Laman

Rabu, 20 Juni 2012

Modifikasi On-road, Suzuki Grand Escudo XL7 2003, Perfect Partner


JIP - Saat pertama diluncurkan di Indonesia pada 2003, Suzuki XL7 memang kurang dilirik. Bodinya yang bongsor kalah ganteng dibanding adik-adiknya, Vitara-Escudo-Sidekick. Harganya pun relatif tinggi, lantaran masuk kelas mewah. Ini membuatnya kalah bersaing di pasar SUV mewah yang kala itu relatif kecil dibanding sekarang.

Namun begitu, secara teknis XL7 gak main-main. Dari finishing interior, fitur canggih seperti ABS, double airbag, A/C double blower dengan Climate Control dan AQS (air quality sensor), serta mesin H25A V6-2.500 cc yang bertenaga besar. Memang pas sebagai SUV kelas atas.

Tapi, lain dulu, lain sekarang. Bagi kalangan tertentu, SUV seven seater ini dianggap ideal. Apalagi saat ini, SUV menjadi kendaraan pilihan keluarga. XL7 yang dulunya kurang dilirik, kini menjadi incaran. Spesifikasi dan fitur advance (pada masanya) yang diusung menjadi daya tarik. Ditambah kabin lapang untuk 7 penumpang, serta ground clearance tinggi. XL7 jadi ideal untuk mengarungi jalan-jalan ibukota yang tak selalu mulus. Pun tetap tenang kala menghadapi musim banjir.

Dan karena harganya second-nya relatif menggiurkan dibanding menebus MPV baru, jangan heran bila XL7 semakin diburu. Terutama di komunitas penyuka brand Suzuki, seperti SJI (Suzuki Jip Indonesia). Mereka banyak membandingkan fitur XL7 dengan MPV baru yang setara. Mereka bisa menebus SUV yang lebih prestisius, dengan kemampuan jelajah dan salah satunya adalah Ery Rahma Chandra. Sebenarnya, Ery yang juga aktif di SJI ini sering wara-wiri off-road bersama Vitara-nya yang berspesifikasi “siap tempur”. Namun beberapa tahun belakangan, ia mulai butuh kendaraan yang lebih manusiawi. Agar off-road ringan serta aktivitas sehari-hari bersama Evia Sari, istrinya, serta dua buah hati mereka, Azka dan Alvin, bisa dinikmati bersama.

Sebagai penyuka SUV Suzuki, tentu XL7 menjadi pilihan. Toh, urusan modifikasi untuk keperluan off-road, termasuk konversi ke 4x4, bukan masalah besar bagi Ery. Yang sedikit berbeda, karena sang XL7 juga digunakan sehari-hari. Tentu ini menuntut ubahan yang tepat. Tampilannya harus gagah di kota, tapi performanya tak malu-maluin saat main lumpur.

Tangan Ery menyentuh hampir semua sektor, dari mesin, suspensi, hingga aksesori. Dan bila melihat tampilannya kini, serta “jam terbang”nya, pasti semua sepakat, XL7 ini sudah memenuhi kriteria itu. Bravo!

Mesin
Mesin standar sebenarnya cukup bertenaga dengan 156 dk dan torsi 213 nm. Untuk menyempurnakan, dipasang beberapa alat bantu yang efektif. Dari modul piggyback Dastek untuk fine tuning, throttle body spacer untuk membantu torsi, filter kit K&N, muffler Borla ProXS, serta oil catch tank buatan Raser Workshop. Dengan semua ubahan itu, tenaga mesin 6 silinder ini bertambah sekitar 10 dk.

Transmisi - drivetrain
Satu ubahan penting adalah transmisi dan drivetrain. Maklum, Ery yang cukup aktif di SJI juga doyan off-road bersama keluarga. Makanya, gerak 4x2 bawaan pabrik diubah menjadi 4x4.

Beruntung, karena aslinya Xl7 manual, yang sudah dilengkapi selongsong transfercase. Tinggal mencari donor jeroan, yang diambil dari XL7 generasi pertama. Langsung plek, tanpa mengubah susunan as kopel. Makin sempurna, gardan depan ditambahkan Free Lock Hub M&M. Semua ubahan ini ditangani Panji Auto Service, salah satu bengkel langganan SJI.

Suspensi
    Tak perlu jangkung, yang penting efektif. Maklum, SUV ini siap menjelajah semua alam. Dari aspal mulus Jakarta, hingga main lumpur di pelosok Sentul. Maka per keong Calmini sepaket dengan sokbrekernya mengisi di depan. Itu termasuk lower arm, juga buatan Calmini. Untuk belakang, per koeng King Spring juga dengan sokbrekernya, yang diset-up oleh Dana Suspension.

Interior
    Untuk keperluan keluarga, maklum saja bila isinya termasuk sistem audio-video dan GPS. Komposisi bawaan pabrik ini dipertahankan demi kenyamanan. Biar lebih sip kala off-road bersama teman-teman SJI, sebuah radio komunikasi Icom V-8000 disiapkan. Termasuk sebuah inverter 500 watt buat ngecharge perlengkapan elektronik. Parking Censor (Camera dan Ultrasonic).

Pelek-ban
Obat gagah paling ampuh buat kendaraan roda empat. Salah ramu, semua berantakan. Dari tampilan, hingga performa. Kali ini, Ery tepat memilih pelek Mickey Thompson Rep.2 dengan ban Birdgestone MT 245/75R16. Cukup sopan untuk kota, tanpa kehilangan taring di medan tanah.

Winch
Satu yang unik dan patut diacungi jempol adalah pemasangan winch Smittybilt XRC-8 yang ngumpet di balik bumper. Sekilas, tak tampak, tapi selalu siap kala diperlukan. Karya Raser Workshop inilah yang pertama menarik perhatian kami.

Aksesori
- Bumper OEM + Front Sidemarker USDM
- Rear Sidemarker VES Gen-1     & Rear Tail Lamp EuroDM
- Headlamp Custom c/w HID Projector 4300k & EGR Deflecta & Headlamp Cover
- Roofrack Thule, siap kala butuh tambahan kapasitas angkut

Spesifikasi teknis
Model:
Suzuki XL7

Mesin:
H25A V6 2.5L

Kapasitas:
2.500 cc 6 silinder V

ECU:
OEM + Dastek Q piggyback

Exhaust:
OEM header, Borla ProXS Muffler 2.5"

Transmisi:
Manual 5 speed 4WD by SJI Panji Auto

Free Lock Hub:
M&M

Suspensi:
Depan Calmini Coil Spring + Shock Absorber, Calmini Lower Arm
Belakang King Coil Spring + Shock Absorber by Dana Suspension

Pelek:
Mickey Thompson Rep.2 16 x 8 inci

Ban:
Bridgestone MT 245/75R16

Bengkel    
Raser Workshop: Taman Cosmos Blok F. Jl. Ratu Kamboja No. 1A, Jakarta Barat
Dana Suspension: Jl. RE Martadinata No:73, Ciputat 15411, Telp: 7499482, 74707737, 77492482
Panji Auto Service: Jl. Raya Pamulang II No. 66, Pamulang. Tangerang. 0812-9310782, Benny 0812-1037058