Laman

Jumat, 13 Januari 2012

GM dan Bosch Kembangkan Mesin Bensin Tanpa Busi

Beberapa tahun belakangan ini, sistem pembakaran tanpa busi pada mesin bensin sedang menjadi impian yang diharapkan terwujud. Sistem yang diberi nama Homogeneous Charge Compression Ignition (HCCI) itu sedang diteliti sejumlah produsen mobil, seperti General Motors (GM), Daimler, dan Volkswagen.

Pasalnya, tak ada teknologi dengan fokus serupa yang dikembangkan lagi, walaupun dunia modern sudah ribut soal manakah yang lebih baik, antara mobil hybrid dan elektrik sepenuhnya, demi penghematan bahan bakar dan ramah lingkungan. Minimnya saingan membawa titik cerah bagi produsen suku cadang Bosch, terutama dengan adanya gelontorkan dana US$ 12 juta dari Pemerintah AS untuk bersama-sama mengembangkan teknologi yang lebih nyata.

Sistem HCCI bekerja hanya dengan mencampur udara dan bensin, tanpa adanya busi. Sistem ini sebenarnya sudah ada pada mesin diesel. Yang jadi tantangan dalam HCCI adalah bagaimana mengontrol proses pembakaran dalam.

Kalau memanfaatkan percikan busi, waktu pembakaran bisa diatur oleh modul pengontrol pada mesin (penggunaan ECU) karena komposisi campuran dan temperatur berubah-ubah secara kompleks dan waktu yang tidak sama. Kondisi itulah yang mendorong para desainer untuk menerapkan mesin berbahan bakar bensin plus gaya kerja kompresi ala mesin diesel.

Bosch memprediksi jika mereka berhasil mengembangkan sistem tersebut dengan didukung teknologi terkini semacam sistem stop-start (mesin hidup dan mati sesuai kebutuhan) dan turbocharger, maka mesin akan hemat bahan bakar hingga 30 persen.

Sebagai langkah awal, GM pun membuat mesin prototipe Ecotec 2.000 cc yang dijejali supercharger, turbocharger, direct fuel injection, sistem stop-start, variable valve timing, dan perangkat HCCI. Dari uji coba ini, mereka berharap mendapatkan rasa dari mobil bermesin GM V6 3.600 cc, tetapi hemat bahan bakar.

Sayangnya, GM dan Bosch tidak bisa memberi janji bahwa hasilnya bisa diperoleh dalam waktu dekat. Setidaknya sampai 2014.