi sebagai pelepas sisa gas buang yang berada persis di bawah bumper.

Namun bukan berarti muffler tip ini bebas penyakit. Apalagi untuk versi aftermarket yang material dan kualitas bahannya tak sebaik pabrikan. Untuk beberapa tipe muffler tip, biasanya mendapat finishing dengan warna chrome.

Seiring dengan usia MPV kesayangan yang sudah 4-5 tahun, tip ini kerap karatan karena pelapis chrome mulai mengelupas. Mengantisipasi hal ini, banyak bengkel knalpot yang menawarkan tip seperti bawaan pabrik tetapi memakai bahan stainless steel.

“Selain lebih awet, modelnya bisa menyesuaikan dengan bentuk atau desain bumper,” terang Munin dari Azki Dr. Muffler di bilangan Pondok Cabe, Jaksel.

Muffler tip biasanya dibuat 2 versi pemasangan. Ada yang dilas langsung ke ujung pipa knalpot tetapi ada juga yang hanya dibaut alias dijepit. Harga berkisar antara Rp 300-700 ribu tergantung model dan bahan yang dipakai dan biasanya dibarengi garansi 1-2 tahun.


Mounting

Lazim disebut dengan karet gantungan knalpot. Bentuknya kecil, fleksibel tetapi memiliki tugas sangat berat. Fungsinya sebagai penyangga exhaust system. Mulai dari pipa depan, muffler hingga pipa belakang yang nongol di bawah bumper sangat bergantung dari karet gantungan.

Makanya, meski kecil harganya lumayan mahal. “Mau hemat bisa pakai mounting karet versi pahe yang sekarang banyak disediakan bengkel knalpot tetapi umur tak bisa lama,” terang Benny dari Standar Adi Knalpot.

Apalagi knalpot ini selalu bergetar dan goyang saat mesin hidup atau mobil berjalan. Bisa dibayangkan bobot keseluruhan pipa dan tabung knalpot yang menggantung di karet bundar atau kotak ini.

Biasanya sebuah minibus atau MPV yang berdimensi panjang memiliki 5-6 buah mounting. Bila satu saja putus atau retak, otomatis beban yang harus ditanggung mounting lainnya jadi lebih besar pula. Tak heran bila mounting sudah afkir, pipa atau tabung akan membentur bodi sambil menimbulkan bunyi duk..duk..duk!


Fleksible

Dibilang fleksibel karena bentuknya yang menyerupai slang buangan mesin cuci atau sedotan plastik model tekuk. Pipa logam yang dibentuk menyerupai accordion ini memang memiliki fleksibilitas tinggi.

Lazim diletakkan sebagai penghubung setelah collector header. “Guncangan mesin yang tinggi kerap menyebabkan sambungan pipa bocor atau kendur. Makanya digunakan pipa fleksibel,” jelas Munin dari Azki Dr. Muffler.

Meski begitu, fleksibel memiliki usia pakai karena posisinya yang dekat dengan mesin. Hawa panas sisa gas buang yang lewat pipa fleksibel kerap membuat ketebalan dinding berkurang.

Makin lama usia pakai mobil keluarga seperti Innova atau Avanza, bisa juga terjadi kebocoran karena retak. Khususnya pada setiap lipatan fleksibel yang menyerupai accordion, karena selalu bergerak saat mesin goyang.

Biaya penggantian fleksibel ini bisa mencapai Rp 800 ribu untuk yang berdimensi 15-20 cm. Ini lantaran pipa fleksibel masih dibungkus dengan anyaman stainless steel (braided shield).

Hal yang Perlu Dilakukan Ketika Berhenti di Bahu Jalan


Jakarta - bahu jalan, peruntukkan sebenarnya adalah untuk keadaan darurat. Namun yang terjadi, tak jarang digunakan untuk mendahului kendaraan lain. Tak hanya masyarakat umum, para pejabat pemerintah pun sering melakukannya.

Sehingga, bahu jalan yang tadinya disediakan sebagai tempat yang aman, menjadi tidak aman, karena bisa-bisa ketika berhenti saat darurat, kendaraan kita malah disundul dari belakang.

Nah, agar tetap aman, ada beberapa tips ringan nih ketika berhenti di bahu jalan.

Saat Berhenti Di Bahu Jalan Tol

Keluar Jauhi Mobil, cari jarak yang sekiranya aman, dan jangan hanya berdiam diri didalam mobil sambil menunggu bantuan datang.

Saat berhenti di pinggi jalan akibat emergency juga ada hal-hal yang perlu di perhatikan:

1.Minimal 25 meter di belakang mobil diletakan segi pengaman. "Kalau perlu lebih jauh lagi biar lebih aman."

2. Nyalakan lampu hazard

3. Semua penumpang turun dan menjauh ke bagian depan mobil "kenapa harus turun? ini hanya khusus di sini, karena kebiasaan di Indonesia banyak yang menyalip menggunakan bahu jalan. Jadi kalau kendaraan kita tertabrak penumpang masih aman."

4. Segera panggil tim emergency jika mobil ada masalah.

Sumber: JDDC

Aksesoris Mobil Dan Motor Bahaya Jika Terlalu Gaya

JAKARTA - Andi, sebut saja begitu, merasa bangga dan senang karena bisa membawa pulang motor barunya. Begitu sampai di rumah, langsung saja pelajar sekolah menengah atas ini membuka-buka situs di internet. Katanya sih mau cari aksesori. “Biar keren mas, supaya enggak kelihatan standar seperti yang lain,” ujarnya mantap.


Wajar sih apa yang dilakukan oleh Andi tadi. Tetapi perlu diingat pula pemakaian aksesori yang salah atau berlebihan bukan sesuatu yang dianjurkan.

“Karena bisa menimbulkan bahaya untuk pengendara itu sendiri atau orang lain,” terang Didi Hardianto dari Sentul Safety Driving di Jakarta.

Lucunya komponen asli kendaraan yang berfungsi sebagai peranti safety ini diganti dengan aksesori tadi. Efeknya tentu membahayakan. Nah biar enggak salah pilih berikut beberapa aksesori yang bisa menimbulkan celaka.

Setir

Pemilik kendaraan sebaiknya tidak mengganti setir atau stang dengan produk lain yang lebih kecil. Katanya sih biar bisa bergaya balap. Penggunaan setir racing jadi lebih stabil.

Itu kalau buat mobil balap yang sudah dilakukan penyesuaian dengan roda. Buat harian akan berbeda karena perbandingan putaran setir dan sudut roda masih standar. Malah pengemudi saat membelok akan memutar setir lebih banyak karena diameternya mengecil.

Selain itu tambahan perangkat di setir pun sebaiknya dihindari. Seperti pemasangan kenob yang seolah-olah mempermudah membelokkan setir dengan hanya menggunakan satu tangan.

“Tanpa menyadari bahaya yang mungkin timbul,” jelas Aipda Bambang Margono, Instruktur Safety Driving dan Safety Riding Polda Metro Jaya. Padahal tenaga yang dihasilkan pasti tidak sebaik jika kita menggunakan kedua tangan.


Kaca Film

Buat di mobil fungsinya memang beragam, mulai dari meredam panas sinar matahari sampai pelindung dari tindak kejahatan. Bahkan ada yang anti peluru.

Tetapi yang perlu diperhatikan adalah tingkat kepekatan yang digunakan. Jangan terlalu gelap hingga 80%, karena bisa menggangu pandangan ke belakang. Apalagi saat malam hari dan hujan. “Di negara maju ada peraturan yang mengatur penggunaan kaca film,” ujar Didi lagi.

Pedal
Katanya sih supaya bergaya racing, pedal asli dilapisi dengan cover berbahan pelat. Padahal peranti standar sudah dilapisi bahan semacam karet dan dirancang aman digunakan. Telapak sepatu atau sandal pengemudi tidak licin.

Penggunaan tambahan lapisan pedal dari bahan metal dapat dilakukan sepanjang tidak licin dan cara pemasangan yang benar. Yaitu melekat dengan sempurna pada badan pedal yang asli.

Klakson
Peranti yang satu ini biasanya digunakan buat berkomunikasi dengan pengendara lain. Nah supaya lebih jelas, kalau enggak mau disebut bikin kaget, banyak yang menukarnya pakai produk yang lebih besar.

Ada model terompet, keong atau kebo. Bahkan ada yang pakai sirene plus toa yang biasa digunakan polisi. Memang efektif tapi malah bisa bikin emosi, jadinya malah celaka.

Peranti Audio
Kadang saking sukanya mendengarkan musik, peranti audio pun dijejalkan penuh di mobil. Sampai-sampai pandangan pengemudi ke belakang terhalang oleh tumpukkan speaker dan power. Efeknya pengemudi hanya mengandalkan spion luar saja. Hal ini tentu mengurangi tingkat safety kendaraan.

Selain itu hobi mendengarkan musik dengan volume keras juga bisa mengganggu pendengaran terhadap suara di luar mobil. Seperti suara klakson pengendara lain. Respon terhadap lingkungan di sekitar pun berkurang.

Begitu pula dengan pemasangan TV mobil di dashboard. Sedikit banyak akan mempengaruhi konsentrasi pengemudi. Sebaiknya TV ditempatkan di bagian yang pengemudi tidak dapat melihat sama sekali.

Atasi Stres Di Jalan, Kalau Berlipat Makin Gawat


JAKARTA - Niat hati mau cepat sampai, tapi gara-gara stres malah jadi ceroboh dan makin terlambat. Ini dialami Denni, yang mesti mengejar waktu penerbangannya. Karena sudah sangat mepet, takut ketinggalan pesawat, karyawan sebuah TV swasta di Jakarta ini habis-habisan menggeber kendaraannya.

Bukannya cepat sampai, stres membuatnya tak waspada. Ia menabrak seorang pejalan kaki. Bukannya cepat sampai, ia malah makin direpotkan oleh urusan kecelakaan dan betul-betul ketinggalan pesawat.

Stres merupakan salah satu potensi bahaya bagi pengendara. Apalagi dengan kondisi jalanan yang makin hari makin macet. Kejadian seperti dialami Denni, bukanlah hal baru di jalanan kita. Bukannya makin cepat atau menyelesaikan masalah, perjalanan makin terhambat bahkan muncul masalah baru akibat penanganan stres yang salah.

Terima Dan Pahami
Menurut studi yang dilakukan perusahaan navigasi, TomoTom, ketika terjebak macet tingkat stres pengemudi pria bisa mencapai tujuh kali lipat yang dialami wanita. “Saat stres, pria umumnya menunjukkan respon psikologis akut, menghadapi atau menghindari,” kata psikolog kesehatan, David Moxon.

Menurut psikolog Roslina Verauli M.Psi, toleransi terhadap stres antara pria dan wanita sebenarnya tidak beda. Yang membuat berbeda adalah cara merespon. “Perempuan lebih mudah menyalurkan tekanannya, bercerita, curhat, lebih ekspresif. Kalau laki-laki terbiasa untuk menahan sendiri, tidak seekspresif perempuan, tekanannya dipendam ke dalam,” kata wanita yang akrab disapa Vera ini.

Secara umum manusia bereaksi terhadap stres, termasuk akibat macet, secara bertahap. Tahap pertama, alarm. Munculnya kesadaran ada macet yang bikin stres. Kalau dibiarkan terus, lama-lama manusia akan jadi resisten. “Kita seperti sudah menerima bahwa macet itu bagian dari kehidupan. Padahal bikin stres,” lanjut psikolog RS Pondok Indah, Jaksel ini.

Kondisi tersebut, lama-lama berkembang jadi kelelahan, lalu jadi burn out atau ledakan. Bentuknya berupa, mudah marah, kerja berantakan, sulit konsentrasi, ceroboh, kelelahan, membenci diri sendiri, benci pada kehidupannya. “Makanya hati-hati, kalau ada alarm nggak suka ini macet, segera lakukan sesuatu,” bilang dosen psikologi di Universitas Tarumanegara, Jakbar ini.

Tiap hari dihajar stres dan macet bisa mempengaruhi kondisi fisik. Stres menekan produksi hormon yang meningkatkan daya tahan tubuh. Akibatnya, jadi lebih mudah sakit. Juga mudah lelah, sulit konsentrasi, sakit kepala dan seterusnya. Secara emosi, jadi lebih mudah terpancing, marah, agresif. Secara jangka panjang, stres juga bisa mempengaruhi relasi dengan orang lain seperti keluarga atau teman kerja.

“Bisa mempertinggi tingkat perceraian. Klien saya banyak terbantu dengan monitoring waktu. Mereka bangun jam 5 pagi, pulang jam 10 malam. Trus ketemunya kapan? Kita lebih sering ketemu teman kantor daripada pasangan hidup,” bilang Vera.

Orang menghadapi stres dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang bisa mengelola dengan tenang, berpikir dan menghasilkan solusi. Ada yang justru melakukan hal-hal yang membuat masalah dan stres baru. Seperti marah-marah akibat macet, kebut-kebutan, pepet-pepetan di tengah jalan. “Seringnya saat macet, kita punya pikiran-pikiran yang kita ganda-gandakan sendiri. Istilahnya katastropi, aduh ini nanti telat, nanti bos marah, dan seterusnya,” kata Vera.

Panik dan pikiran buruk tidak akan membantu saat terjebak macet. Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah, terima dan pahami bahwa kita sedang tertekan dan di tengah macet. ‘Gila’, gw stres nih. Baru sesudah itu, coba pahami apa yang membuat kita stres. Dengan menerima kenyataan, kita bisa berpikir, terus bagaimana, apa yang bisa dilakukan.

“Orang yang bisa berpikir begini, jadi lebih mudah merasionalkan. apa yang bisa kulakukan. Oya, delegasi deh, telpon ke kantor, besok berangkat lebih pagi, relaksasi, ngopi, ngeteh, dengerin musik atau ngobrol, atau nikmati itu sebagai kesempatan untuk menikmati waktu untuk diri sendiri. Lalu berikutnya apa ya untuk mengantisipiasi, besoknya harus berangkat lebih pagi, cari route baru, pakai sopir dan sebagainya Ini kedengarannya susah dilakukan, karena Anda tidak melewati tahap menerima itu tadi,” jelas ibu satu anak ini.

Sesudah itu, baru bisa mengupayakan tindakan untuk meredakan stres. Metodenya, berbeda-beda untuk tiap orang, sesuai karakter dan latar belakangnya. Ada yang terbantu dengan musik, ada yang dengan ngobrol, sehingga keberadaan teman perjalanan bisa membantu. Ada juga yang terbantu menghadapi tekanan dengan relaksasi.

“Gunakkan humor, kita lihat sekeliling, lihat keadaan orang yang keadaannya lebih terjepit dari kita. Tapi jangan sarkasme yaa, tapi cari keadaan untuk mentertawakan diri sendiri,” bilang lulusan Universitas Indonesia ini.

Pelan Tak Berarti Lebih Irit Loh!

Pelan Tak Berarti Lebih Irit Loh!


Efisiensi sekarang jadi salah satu pertimbangan utama dalam memilih begitu. Masalahnya, efisiensi sering berbenturan dengan karakter dinamis sebuah kendaraan. Efisiensi bahan bakar tidak bisa diperoleh satu paket dengan kecepatan. Kalau mau irit ya jangan lari kencang. Masa iya sih?

Mengemudi Ekonomis

Efisiensi bisa kok diperoleh tanpa harus mengorbankan kecepatan. Selain kondisi mobil yang sehat, kuncinya ada di faktor manusia, pengemudi. “Sampai 20% konsumsi mobil dipengaruhi oleh gaya mengemudi,” kata Bettina Schmidt, instruktur eco driving BMW di BMW Efficient Dynamic Driving Day, di Tanjung Benoa, Bali awal bulan Oktober.

Karena itu, mengemudi pelan tak berarti konsumsi jadi lebih irit. Sebaliknya lari kencang, juga tidak berarti jadi lebih boros. Menurut hasil riset BMW, mengemudi 50 km/jam di dalam kota dengan gigi 3, konsumsi bahan bakarnya hampir sama dengan saat berlari 100 km/jam dengan gigi 5. Sementara di jalan tol mobil yang bergerak 150 km/jam dengan gigi 5, jauh lebih irit dibanding lari 20 km/jam dengan gigi 1.

Kendaraan efisien adalah yang tetap irit walaupun lari kencang. Efisiensi tidak bisa diperoleh hanya mengurangi kecepatan, tapi juga bagaimana gaya saat menurunkan atau menambah kecepatan.

“Angka di atas diperoleh dari tes dengan situasi seperti sirkuit. Dalam situasi nyata di jalan kita banyak menemui macet, mobil lain atau motor berseliweran. Intinya mengemudi dengan smooth. Minimalkan mengerem dan menginjak gas terlalu dalam termasuk kebiasaan ngegas saat menghidupkan mobil,” papar Klaus Heimerl, driving instructor BMW.

Jarak dengan kendaraan yang lain juga turut memengaruhi efisiensi. Jangan terlalu dekat, jaga jarak karena membantu mencegah stop and go. Menginjak rem dalam-dalam lalu ngegas cenderung boros bahan bakar.


Konsumsi bahan bakar, cermin gaya mengemudi
Kalau jarak terjaga, pengemudi hanya perlu mengangkat pedal gas untuk mengurangi kecepatan. Lalu gas lagi sebelum kecepatan dan putaran mesin berkurang terlalu banyak. “Akselerasi di gigi 5 bisa menghemat bahan bakar sampai 10% dibanding pada gigi 3,” ungkap Bettina yang akrab disapa Tina ini.

Bawaan dan peranti tambahan yang membebani mobil juga mesti diperhitungkan. Lebih baik singkirkan berbagai peranti yang gak dibutuhkan tapi memberati kendaraan seperti roof rack atau bike rack.

“Singkirkan kalau tidak perlu, karena bikin berat dan mendongkrak konsumsi bahan bakar. Jaga mobil seenteng mungkin agar tetap aerodinamis. Singkirkan peranti yang tidak perlu, tutup jendela dan sunroof,” bilang Klaus.

Bagaimana dengan peranti elektrik? Mematikan AC bikin kendaraan lebih irit? Bisa jadi, tapi efeknya tidak selalu baik. Yang pertama, mematikan AC di daerah panas jelas bukan pilihan yang bagus. Irit tapi kalau bikin enggak nyaman karena mandi keringat, enggak asik juga kan.

Kalau cuaca sejuk dan nyaman, mematikan AC dan buka jendela bisa jadi pilihan. Tapi inipun dengan syarat. “Kalau bukanya hanya sedikit, bagus buat efisiensi bahan bakar. Tapi kalau buka lebar-lebar apalagi sampai buka sunroof, malah jadi mengurangi aerodinamika kendaraan. Jadinya lebih boros, enggak efisien lagi,” kata Tina.

Cara Pakai Rem Sistem ABS, Bukan Berarti Lebih Pakem


JAKARTA - Kendaraan keluaran terkini, hampir semuanya telah dipersenjatai dengan sistem ABS pada peranti penghenti lajunya. Dan hampir semua orang yang akan membeli mobil baru pasti akan menanyakan atau ditawarkan fitur ini oleh sales mobil. Lantas, apakah ABS itu? Banyak orang yang beranggapan, dengan fitur ABS, pengereman menjadi lebih pakem, namun apakah anggapan ini sepenuhnya benar?

ABS atau Anti-lock Braking System merupakan sebuah peranti yang membantu kinerja sistem pengereman untuk mencegah roda terkunci saat melakukan deselerasi. “Sehingga mobil masih dapat dikendalikan atau diarahkan,” buka Dodi Budiono, senior instructor Indonesia Defensive Driving Center (IDDC).

Karena ketika roda terkunci, roda tidak menggelinding sebagaimana mestinya. Dan saat kemudi dibelokkan, mobil akan tetap mengarah lurus. Dalam hal ini, diibaratkan seperti kita meluncurkan balok di lantai, tidak bisa diarahkan.

Cara kerja ABS sebenarnya cukup sederhana. Saat pengemudi menginjak rem dengan keras dan mendadak, sensor ABS akan mendeteksi ada roda yang terkunci. Maka secara otomatis sistem ABS tersebut akan mengurangi dan menambah tekanan rem secara simultan (pulse).

“Seperti ketika kita menginjak pedal rem berulang-ulang dengan cepat,” imbuh Dodi. “Ada indikator yang dapat dipahami ketika sistem ABS ini bekerja. Yaitu getaran yang terasa pada pedal rem saat kita menginjak rem dengan keras,” tambah pria ramah ini.

Jadi getaran tersebut, -walaupun terasa kurang nyaman-, namun ini merupakan hal yang normal dan bukan merupakan kerusakan sistem deselerasi mobil.

“Sebenarnya sistem ABS pada pengereman mobil, sama sekali tidak menambah pakem, hanya membantu untuk mengurangi gejala mobil tergelincir akibat roda yang terkunci saat melakukan pengereman,” tukas pria yang selalu fit ini.

“Dengan begitu, mobil masih bisa kita kendalikan dan arahkan untuk menghindari sesuatu yang menghalangi kita,” tutup Dodi.

Cara Manfaatkan Rem ABS Dan Non ABS, Beda Perlakuan Lho!


JAKARTA - Lalu bagaimana kita memanfaatkan sistem ABS pada mobil dengan baik dan benar? Saat mobil di depan kita mengerem mendadak atau tiba-tiba ada rintangan di depan mobil, tak perlu ragu-ragu untuk menginjak rem secara penuh dan kuat.

Injak saja dan jangan dikocok, maka ABS akan bekerja secara maksimal. Pengemudi pun bisa menghindari rintangan dengan membelokkan kemudi.

Kemudian bagaimana caranya pada mobil yang belum dilengkapi dengan peranti ABS, jika tiba-tiba menemui situasi seperti di atas? Caranya dengan menekan dan melepas pedal rem berulang-ulang dengan cepat. Hal tersebut akan membuat roda tidak terkunci, dan mobil masih (relatif) mudah dan bisa untuk dikendalikan.

Cara tersebut memang tidak seefektif dengan sistem rem yang sudah dilengkapi dengan ABS. Namun cukup bisa mengeliminir gejala roda mengunci saat pedal rem diinjak mendadak.

Alat Diagnosa Sasis, Bisa Meneliti Mobil Eks Tabrakan


JAKARTA - Beli mobil tapi bekas tabrakan? Bisa jadi musibah. Gimana tidak, meski bodi mulus tapi ada saja yang kurang nyaman saat dikendarai. Sebenarnya musibah itu tak perlu terjadi. Karena sudah ada alat pendeteksi sasis mobil labelan Beissbarth Easy 3D. Dengan biaya Rp 100 ribu per mobil, minimal Anda enggak akan membeli barang ekstabrakan.

Alat yang dimiliki bengkel Nawilis di Tanah Abang I, Jakpus ini cukup canggih. “Ini alat tercanggih di Indonesia. Kalau kemarin kita punya alat spooring robotic, nah alat ini lebih canggih lagi. Selain spooring 3D, juga bisa baca chassis alignment,” terang Bambang Setyono, operational manager Nawilis.

Melalui alat ini, dapat mendiagnosa kerusakaan sasis/rangka dan sistem suspensi. Keunggulannya punya 12 camera di sisi kiri dan kanan, 8 camera LED dan 4 camera CCD. “Kameranya ada di tengah sehingga tingkat keakurasiannya lebih tinggi. Karena antarkamera dengan reflektor dekat,” jelasnya.


Wheelbase different bisa menunjukan sasis bengkok kiri atau kanan
Alat yang diimpor dari Jerman ini membaca beberapa parameter dalam deteksi sasis. Contoh side (lateral) offset, axle offset, set back, whellbase difference dan track width difference.

Side (lateral) offset, terjadi pergeseran titik tengah roda belakang terhadap titik tengah roda depan. Setelah ditabrak/menabrak, meski kondisi sasis bagus (masih persegi empat), tapi posisinya miring.

“Kalau di-spooring bannya sih bisa diluruskan, tapi bannya saja yang lurus, sasisnya tetap miring. Sehingga akan mengalami kestabilan berkurang karena titik poros sudah berubah,” kata Bambang.

Sementara axle offset, berarti titik tengah axle (gardan) depan dan belakang mengalami pergeseran (menyamping atau tidak lurus). Biasanya gardannya miring tapi bannya tetap lurus. Pengaruhnya, saat belok kanan dan kirinya enggak singkron. Alias, akan ngesot.


Posisi camera di tengah, akurasi data lebih tinggi
Lalu, getaran ke bodi pun tinggi sebab posisi gardan tak center dengan joint as.

“Biasanya ada mobil ditabrak dari belakang, rangka belakangnya jadi mengecil dari depan (kuncup). Di jalan jadi limbung dan kalau zig-zag atau nikung jadi kayak understeering,” imbuhnya.

Parameter set back (mirip dengan caster) bisa deteksi tabrak samping. Biasanya kalau ditabrak samping, maka caster dan porosnya mundur. Otomatis jadi offset, kalau terlalu besar berpengaruh ke sudut belok. Kalau belok ke sisi yang ditabrak jadi terasa cepat (responsif).

Sedangkan belok berlawan jadi kurang responsif. “Jadi set back mirip caster. Kalau caster dilihat dari dudukan sokbreker, sedang set back dari poros. Bahayanya kalau kecepatan tinggi, mau belok jadi terlambat,” kata Bambang.

Kalau wheelbase difference (WD) bisa diartikan jarak antara sumbu roda kanan dan sumbu roda kiri berubah; WD negatif atau positif. Hampir sama kejadiannya dengan set back, tapi WD dua-duanya (gardan depan dan belakang).

Misalkan sasis kirinya bengkok, berarti jarak antara axle depan dan belakang berubah dan akan terdata sebagai WD negatif. “Semua itu bisa diperbaiki dengan spooring. Tapi kalau gak bisa disetel lagi, harus ke bengkel lain yang dapat memperbaiki sasis,” tegas Bambang.

Hindari Beli Kaca Mobil Copotan


JAKARTA -
Urusan mengganti komponen dengan copotan, lazim dipilih demi menghemat pengeluaran. Tapi apakah rumus itu berlaku juga kalau ingin mengganti kaca mobil?

Nah, kalau buat masalah ini, General Manager Prima Glass Ajie Pratomo menyarankan hindari penggunaan kaca mobil copotan.

Tentu saja dia ada alasannya mengapa lebih merekomendasikan menggunakan kaca mobil baru. Pertama, tentu saja kondisi kaca mobil copotan tak sempurna 100%. Artinya, kemungkinan terdapat retakan baik di pinggir atau di bagian tengah.

”Kalau ada retakan di tepi kaca mobil bisa menyebabkan kebocoran. Getaran mobil bisa memberi efek meluasnya retakan,” paparnya.

Selain itu yang mesti diperhatikan juga adalah lapisan utraviolet di kaca mobil. Bisa jadi lapisan pelindung antisinar matahari pada kaca mobil copotan sudah hilang. Selain karena faktor usia, penyebab hilangnya lapisan tersebut bisa karena penggunaan cairan kimia pembersih kaca.

”Kalau keseringan pakai cairan kimia pembersih dan penghilang jamur kaca mobil bisa membuat lapisan UV menipis sampai hilang. Kalau sudah begini, kaca rentan pecah,” sahut Ajie lagi.

Makanya, tak heran kalau Ajie selalu berpesan pada customernya agar memperlakukan kaca mobil secara khusus. Selain membuat usia kaca menjadi lebih panjang, kaca mobil yang bening dan bebas gangguan kotoran maupun jamur akan memaksimalkan kenyamanan dan keamanan berkendara.

Pilihan Alat Bantu Pengemudi, Banyak Variasinya


JAKARTA - 1.
Sensor parkir. Tersedia dari 2 hingga 6 titik sensor dan akan mengeluarkan suara tak terputus jika jarak antara mobil dan obyek di belakangnya tinggal 30 cm. Pemasangannya mudah, lantaran hanya membuat dudukan sensor pada bumper belakang. Harganya berkisar antara Rp 250-600 ribu.

2. Kamera parkir. Tersedia tipe yang tersedia beserta dudukannya ataupun terpisah. Pemasangannya dengan menempelkan sensor di dekat pelat nomor, dengan membuat dudukannya terlebih dahulu. Bisa terkoneksi dengan head unit atau dengan layar di spion tengah. Harganya berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 1,6 juta.

3. Kaca spion tambahan. Letaknya ada dua tempat, di sudut depan kap mesin untuk memantau bagian depan mobil atau terpasang di belakang untuk memantau bagian buritan mobil. pemasangannya bisa direkatkan dengan double tape atau harus membuat dudukan pada bagasi belakang. Harganya berkisar antara Rp 150-260 ribu untuk spion depan dan Rp 120-300 ribu untuk spion belakang.

4. Kaca tambahan di spion. Pemasangannya tinggal direkatkan pada kaca spion tengah. Bentukanya bermacam-macam, bundar ataupun persegi. Pilih yang tak terlalu cekung atau tak terlalu besar dimensinya, agar tak mengganggu pandangan ke arah kaca spion. Harganya antara Rp 50-100 ribuan.

Nih, Cara Berantas Karat di Mobil


JAKARTA -
Untuk mengatasi atau menghilangkan karat di bodi mobil, maka terdapat beberapa langkah yang harus dijalani.

• Periksa setiap bagian bodi mobil, perhatikan apakah terdapat karat atau tidak. Caranya, selain dilihat atau diraba, bisa juga diketok dengan tangan, sehingga terdengan suara yang berbeda, atau bahkan jika sudah parah karatnya, saat diketok ada bagian logam yang rontok.

• Jika sudah diketahui bagian mana saja yang terkena karat, atau mungkin seluruh bodi mobil akan dicat ulang. Maka untuk memudahkan mengelupas lapisan cat dapat dilakukan dengan metode sand blasting.

Namun jika sand blasting dirasa terlalu mahal, bisa dilakukan dengan metode pembakaran, atau memanaskan cat dengan semprotan api, sehingga cat dan lapisan dempul mudah dihilangkan.

• Setelah proses pembakaran tersebut, dilanjutkan dengan mengerok lapisan cat dan dempul yang menempel di bodi mobil. Semakin tebal dempul, semakin susah untuk dikerok, maka butuh waktu pembakaran lebih lama.

• Setelah lapisan cat dan dempul terkelupas, diikuti dengan proses pengamplasan. Proses ini selain untuk menghilangkan sisa-sisa lapisan cat, juga untuk mengetahui sisi bodi yang telah dihinggapi karat. Biasanya karat yang masih samar-samar terlihat, setelah diampelas akan terlihat jelas, dan bahkan akan rontok, jika bodi sudah keropos.

• Potong pada sekitar bagian yang rontok, dengan jarak yang agak luas. Hal ini karena karat yang mudah menyebar, sehingga dikhawatirkan bagian sekitarnya sudah kerkontaminasi karat, namun masih tipis. Proses pemotongan panel bodi yang berkarat, dilakukan dengan las.

• Kemudian tambal bagian yang telah terpotong tadi, dengan pelat galvanis. Untuk mobil Jepang umumnya memiliki ketebalan pelat sekitar 0,9 mm, sedangkan mobil Eropa sekitar 1 mm.

• Setelah bodi ditambal, kemudian dilabur dengan lapisan epoxy. Fungsinya selain untuk memberikan lapisan dasar, juga untuk mengetahui apakah masih ada karat maupun keropos di bodi mobil. Jika masih terdapat keropos, maka prosesnya diulang lagi mulai dari pengamplasan.

• Pelapisan dengan dempul merupakan proses selanjutnya, dan diakhiri dengan proses pengecatan.

Plus Minus Electric Power Steering


JAKARTA -
Honda Jazz sudah mengaplikasikan electric power steering pada sistem kemudinya. Perangkat ini sudah me­ngandalkan motor eletrik yang disalurkan menjadi energi mekanik sehingga membantu gerakan kemudi.

Benefitnya, sistem electric power steering terletak pada batang kemudi dan gearbox steer ini memang bebas perawatan.

Beda sama power steering konvesional yang mengandalkan tekanan hidrolik di mana menggunakan oli sebagai pompa untuk menekan sehingga setir terasa lebih ringan dan mudah dikendalikan.

Dalam jangka waktu tertentu, oli power streering yang mengandalkan hidrolik mesti diganti. Belum lagi mesti mewaspadai kebocoran oli yang suka merembes bila seal-nya sudah getas.

Meski begitu, bukan berarti electric power steering bebas kerusakan. Kalau sudah jebol, penggantian komponen ini juga ikutan bikin isi kantong jebol. ”Mesti beli yang baru satu set karena tak bisa servis per komponen,” ulas Bowo dari bengkel spesialis power steering Hendra Jaya.

Selain itu biasakan kalau parkir kondisi ban lurus ke depan. Tapi kalau sudah kadung rusak dan bila merasa tak sanggup menebus, silakan mengaplikasikan sistem hidrolik. Bowo menyebut ubahan dari electric ke hidrolik buat Honda Jazz dikenai Rp 5 jutaan.

Cara Membawa Barang di Mobil, Jangan Asal Taruh!


JAKARTA - Barang yang diperbolehkan dibawa ke dalam mobil hanya produk terbatas berupa barang pribadi atau personal belonging. Tetapi tidak asal taruh, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar aman selama perjalanan.

“Barang yang tidak ditata bisa mengakibatkan cedera yang lebih parah pada pengendara,” jelas Wijaya Kusuma President Director ORD Rekacipta Dinamika perusahaan konsultan safety driving.

Buat mobil-mobil yang memiliki bagasi tentu tidak masalah lantaran tinggal disimpan di situ. Lain hal jika seperti Toyota Avanza, Innova atau Honda Jazz dan lainnya yang memiliki ruang bagasi jadi satu dengan kabin. Kadang jok belakang dilipat untuk memuat barang.

“Jangan menumpuk barang terlalu tinggi sehingga menghalangi pandangan pengemudi ke belakang,” terang Jusri Pulubuhu bos Jakarta Defensive Driving Consulting. Sebab akan berpengaruh dengan reaksi pengendara untuk mengantisipasi bagian belakang kendaraan saat berjalan.

Selain itu, semua barang yang ada di dalam kabin harus dalam kondisi terikat ke bodi mobil. Bisa menggunakan tali, jaring atau cargo net. Tujuannya agar barang tidak mudah bergerak saat mobil berjalan. “Paling penting saat terjadi kecelakaan atau rem mendadak barang tidak mental ke depan yang bisa menyebabkan cedera yang lebih parah pada pengemudi dan penumpang,” tambah Wijaya lagi.

Hal yang sering dilakukan pula adalah dengan meletakkan barang di atas mobil. Bisa menyebabkan perpindahan center of gravity (pusat grafitasi kendaraan), dan coefficient drag menjadi lebih besar. Sehingga mobil menjadi tidak stabil.

Sebagai catatan, roof rack digunakan apabila dalam keadaan terpaksa dan kendaraan sebaiknya mengurangi kecepatan. “Pengemudi tidak bisa berkendara normal lagi karena ada beban tambahan. Harus lebih hati-hati saat menikung, melalui jalan rusak dan jaga kecepatan,” lanjut Jusri.

Selain itu, load capacity untuk barang biasanya 2 kali beban berat manusia dewasa atau sekitar 150 Kg. Namun ada baiknya membaca manual book mengenai batasan muatan yang diperbolehkan dalam kendaraan.

Trik Pasang Pelek Super Gede Tanpa Harus Robek Spakboard


JAKARTA - Kalau dulu, cara paling ampuh untuk memasukkan velg lebar adalah dengan wide body, maka sekarang justru sebaliknya. Dimana sebisa mungkin velg lebar masuk tanpa harus robek bodi.

Namun yang pasti, membutuhkan usaha lebih keras dibandingkan wide body. Disinilah tantangannya. Kamu harus putar otak bagaimana agar velg dengan lebar luar biasa bisa masuk ke fender. Yang patut dicamkan, kamu harus siap dengan apapun konsekuensinya. Berikut beberapa pilihan opsinya.

• Roll Fender. Ini adalah langkah paling awal untuk memasukkan velg lebar. Fender standar biasanya ada daging yang menjulur di dalam fendernya. Daging inilah yang dilipat sampai rata agar tidak menyentuh ban. Caranya dengan alat roll khusus fender. Biaya pengerjaan berkisar sekitar Rp 100-150 ribu per fender.

Fender harus dikorbankan agar velg bisa berputar bebas.(kiri) Jarak travel sokbreker dipastikan berkurang drastis, jadi jangan mengeluh jika bantingannya keras.(kanan)

• Gedor Fender. Jika roll fender belum ampuh, bisa tempuh opsi gedor. Cara ini bisa dilakukan secara manual, yaitu menggedor fender menggunakan palu yang kepalanya terbuat dari karet. Tujuannya sama, melipat/meratakan daging fender dalam agar ‘kapasitas’ fender bertambah. Namun harus hati-hati, bisa jadi fender malah keriting atau catnya terkelupas. Lebih baik serahkan kepada ahlinya.

• Suspensi. Untuk opsi per custom, suspensi wajib kaku/keras, kenapa? Agar tidak mudah mengayun. Sehingga mengurangi resiko gesrot. Midun, dari bengkel per Jaya Spring, Haji Nawi, Jakarta Selatan, mengungkapkan, “Per sebisa mungkin ayunannya sedikit, meminimalisir resiko terbentur polisi tidur,” jelasnya. Konsekuensi dari setelan suspensi seperti ini adalah, “Sudah pasti enggak nyaman, karena prioritasnya enggak gesrot, bukan kejar kenyamanan,” lanjut Midun lagi.

Camber negatif bisa juga diperoleh dari konstruksi kaki-kaki yang sudah mengadopsi multilink.

• Camber Negatif. Dilakukan bila tapak ban masih keluar dari bodi setelah dilakukan berbagai trik di atas. Untuk sudut kemiringan, tidak perlu terlalu ekstrem, yang penting tapak ban sudah masuk ke dalam fender. Jika dinding ban atau bibir velg masih keluar dari bodi, tidak apa-apa, disitulah point ff interest-nya. Cara melakukan camber miring, bisa ganti baut camber yang lebih kecil, atau ganti camber kit.

Mengenal LED Dan Aplikasinya, Kecil-Kecil Terang Nyalanya


JAKARTA - Sumber cahaya pada kendaraan tidak lagi didominasi bohlam halogen atau Xenon. Rangkaian dioda berpendar, atau biasa diistilahkan dengan sebutan LED (Light Emitted Diode) ini, belakangan mulai banyak dipakai untuk menunjang penerangan sekaligus tampilan eksterior dan interior.

Sektor penerangan mengandalkan LED, mulai diterapkan beberapa pabrikan mobil ternama seperti Audi dan Mercedes-Benz, sebagai sumber cahaya untuk pemakaian siang hari (daylight). Sedangkan unsur kosmetik mengandalkan LED, banyak diaplikasi pada interior sebagai penunjang aksen glamor.

Jenis
Penggunaan LED diawali di dunia elektronik pada era ‘80-an. Saat itu masih diistilahkan dengan sebutan LED radio hingga era ‘90-an. Secara fisik, komponen mungil ini tak lain adalah dioda berkaki dua.

LED model awal hanya terdapat revisi pada desain kubah serta jumlah kaki(kiri). Semakin diminati berkat aplikasi LED daylight sebagai penerangan tambahan di siang hari, buat keamanan berkendara terutama di beberapa negara Eropa(kanan).

Dua kaki, anoda (kutub negatif) dan katoda (kutub positif), pada tiap LED ini lah yang menjadikan dioda ini mampu berpendar layaknya sumber cahaya seperti bohlam. Pastinya dengan dialiri arus listrik dari aki atau power suply lainnya.

Meski mampu bersinar dengan cahaya benderang, LED tidak membutuhkan banyak daya listrik. “Paling kecil sekitar 0,08 Watt per LED, dan paling besar cuma butuh daya sekitar 0,5 Watt per LED,” jelas Wira Sentosa dari SACS di Pondok Gede, Bekasi.

Untuk jenis LED itu sendiri, sejak awal kemunculan sampai saat ini, sudah mengalami perkembangan signifikan. Awalnya di era ‘80-an, dioda berpendar ini hanya berupa butiran kecil dengan satu jenis warna.

Maksudnya, untuk menghasilkan cahaya hijau mesti memakai butir LED hijau. Saat itu warna LED masih sebatas merah, hijau, kuning dan oranye. Masuk era ‘90-an, butir kecil dioda dengan beberapa warna tadi, berubah menjadi LED model clear. Pembedanya bisa ditengarai dari casing dioda yang tidak berkelir alias bening.

“Meskipun bening, pendaran sinarnya bisa berbeda-beda. Saat ini tersedia warna putih, merah, hijau, ungu, pink, biru, kuning, oranye dan yang terbaru seperti warm-white,” urai Wira yang juga spesialis indiglo buat mobil dan motor ini.

Komponen resistor untuk jenis LED konvensional, tak bedanya dengan yang dipakai pada radio FM atau tape
Perkembangan jenis LED juga bisa dilihat dari model kubahnya. Model awal ditawarkan dengan dimensi kubah lebih panjang, sementara inovasi berikutnya berubah menjadi lebih pendek.

Tipe LED dengan kubah pendek ini diistilahkan dengan sebutan LED 1/2 (setengah). Perbedaannya, selain dari bentuk dan ukuran kubah, daya pancar cahaya yang dihasilkan juga berbeda. Untuk jenis LED 1/2 memiliki sinar lebih menyebar, ketimbang LED dengan kubah lebih panjang.


Model berpenampang ini sudah ada yang dibekali daya sebesar 5 watt per LED
SMT & LUXEON

Perkembangan jenis LED saat ini memang tak terlepas dari peran serta pabrikan kendaraan, dengan beragam varian canggih yang sudah berhasil diproduksi.

Secara otomatis, komponen pendukung seperti LED, juga mengalami kemajuan dalam teknologi yang dipakai.

Sejatinya masih andalkan dua kaki utama (anoda dan katoda), sebagai kutub pemantik pijaran cahaya yang dihasilkan LED.

Namun kemampuan menghasilkan sinarnya jauh lebih besar, dengan daya listrik yang dibutuhkan tetap tak seberapa.

Model ini disebut LED Luxeon, dengan daya listrik untuk setiap diodanya antara 0,5-5 watt. Tipe Luxeon terbagi lagi menjadi dua, kecil dan besar.

“Kalau yang kecil disebut LED SMT, tapi pemasangannya dalam bentuk rangkaian yang dibikin menjadi satu,” kata Sachin K. Punjabi dari Drivers Corner, Radio Dalam, Jaksel.

Wira menambahkan, untuk tipe SMT terbagi menjadi dua kategori. Yaitu LED dengan pendaran ke atas (front view), serta cahaya yang memancar ke arah samping (side view). Sedangkan LED Luxeon merupakan jenis terbaru saat ini.

Ciri fisik dari LED Luxeon seperti terdapat penampang atau heat sing, yang berfungsi untuk melepas hawa panas dari LED yang berpendar. Tipe ini juga dibekali modul sebagai pemantik terjadinya sinar pada dioda, dan bukan lagi mengandalkan resistor layaknya yang terdapat pada tipe SMT.

Pengecatan Tanpa Membuka Karet Kaca Mobil, Gunakan Tali Tambang


JAKARTA - Bagian karet pada kaca mobil, jika masih bagus dan original, maka sebaiknya tidak usah diganti. Untuk menjaga originalitas, karena biasanya kalau karet sudah diganti, pemasangannya sering tidak serapi karet aslinya.

Nah jika pada pengecatan dan rekondisi bodi mobil retro, karet-karet kaca dan bodi masih bagus, ada trik khusus agar pengecatannya tetap rapi, namun tanpa melepas karet tersebut.

“Gunakan tali tambang yang berdiameter sedang, dan sisipkan diantara karet kaca dan bodi mobil,” urai Amin. Pasang mengikuti alur karet, hingga semua sela-sela tersebut diisi oleh tali. Tali tambang ini berfungsi untuk sedikit mengangkat karet, sehingga memberi sedikit celah.

Dengan bantuan tali tambang, maka pinggiran bodi mobil dengan karet tersebut, akan lebih rapi hasil pengecatanya. Setelah selesai pengecatannya, tali tambang pun cukup dilepas, dengan cara ditarik perlahan-lahan.

10 Cara Mengemudi Efisien


JAKARTA - 1. Cek tekanan angin ban sebelum berkendara. Tekanan angin ban pada setiap compact car berbeda. Hal ini bisa diketahui dari buku manual atau tertera pada pintu depan maupun tutup tangki bahan bakar.

Tekanan angin ban yang tepat, bukan saja menghindarkan dari risiko ban meletus. Namun juga memberikan daya cengkeram yang optimal. Jika terlalu keras, mobil seakan mengalami gejala melayang. Jika tekanan anginnya kurang, memang traksi terasa (sedikit) lebih baik.

Namun handling dan stabilitas menjadi berkurang. Umumnyam tekanan angin ideal adalah antara 30-32 Psi (tergantung ukuran, model, serta jenis ban).

2. Panaskan mesin seperlunya. Mesin-mesin modern, masih memerlukan ritual pemanasan mesin agar pelumas bekerja sempurna. Namun jangan terlalu lama. Karena, bisa membuat BBM anda terbuang percuma. Waktu ideal memanaskan mesin berkisar antara 30 detik hingga 60 detik.

3. Injak pedal gas dengan halus dan seperlunya. Hindari melakukan akselerasi mendadak (kick-down). Karena hanya akan membuat konsumsi BBM menjadi lebih boros. Berjalanlah dengan kecepatan yang konstan.

4. Gunakan gigi persneling yang sesuai. Pada kecepatan rendah, gunakan gigi persneling yang dirasa sesuai dengan kondisi jalan. Karena, Jika menggunakan gigi persneling tinggi pada kecepatan yang terlalu rendah, saat membutuhkan akselerasi, Anda harus menginjak pedal gas lebih dalam. Patokannya, usahakan putaran mesin tak lebih dari angka 3.000.

5. Pindah gigi persneling pada 3.000 RPM. Umumnya, mesin-mesin compact car modern punya torsi maksimal yang didapat pada putaran mesin antara 2.000-3.000. Mengemudi cerdaslah dengan memindahkan gigi persneling di antara putaran mesin tersebut.

Perpindahan gigi persneling, idealnya dilakukan pada putaran mesin antara 2.000-3.000 RPM.
6. Jaga jarak. Minimal, jarak antara mobil Anda dan mobil di depan adalah sekitar 3 detik. Semakin tinggi kecepatannya, maka semakin jauh pula jarak amannya. Dengan menjaga jarak, maka Anda memiliki waktu untuk memperlambat mobil dengan halus. Dan lakukan akselerasi secara bertahap.

7. Jika perlu, minimalkan penggunaan A/C. Tak usah berlebihan. Contoh, ketika Anda mengemudi pada pagi ataupun malam hari, -dimana cuaca masih bersahabat-, tak ada salahnya untuk menonaktifkan A/C.

8. Tentukan rute yang paling ekonomis. Pelajari rute sebelum melakukan perjalanan. Atur juga jam keberangkatan. Anda manfaatkan perangkat panduan seperti peta atau GPS.

9. Singkirkan barang-barang yang tak perlu. Ingat! Mobil bukanlah rumah kedua. Singkirkan barang-barang yang dinilai tak perlu dalam perjalanan. Semakin banyak barang menumpuk, maka semakin berat pula bobot mobil. Efeknya, bisa mengakibatkan konsumsi BBM menjadi tidak efisien.

10. Lakukanlah servis berkala. Kondisi mobil yang terawat, akan membuat beban kerja mesin menjadi lebih ringan. Otomatis, konsumsi BBM pun dapat ditekan serendah mungkin.

20 Hal Mempertahankan Performa Dan Tampilan Mobil(Bag.1)


JAKARTA - Perawatan terhadap mobil sebagai besutan yang diandalkan buat harian, tak bedanya dengan merawat kesehatan tubuh kita sendiri. Tidak perlu perlakuan superekstra yang malah bikin Anda kerepotan, cukup dengan menjaga kerapian eksterior maupun interior, serta memperhatikan kesehatan mesin supaya performanya tetap fit.

Berikut 20 hal perawatan untuk mendapatkan hasil maksimal.

1.Oli Mesin
Utamanya buat mobil baru, cukup mengikuti anjuran pada buku servis berkala. "Untuk kondisi jalan seperti Jakarta yang setiap hari macet, sebaiknya setiap 5 ribu km sudah harus ganti oli, karena jumlah putaran mesin lebih tinggi ketimbang jarak tempuhnya," jelas M. Aedi, service manager Tunas Toyota Kebayoran Lama, Jaksel.

Jangan lupa untuk selalu memeriksa ketinggian pelumas mesin ini, melalui tongkat pengukur di mesin (dipstick).

2.Air Radiator
Air radiator sebaiknya dicek seminggu sekali, untuk memastikan level aman dari cairan pendingin dapur pacu ini. Pada mobil baru umumnya sudah memakai larutan radiator coolant yang memiliki masa kadaluarsa.

"Sebaiknya menguras air radiator setiap 6 bulan sekali, untuk mencegah efek negatif dari cairan radiator coolant yang sudah kadaluarsa," jelas Diding Suryadi dari Griya Motor di Lebak Bulus, Jaksel.

3.Air Washer
Cairan washer kaca depan dan belakang, pada beberapa tipe mobil, berperan penting untuk membasuh permukaan kaca dari kotoran atau cipratan lumpur. Sebaiknya seminggu sekali dicek volumenya, terlebih jika sering turun hujan. Tambahkan dengan air bersih yang dicampur shampo khusus washer yang banyak dijual di pasaran.

4.Minyak Rem Dan Power Steering
Jika tidak ada masalah pada slang minyak rem maupun power steering, level permukaan keduanya tidak bakal banyak berkurang. Namun tidak ada salahnya untuk selalu mencermati debit ketinggiannya, ketika sedang mengecek kondisi air radiator dan air washer.

5.Kampas Rem
Kinerja sistem pengereman mobil juga bergantung pada kualitas kampas rem. Pada besutan lawas, sebaiknya lakukan pemeriksaan setiap 10 ribu km, terlebih jika mobil bekas kepunyaan orang lain alias unit seken.

6.Tekanan Angin
Idealnya mengecek tekanan angin ban mobil setiap sebulan sekali, atau bisa lebih dipercepat durasinya jika masih pakai udara biasa dari kompresor. Apalagi untuk mobil sering nongkrong di garasi, periode pengecekan mesti dilakukan sebelum mobil dibawa jalan.

7.Spooring-Balancing
Ritual satu ini sebaiknya dilakukan bersamaan tiap 6 bulan sekali, terutama untuk mobil yang dipakai harian. Jika jarang atau malah tidak pernah sama sekali menjalani spooring-balancing, bakal menyulitkan pengendalian mobil terutama saat kecepatan tinggi.

8.Cuci Bodi
Iklim tropis dan tingkat pencemaran udara yang sangat tinggi seperti di Jakarta, rentan membuat permukaan bodi mobil tercemar debu dan minyak. Jika mobil sering dipakai, baik kondisi terik maupun hujan, idealnya mencuci seluruh bodi mobil dua hari sekali agar tampilannya tak cepat kusam.

9.Kebersihan Ban
Tampilan dinding ban yang terlihat klimis (mengilap) juga bisa mempercantik eksterior. Sehabis mencuci mobil biasakan melumasi permukaan dindingnya pakai semir ban dengan takaran secukupnya, jangan mengenai bibir pelek agar tampilan lingkar roda tidak mudah kotor.

10.Kebersihan kolong Sepatbor
Terutama saat musim hujan, endapan pasir dan lumpur pasti menyelinap di kolong sepatbor mobil. Bersihkan dengan air bertekanan supaya semua kotoran tadi luntur, atau basuh pakai cara manual sembari menyemprotkan air bersih sampai tidak terasa lagi di telapak tangan.

20 Hal Mempertahankan Performa Dan Tampilan Mobil (Bag.2-Habis)


JAKARTA - 11.Anti-Karat
Khususnya buat mobil yang sudah berumur, anti-karat cukup manjur untuk mencegah pengeroposan bodi maupun sasis. "Pelapisan mulai bagian kolong termasuk sepatbor serta panel pintu, dilakukan dengan beberapa tahapan supaya hasilnya maksimal," kata Richard dari Sleek Detailing di Bintaro Jaya sektor 9, Tangerang Selatan.

12.Jamur Bodi
Efek samping jika tidak tuntas mengeringkan permukaan bodi mobil sehabis dicuci, akan muncul bercak bekas lelehan air yang akan memicu terjadinya jamur. Cukup dibersihkan pakai obat penghilang jamur (stain removal), dengan menggosokkan pada bagian permukaan yang kedapatan berjamur hingga bersih.

13.Luka Atau Goresan Bodi
Kondisi lalulintas yang super padat seperti di Jakarta, riskan membuat kendaraan lain saling bersenggolan. Luka atau goresan di bodi akibat terserempet stang motor atau ranting pohon, jika dibiarkan bisa membuat tampilan eksterior kurang sedap dipandang.

"Kalau goresannya masih tergolong tipis bisa dinetralkan pakai kompon. Tapi kalau lukanya dalam, mesti dicat ulang," jelas Richard dari Sleek Detailing.

14.Poles Bodi
Mempertahankan kemilau eksterior agar tetap kinclong, cukup rutin memoles sekujur bodi mobil pakai wax khusus. Supaya tidak mengikis lapisan pernis cat, jangan menggosok dengan tekanan berlebih, cukup diratakan kemudian dibersihkan pakai lap bersih.

15.Jamur kaca
Jamur kaca muncul juga lantaran bercak air yang dibiarkan mengering. Efeknya sangat terasa di malam hari dalam kondisi hujan lebat, yang membuat pandangan sedikit kabur (blur). Cara menghilangkannya serupa dengan perlakuan pada bodi mobil, pakai larutan pembersih jamur yang digosokkan di bagian yang berjamur.

16.Mika Lampu
Pada mobil-mobil dengan jam terbang cukup tinggi, kondisi mika lampu kerap terlihat agak buram. Mengatasinya tak perlu harus ganti baru, cukup dengan merekondisi ke spesialis perbaikan mika lampu. Namun perlu diperhatikan saat pemasangan kembali, jangan sampai terdapat celah yang memungkinkan air dan udara masuk, karena bisa menimbulkan embun di dalam mika lampu.

17.Kaca Film
Perawatan kaca film sebenarnya tidak ada perlakuan khusus. Namun jika kedapatan bercak jari tangan atau noda kotoran di kaca mobil bagian dalam, bisa langsung dibersihkan pakai tissue untuk muka yang ada di mobil.

"Jangan pakai kain biasa atau kanebo, karena masih mungkin terdapat debu tipis yang bisa bikin permukaan kaca film tergores meski goresannya sangat tipis," jelas Judi dari Nathan Motor di pusat onderdil Dutamas, Fatmawati, Jaksel.

18.Plafon
Urusan membersihkan interior, bagian plafon mesti dirawat kebersihannya secara baik. Meski terlihat bersih, namun tiap kali buka-tutup pintu mobil, debu yang masuk ke kabin pasti akan hinggap ke bagian atap. Cara membersihkannya hanya perlu air bersih, kain lap, sikat kecil dan sabun pembersih khusus interior.

19.Dasbor Dan Panel Plastik
Sebagian pemilik mobil kerap menginginkan tampilan dasbor mobilnya bisa terlihat mengilap. Sebaiknya hal ini jangan diteruskan, mengingat bahan pengilap dasbor atau panel plastik lainnya di kabin, mengandung unsur minyak yang memudahkan debu dan kotoran mudah nempel. Selain itu, semir dasbor riskan memicu timbulnya bercak pada permukaannya.

20.Pewangi Kabin
Idealnya tidak menggunakan pewangi kabin secara berlebihan. Sebab selain mengandung campuran alkohol yang kurang menyehatkan jika sering terhirup, bau yang dikeluarkannya akan menempel ke seluruh bagian interior. Jika tercampur dengan bau lain yang menyengat, justru malah menimbulkan aroma kurang sedap.

Tips Efisien Pada Transmisi Otomatis, Hindari Kick-Down


JAKARTA - Seiring perkembangan jaman, compact car pun sudah dibekali dengan transmisi otomatis. Namun, “Perlu teknik khusus agar hemat BBM, karena compact car menggunakan mesin berkapasitas kecil. Otomatis, yang belum terbiasa pasti akan mengeluh kurang tenaga,” sahut Sugandi, kepala bengkel Nissan TB. Simatupang, Jakarta Selatan.

Kuncinya, hindari melakukan kick-down saat melakukan akselerasi. Karena saat kick-down, transmisi otomatis akan turun satu atau dua tingkat lebih rendah, dan putaran mesinpun akan meninggi. Hal ini dapat mengurangi efisiensi konsumsi BBM. Kuncinya, tuas transmisi cukup digeser pada posisi D. Disini, kaki pengemudi punya peran penting.

Ritual mengecek tekanan angin ban, tak boleh dilupakan sebelum melakukan perjalanan (kiri)
Saat membutuhkan akselerasi, injak pedal gas sedikit lebih dalam. Namun saat putaran mesin akan menyentuh angka 3.000, kurangi injakan secara perlahan. Begitu seterusnya. Sekali lagi, untuk mobil bertransmisi manual ataupun otomatis, perlakuannya sama. Jaga putaran mesin agar tidak lebih dari 3.000 RPM

Panduan Membeli Mobkas: Perhatikan Poin Demi Poin (Bag.1)


JAKARTA - Jangan mudah terpancing rayuan pedagang mobil bekas (mobkas) menjadi kunci saat akan membelinya. Maklum saja, namanya saja pedagang, pasti punya trik jitu agar dagangannya laku terjual.

Meski tidak semua begitu, tapi tidak salah bila Anda menggunakan jurus teliti sebelum membeli. “Salah satu yang kerap luput adalah bagian interior, padahal bila lengah tidak menutup kemungkinan biaya yang akan dikeluarkan di kemudian hari juga membengkak,” ujar Awie, juragan AW Leather Seat, spesialis interior mobil yang kerap menangani kabin mobkas.

Nah, agar ketelitian itu mudah, segera ambil lembaran kertas atau buku serta alat tulis dan perhatikan poin-poin berikut ini agar memudahkan Anda dalam memebeli mobkas. Selanjutnya, terserah Anda!

Perlengkapan
• Buku kecil atau daftar poin yang akan dinilai sebelum membeli mobkas tersebut.

• Bawalah alat penerangan seperti senter guna mengamati kolong mobil dan bagian-bagian yang tidak terlihat dengan mudah dan gelap.

• Sertakan pula kepingan CD atau kaset untuk mengecek kualitas in car entertainment dan bawa juga magnet kecil guna mendeteksi ketebalan dempul.

Berikut, poin-poin yang bisa Anda jadikan panduan memilih mobil bekas. Perhatikan setiap poin guna mempertimbangkan apakah mobkas layak dibeli atau tidak.



Jangan lupa cek kembangan ban
Bodi

• Gunakan magnet untuk memeriksa ketebalan dempul. Bila menempel dengan tidak mudah, artinya dempul tebal. Yang patut dicurigai di antaranya kolong sepatbor, bibir sepatbor, bibir lubang pengisian bahan bakar dan lis bawah pintu.

• Perhatikan rata pintu dengan bodi termasuk kemampuan menutup dengan rapat.

• Kondisi serupa juga bisa dilakukan pada bagasi dengan bodi.

• Jangan lupa perhatikan kelurusan permukaan bodi, termasuk kap mesin dan bagian dalam sepatbor, serta tutup bagasi. Sekalian deteksi tanda-tanda ‘luka’ bekas tabrakan. Seperti ‘luka’ atau penyok di bagian tertentu atau ada bekas las-lasan.

• Amati cat bodi apakah ada belang. Untuk melakukannya bawalah ke lokasi yang terang.

• Guna mendeteksinya apakah mobkas itu pernah dicat ulang, periksa bagian dalam bingkai pintu, bagasi dan kap mesin. Sejatinya tidak terlalu bermasalah bila mobkas itu sudah ada bagian yang dicat ulang selama belum mengalami cacat akibat kecelakaan yang parah.


Kabin

Coba hidupkan Headlamp atau Rearlamp
• Silakan mengecek kualitas plafon berikut fungsi lampu-lampu dalam kabin.

• Cek indikator seperti spidometer, takometer, indikator bahan bakar dan temperatur serta wiper.

• Amati kepadatan jok serta perhatikan apakah ada yang ‘cacat’. Jangan ragu untuk membuka sarung pelapis. Yang perlu diingat adalah jok depan maupun belakang dapat disetel sebagaimana fungsinya.

• Perhatikan pula door trim dalam kondisi baik, tidak sobek atau bolong. Termasuk juga handle pintu dan tombol power window.

• Selanjutnya, Anda bisa mengecek dasbor apakah masih mulus atau pudar warnanya.

• Perhatikan karpet orisinal, sebaiknya tidak sobek dan berbau! (bila sering terendam biasa menimbulkan bau apek, bisa jadi indikasi mobil bocor dan sering masuk air)

• Buka karpet dasar untuk mengecek kondisi dek, mungkin berkarat atau berlubang.

• Bila ada in car entertainment dan AC, bisa dicek fungsinya apakah masih normal.

In Car Entertainment
• Coba jajal dengan CD orisinal alias bukan bajakan apakah kualitas suara masih halus. Ingat cacat pada head unit bisa mengakibatkan biaya membengkak.

• Perhatikan tombol atau fitur-fitur apakah masih berjalan dengan baik. Salah satunya dengan mengecek kualitas frekuensi radio.

• Bukan hal yang membuang waktu bila Anda juga mengamati kualitas suara dari speaker

Panduan Membeli Mobkas: Perhatikan Poin Demi Poin (Bag.2-Habis)


Periksa kondisi mesin apakah ada rembesan oli
JAKARTA - Bawah Kendaraan Atau Kolong
• Silakan perhatikan gas buang saat mesin dihidupkan dalam kondisi standar. Apakah asap berwarna putih atau biru? Pasalnya, keduanya bisa menjadi indikasi mesin bermasalah. Apalagi bila terasa perih di mata.

• Amati tetesan oli, bila ada warna kemerahan berasal dari power steering atau transmisi, sedangkan warna kecoklatan atau hitam berasal dari rem.

• Perhatikan pula komponen-komponen baut, klem, braket, dan kabel-kabel, apakah masih ada di tempat semestinya.

• Nah, bila ada baret-baret pada permukaan, pertanda, mobil sering ngesrot.

• Silakan cek apakah seluruh pipa knalpot dan tabungnya bebas karat.


Kaki-Kaki Suspensi
• Jangan ragu untuk mendongkrak mobil, lalu goyangkan roda dari kiri ke kanan serta putar. Jika oblak atau berbunyi berisik, kemungkinan ada kerusakan pada tie-rod, long tie-rod, balljoint atau laher.

• Hal yang paling mudah adalah mengecek suspensi dengan menggoyang-goyang dan menekan masing-masing sisi untuk mengetahui daya redamnya. Jangan lupa mendengarkan adakah bunyi bunyi aneh, semisal berderit.

• Nah, bagian yang sering terlupakan adalah mengecek kembangan ban dan ban cadangan apakah masih bisa dipakai. maklum saja, posisi ban cadangan yang tersembunyi terkadang membuat calon pembeli malas memeriksanya.

Coba Hidupkan Kendaraan
Mesin
• Apakah ada tanda-tanda kebocoran? Misal dari noda-noda oli di sekitar kompartemen.

• Periksa kondisi dan kelengkapan suku cadang yang melekat, termasuk sistem kelistrikannya.

• Hidupkan mesin dengan temperatur normal. Adakah bau atau bunyi yang tak biasa?


Uji Jalan
• Setelah bagian eksterior, interior, dan mesin selesai jangan ragu untuk menjajal mobil. Silakan distarter guna mengetahui mudah atau tidak kendaraan itu dinyalakan.

• Diharapkan pada uji jalan itu, mesin tidak sering mati, akselerasi cukup baik, suara cukup halus, tenaga tidak boyo, dan temperatur normal serta idle konstan.

• Perhatikan apakah perpindahan semua gigi berlangsung lancar, halus, dan tidak mengeluarkan bunyi ‘gluduk-gluduk’.

• Perhatikan pula bagi yang bertrans­misi manual apakah kopling terlampau keras atau selip

• Selanjutnya pastikan kinerja gigi transmisi otomatis pada saat mengoper juga halus.

• Nah, pada saat menguji jalan kendaraan, jangan lupa tes rem dengan melakukan pengereman beberapa kali dengan kecepatan berbeda. Selanjutnya bisa diperhatikan apakah rem itu berdecit.

• Bagi yang sudah dilengkapi ABS, coba lakukan pengereman mendadak dan kemudikan setir, apakah rem masih mengunci atau sebaliknya.

• Untuk urusan sistem rem, jangan lupa uji kemampuan rem tangan saat parkir di tanjakan. Dari kondisi itu bisa dilihat apakah rem tangan diangkat rendah atau perlu tinggi.

• Periksa kelurusan kemudi, apakah tidak terasa gejala membuang ke kiri atau kanan.


Dokumen Dan Biaya
• Periksa keaslian faktur pembelian, BPKB, STNK sesuai nomor rangka dan nomor mesin.


Periksa 'kesehatan' plafon
• Ada baiknya Anda sebelum menentukan memilih mobkas diperhitungkan terlebih dahulu besaran rupiah yang akan dikeluarkan. mulai dari besaran pajak kendaraan hingga biaya servis dan komponen. Jangan sampai di kemudian hari, Anda harus berhutang guna membiayai servis rutin.


Hal Yang Harus Di Perhatikan
• Hindari membeli mobkas di malam hari

• Jangan lupa tanyakan buku jejak rekam servis mobkas itu

• Jangan lupa saat membeli mobkas ajak teman yang ahli di dunia otomotif

• Jangan tergiur penampilan luar serta harga murah

• Sebisa mungkin lakukan uji jalan

• Periksa keabsahan dokumen

• Berhati-hati saat memilih penyedia jasa kredit. Aturlah masa pinjaman sesuai kemampuan dana Anda.