Laman

Jumat, 17 Agustus 2012

Merawat Ban Agar Awet


cara-merawat-ban
Ban merupakan bagian penting dari mobil atau motor. Ban termasuk bagian yang bakal menentukan keselamatan berkendara kita. Tidak sedikit kecelakaan terjadi disebabkan kurangnya perawatan atau perhatian terhadap ban.
Merawat ban adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh pengendara dan pemilik kendaraan tersebut. Cara merawat dan bagaimana memperlakukannya harus diperhatian dengan serius untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan.
Selain untuk keselamatan, merawat ban juga bisa menekan biaya yang dikeluarkan untuk perawatan. Tahukah anda bahwa ongkos untuk membeli ban adalah menempati peringkat kedua setelah BBM dalam pembiayaan sebuah kendaraan bermotor.
Berikut adalah cara merawat  ban dengan benar :
  1. Perhatikan ukuran ban dan sesuaikan dengan ring velg kendaraan Anda, jangan memaksakan tetap memasang ban yang melebihi/kurang dari ukuran yang dianjurkan. Mengesampingkan point ini bisa mengakibatkan pecah ban, ban cepat aus, kurangnya balancing pada roda.
  2. Ukuran angin yang Anda pompakan harus sesuai dengan buku panduan, jangan terlalu keras atau sebaliknya.
  3. Periksa dua atau tiga hari sekali, apakah tekanan angin masih sesuai dengan kebutuhan.
  4. Berat pengendara dan pembonceng juga sangat berpengaruh pada ukuran ban. Oleh karena itu menyesuaikan beban dengan kemampuan daya angkut kendaraan adalah penting.
  5. Jangan memaksakan untuk tetap berjalan jika ban kekurangan angin. Hal ini akan membuat rusaknya dinding ban. Untuk kendaraan roda 4 bisa mengakibatkan stir terasa berat dan berpotensi menimbulkan kebocoran selang power steering.
  6. Pastikan bahwa kembangan ban masih diatas batas minimum. Ban yang sudah ‘gundul‘ tidak memiliki daya cengkeram lagi dan berbahaya bila melalui lintasan basah.
  7. Kurangi kecepatan dan minimalkan manuver saat sedang berbelok atau sedang bergeser posisi kendaraan dalam keadaan aspal panas.
  8. Kurang kecepatan pada medan/jalanan pasir atau berkerikil, hal ini untuk mengurangi penipisan ban dikarenakan traksi yang tidak maksimal, ban akan sering selip pada jalan seperti itu.
Demikian tips dan cara merawat ban agar awet dan tahan lama.

5 Hal Paling Umum Penyebab Kecelakaan Mobil


Kurangnya kesadaran diri akan keselamatan diri dan orang lain, menganggap remeh peraturan-peraturan lalu lintas yang ada merupakan faktor yang paling sering menyebabkan terjadinya kecelakaan. Tulisan kali ini akan membahas bagaimana kecelakaan biasanya terjadi karena faktor dari kebiasaan-kebiasaan buruk pengemudi.
Memang kecelakaan dapat terjadi pada siapa saja dan dimanapun, namun jika beberapa faktor penyebabnya sudah dicermati sejak awal, setidaknya potensi kecelakaan bisa kita minimalis atau bahkan kita hindari.
Berikut ini 5 kesalahan paling umum yang sering menjadi pemicu kecelakaan:

Gangguan suara berlebih

penyebab-kecelakaan-1
Penyebab kecelakaan 1
Memutar musik yang terlalu keras, hingga menghalangi suara dari luar kendaraan seperti klakson sangat berisiko menyebabkan kecelakaan. Selain itu, berbicara keras dalam mobil, terlalu banyak menelepon dan sibuk dengan SMS atau BBM juga merupakan faktor penyebab.

Terlalu mudah panik

penyebab-kecelakaan-2
Penyebab kecelakaan 2
Ketika kita menjumpai suatu kondisi di jalan seperti ban mobil yang tiba-tiba kempis, yang terjadi adalah panik. Dalam kondisi panik, biasanya pengendalian kendaraan malah terabaikan, sulit untuk berusaha berpikir jernih dalam mengambil keputusan pada kondisi seperti itu. Usahakan agar selalu tenang dan tidak perlu panik sebelum Anda tahu betul apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Posisi duduk yang tidak benar

penyebab-kecelakaan-3
Penyebab kecelakaan 3
Memang tidak semua pengemudi bisa mengemudi dengan posisi duduk yang ideal karena faktor fisik yang berneda-beda. Namun kondisi ini bakal semakin runyam ketika pengemudi justru mengatur posisi mengemudi yang santai seperti jok yang terlalu rebah dan jauh dari stir kemudi. Yang pasti posisi ini akan mempengaruhi kinerja seat belt.
Sebaliknya posisi duduk yang terlalu tegak dan dekat dengan setir justru akan meminimalisasi pandangan. Selain tak nyaman, kita juga akan sulit melakukan kontrol terhadap kemudi dan mengantisipasi kondisi yang terjadi di sekitar mobil.

Mengantuk

penyebab-kecelakaan-4
Penyebab kecelakaan 4
Ini adalah hal klasik penyebab kecelakaan yang ada. Untuk menghindari ini, usahakan Anda cukup tidur sebelum melakukan perjalanan baik dekat maupun jauh. Usahakan menepi terlebih dahulu untuk mengistirahatkan mata barang 10 menit jika Anda memang mengantuk.

Tidak menjaga jarak

penyebab-kecelakaan-5
Penyebab kecelakaan 5
Untuk kebanyakan mobil akan membutuhkan jarak pengereman sekitar 30-40 meter hingga berhenti total, ini berlaku untuk mobil yang melaju pada kecepatan sekitar 100 km/jam. Terlalu dekatnya jarak dengan mobil yang ada di depan akan menyempitkan ruang bagi pengemudi untuk mengerem maupun untuk bermanuver menghindar.

10 Penyebab Bensin Boros


penyebab-bensin-boros
Penyebab Bensin Boros

Borosnya bensin atau bahan bakar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya seperti gaya atau perilaku pengemudi atau mungkin memang ada masalah pada kendaraan itu sendiri. Nah, cobalah luangkan waktu untuk memeriksa beberapa penyebab borosnya bahan bakar atau bensin kendaraan Anda.
Berikut ini 10 penyebab kendaraan menjadi boros :

Knalpot bocor

Knalpot bocor berpengaruh besar pada suara kendaraan menjadi kasar dan keras, knalpot bocor sama seperti mengganti sistem gas buang model free flow sehingga gas buang menjadi lebih lancar dari standar. Hal ini membuat mesin menghisap bensin lebih banyak ke dalam ruang bakar.

Ban halus atau botak

Selain mengurangi daya cengkeram sehingga membahayakan, permukaan ban yang halus akan memaksa mesin bekerja lebih keras agar traksi kendaraan memenuhi kebutuhan penggunanya.

Tekanan angin ban

Menurut survei, sekitar 40,6% pemilik kendaraan tidak memperhatikan tekanan angin ban kendaraan. Tekanan ban yang kurang selain dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar boros juga bisa menyebabkan pecah ban.

Oli mesin, transmisi dan gardan

Kebanyakan pemilik kendaraan lebih mengutamakan penggantian oli mesin ketimbang oli transmisi dan oli gardan. Untuk diketahui bahwa dengan memperhatikan masa penggantian oli transmisi dan gardan maka gesekan di komponen drave train akan tetap minimal sehingga kerja mesin jelas lebih ringan.

Bearing roda

Bearing roda yang sudah bermasalah akan menimbulkan suara dengung pada kecepatan tinggi, jika hal ini tetap disepelekan maka dapat dipastikan konsumsi bahan bakar akan tersedot lebih banyak karena putaran roda yang kurang lancar.

Kompresor AC, water pump dan bearing alternator

Saat kompresor AC bekerja, tenaga mesin akan tersita hingga 5 dk bahkan lebih. Bagi mesin bertenaga besar, mungkin angka ini tidak terlalu berpengaruh. Tapi untuk mesin dengan tenaga kecil, AC sangat berpengaruh pada performa.
Belum lagi jika bearing  kompresor juga rusak, beban mesin akan semakin bertambah. Tak hanya itu, alternator dan water pump  juga memiliki dampak serupa jika bearing-nya tidak bekerja dengan normal.

Spooring

Meluruskan sudut-sudut pada roda kendaraan memiliki dampak penghematan bahan bakar yang signifikan. Selain memperpanjang umur komponen suspensi seperti tie-rod, bearing dan ban, spooring  atau wheel alignment  mampu mengefisienkan penggunaan bahan bakar. Dengan menyetel sudut roda sesuai aturan, gesekan ban terhadap aspal akan diminimalkan.

Rem bermasalah

Korosi di dalam sistem rem akan menyebabkan piston di kaliper tidak kembali ke posisi semula setelah rem diinjak. Hasilnya, kampas rem akan lebih bergesekan dengan cakram atau teromol, hal ini jelas membuat putaran roda menjadi lebih berat dan tidak lancar.

Kabel busi bocor

Selain dapat memicu kebakaran kendaraan, kabel busi yang bocor dapat membuat arus ke busi tidak optimal. Dampaknya bensin tidak terbakar dengan sempurna dan terbuang sia-sia, terutama di putaran mesin rendah.

Injektor atau karburator kotor

Rutinlah untuk melakukan penyemprotan pada injektor untuk jenis mesin berpasokan bahan bakar injeksi. Begitu pula dengan yang menggunakan karburator, agar air-fuel ratio  ideal dapat tercapai dengan sempurna.

Selasa, 07 Agustus 2012

Bingung Pakai Pertamax atau Premium? Ini Jawabannya


jenis-bahan-bakar-kendaraan
Bahan bakar

Memutuskan untuk menggunakan bahan bakar jenis premium masih saja menjadi pilihan bagi sebagian pengendara bermotor, baik itu untuk jenis motor atau mobil. Banyak dari mereka hanya mempertimbangkan dari segi atau faktor ekonomi saja hingga harus mengabaikan masalah keawetan mesin itu sendiri, yang sesungguhnya justru pilihan ini akan menguras biaya lebih besar nantinya.
Kurangnya pemahaman dan informasi akan penggunaan bahan bakar yang sesuai dengan mesin kendaraan juga merupakan faktor besar yang mempengaruhi. Dampak jangka panjang pada kendaraan yang salah dalam memilih bahan bakar adalah ‘ngelitik‘ atau bunyi yang bersumber pada ruang bakar. Yang terparah, membiarkan lebih lama mesin dalam kondisi ngelitik bisa mengakibatkan bolongnya piston kendaraan.
Jika kita cermati pada spesifikasi kendaraan kita baik itu mobil atau motor pada brosur atau manual book, pastinya terdapat informasi tentang rasio kompresi (Compression Ratio). rasio kompresi yang sudah ditentukan oleh pabrik adalah hasil perhitungan perbandingan tekanan yang berkaitan dengan volume ruang bakar saat mesin bekerja. Sebagai contoh jika tertulis rasio kompresi 9.3, maka kendaraan tersebut memerlukan jenis bensin yang bernilai oktan 92, yaitu bensin Pertamax.
Untuk mempermudah dalam menentukan jenis bahan bakar apa yang sesuai dan dianjurkan untuk kendaraan Anda , berikut ini daftar rasio kompresi untuk mobil dan motor berbagai merek, sesuaikan CR atau rasio kompresi kendaraan Anda masing-masing dan lihat tabel di bawah untuk melihat jenis bahan bakar apa yang harus digunakan. Semoga bermanfaat.

Daftar Oktan dan Rasio Kompresi Kendaraan


daftar-oktan-kendaraan
Oktan dan CR kendaraan

bensin-motor-1
-
bensin-motor-2
Memilih Bahan Bakar Kendaraan

bensin-mobil-3
-
bensin-mobil-4
-
bensin-mobil-5
-
bensin-mobil-6
-
bensin-mobil-7
-
bensin-mobil-9
-
bensin-mobil-10
-
bensin-mobil-11
Memilih Bahan Bakar Kendaraan