Laman

Rabu, 01 Februari 2012

Tips otomotif, Makan Siang Berlemak Jadi Ancaman bagi Pengendara





Berkonsentrasi saat menyetir memang diperlukan. Namun sang pengendara bisa sulit berkonsentrasi saat menyetir karena berbagai faktor. Salah satunya jika mengonsumsi makanan berat seperti yang berlemak.

Mengonsumsi makan berat tidak hanya akan menyebabkan Anda tertidur di kursi, tapi juga bisa membuat Anda melayang di belakang kemudi.

Sebuah studi menemukan bahwa makan siang yang berat, meski tanpa efek alkohol dapat membuat pengemudi lebih sulit berkonsentrasi di jalan dan mengarah ke kesalahan yang berpotensi berbahaya.

Laki-laki muda yang melakukan test drive simulator setelah makan berlemak dan bergula lebih cenderung hanyut ke jalur lain dibandingkan mereka yang makan siang ringan.

Penelitian ini merupakan yang pertama untuk melihat dampak dari perut kenyang.

Sebanyak 12 pria muda yang sehat mengikuti penelitian yang dilakukan Loughborough University. Mereka makan siang lasagna daging sapi dan yoghurt toffee. Sementara setengah responden diberi versi diet, sebesar 305 kalori. Yang lainnya makan versi normal, sedangkan yang jauh lebih berlemak dan penuh karbohidrat memiliki jumlah kalori 922.

Pria muda dipilih karena laki-laki di bawah 30 sangat mungkin untuk jatuh tertidur di belakang kemudi. Tidur mereka normal tetapi hanya tidur selama lima jam pada malam sebelumnya.

Setelah makan siang, mereka dimasukkan ke dalam simulator mengemudi dan diberi tugas selama dua jam, menyetir monoton sepanjang jalan dengan jalan lurus dan tikungan bertahap.

Mereka yang makan siang berat lebih mungkin untuk hanyut ke jalur lain. Meski tidak terlalu buruk, mereka membuat banyak kesalahan pada setengah jam pertama, tapi setelah itu tidak ada keraguan bahwa mereka mengantuk.

Yang mengkhawatirkan, para pria tampaknya tidak menyadari bahwa mereka lelah. "Mekanisme yang mendasari mengapa makan siang berat meningkatkan kantuk menjadi masalah untuk dispekulasi," kata Peneliti Louise Reyner (Corr)

"Namun, asupan lemak tinggi menaikkan tingkat darah dari hormon cholecystokinin, yang meningkatkan kelelahan".