Laman

Senin, 09 Januari 2012

Mengencangkan Mur Roda Mobil Jepang & Eropa Berbeda


JAKARTA - Faktor utama kecelakaan di jalan bebas hambatan kebanyakan berasal dari ban. Mulai tekangan angin kurang, sampai mur roda kendur yang mengakibatkan kehilangan kendali saat kecepatan tinggi.

Maka dari itu, jangan sepelekan hal terakhir tersebut, sebab akan berakibat fatal jika lalai melakukan pengecekan kekencangan mur roda.

Seperti yang dilakukan Billy Zulfikar, mahasiswa jurusan S1 Teknik Komputer di BSI Jatiwaringin yang sudah memakai pelek aftermarket. “Bagusnya kalau sudah ganti pelek harus rutin dicek bautnya. Karena cenderung lebih cepat kendur daripada pakai pelek standar,” ungkap pria berkacamata ini.

Sebelum melakukan pengecekan dan pengencangan, siapkan dulu peralatannya. Mulai kunci roda sampai kunci khusus mur roda aftermarket (model mur racing, red) (Gbr.1).

Mur roda tersebut biasanya memiliki kepala yang berbeda. Ini membuat pelek tetap aman dari incaran para maling karena membutuhkan alat khusus untuk membukanya (Gbr.2). Tapi jika masih menggunakan pelek standar cukup gunakan kunci roda biasa (Gbr.3).

Kalau memang kendur, segeralah dikencangkan. “Kalau untuk mobil Jepang cukup putar ke kanan sampai full atau mentok putarannya,” himbau Barto, owner Barata Ban di Bambu Apus, Jaktim. Kalau bisa posisinya seperti menekan, supaya tenaga yang didapat lebih besar (Gbr.4).

Berbeda halnya mengencangkan mur roda mobil Eropa. “Mobil Eropa menggunakan baut model tancap, kekencangan baut ini akan menyesuaikan sendiri seiring berputarnya roda. Jadi mengencangkannya cukup sampai putaran habis dan jangan dipaksakan, soalnya nanti susah kalau mau dibuka,” tambah Barto.

Nah, biar aman di jalan, Barto juga menyarankan kepada para melilik mobil, baik yang menggunakan pelek standar maupun aftermarket untuk melakukan pengecekan kekencangan mur roda setiap satu bulan sekali.