Laman

Rabu, 16 Januari 2013

Modifikasi Off-road Suzuki SJ410 Katana 1994, "Tujuh Hari Mencari Gaspoll"


  Adrenalin yang mengucur kencang saat kaki kanan membenamkan pedal gas, sinergi setiap panca indra bahu membahu demi mengendalikan kendaraan. Sensasi inilah yang membuat Erik Anwar S jatuh cinta dengan dunia speed off-road.
Suzuki Katana lantas disulap menjadi jip 4x4 sejati, dan didapuk menjadi kereta perang dalam menuntaskan dahaganya akan sensasi adrenalin. “Sengaja pilih Katana lantaran kondisinya lebih segar dibandingkan dengan Jimny yang relatif berumur,” jelas pria yang akrab disapa Erik ini “Suzuki merupakan jip paling realistis dalam hal anggaran dan cukup menantang untuk ditaklukkan,” sambung pengusaha di bidang kuliner ini.
Sayang sekali, terjadi insiden saat pengetesan awal. Tepat seminggu sebelum jadwal balap dimulai, Katana tersebut klontang hebat, dan bodinya rusak berat. “Untung mesin, gardan dan transmisi aman. Namun bodi penyok sana-sini, pilar A dan atap bagian depan ambles, begitu pun pintu depannya,” kekeh bapak 2 anak yang mengaku semakin ingin mendalami dunia balap ini.
“Sebenarnya dalam kondisi begitu pun, jip ini masih sanggup balapan, namun sepertinya gak asyik jika kondisi acak-acakan seperti itu,” sambung pengila jip ini. “Jadi dilema, lantaran keterbatasan waktu untuk mengembalikan pada kondisi standar. Kejadian naas tersebut terjadi tepat seminggu sebelum balapan dimulai,” kenangnya.
Walau hanya sempat berhitung dalam angan, namun Erik pun memutuskan untuk melakukan langkah besar mengubah Katana miliknya layaknya Jimny Sierra. Waktu yang semakin mepet menjadi pemicu utamanya. “Memotong bodi kemudian menjejalinya dengan frame kaca Sierra berikut bandonya (pilar B). Ini lebih cepat dibandingkan ketok-mengetok mengembalikan ke wujud orisinal SJ410V,” paparnya.
Tepat sehari sebelum waktu yang ditetapkan, jip mungil ini pun sukses bertransformasi. “Hari keenam, wujud baru jip ini terbentuk sempurna. Tepat hari ke-7 jip ini sudah melenggang di lintasan,”kenang Erik. Tentunya hari itu juga jip ini langsung gaspoll.

Mesin
Mesin F10A asli bawaan si Katana, dan semua bawaan pabrik mulai cam hingga karburator masih mengandalkan bawaan orok. Namun kapasitas sudah ditingkatkan dengan memakai piston oversize 100. Tentu saja porting dan polish tidak ketinggalan. Nampak pipa stainless steel dikaryakan saluran udara yang berujung sebuah filter, ditempatkan di bawah dasbor.
 
Transmisi dan transfercase
Transfercase asli bawaan kendaraan tetap dipertahankan. Dalam proses transformasi dari 4x2 menjadi 4x4, Erik menyematkan transfercase SJ30 lantaran memiliki rasio H ataupun L lebih low dibandingkan bawaan SJ410. Ini mengeliminir loyo-nya putaran bawah yang biasa mendera Jimny.
 
Gardan
Gardan solid bawaan SJ410 masih menjadi andalan, namun selaras dengan penggantian transfercase, final gir 4.111 : 1 khas milik SJ410 digeser dengan final gir 5.125 : 1 milik Jimny JA11. Sedangkan suspensi per daun pun tetap dipertahankan, karena dianggap paling kuat dan simpel. Namun tetap diupgrade dengan menggunakan per OME dan sokbreker Profender.
 
Kokpit
Interior Jimny ini disederhanakan dan sepenuhnya dirancang berdasarkan kebutuhan dan fungsi. Dasbor hanya ditaburi indikator sederhana, begitu pula dengan interiornya yang sangat menonjolkan aspek fungsi.
 
Ban dan pelek
Ban Komodo MT dan pelek Excel dianggap perpaduan harmonis untuk menaklukan sirkuit speed yang kadang susah ditebak tabiatnya. Baik dalam kondisi basah atawa kering, ban produksi anak bangsa ini sudah terbukti kehandalannya.
 
Bumper
Bumper pipa menghiasi bagian depan dan buritan. Kesederhanaan dan fungsi kembali menjadi alasan utamanya.
 
Pintu Jepun
Sepasang pintu hibahan dari Jimny versi Jepang menggantikan pintu lama yang tak berbentuk lagi. Pintu donor ini benar-benar merupakan pintu setengah, dengan penutup samping berbahan kanvas. Konon jenis seperti ini merupakan versi optional dari SJ30.
 
Body lebar
Penampilan kembung menjadi ciri Jimny yang satu ini. Mohon jangan terkecoh dengan tampilannya yang menyiratkan bodywork serius. Gembung di sekitar rongga ban ini tak lain merupakan overfender custom yang sifatnya plug and play. Cukup menarik untuk dicontoh.
 
Tanki bahan bakar
Tangki lansiran Jazz menggantikan posisi tangki asli bawaan kendaraan. Kelebihan dari tangki yang banyak dipergunakan dalam dunia motorsport ini lantaran memiliki sekat dan busa yang mampu mereduksi efek hantaman saat bahan bakar terguncang-guncang.

Spesifikasi
Mesin                           : F10 A 4 silinder inline SOHC 970cc
Transmisi                   : 5 speed OEM SJ410 Katana
Transfercase              : 2 speed part-time OEM SJ30 (H : 1/1.741  L : 1/3.052)
Sasis                           : OEM SJ410 Katana
Gardan                        : OEM SJ410
Final gir                       : 41/8 ( 1: 5.125)
Jok                                : Summit Racing
Seatbelt                       : 4 point by Crow Enterprise
Tangki bensin            : Jazz
Per                                : Old Man Emu
Sokbreker                    : Profender 10 inci (depan/belakang)
Bumstop                      : Profender
Ban                               : Komodo MT 235/75/R15
Pelek                            : Excel 7 x 15
Pintu                             : Halfdoor Jimny SJ30
Bengkel                       : Private workshop (Sabda Alam dan Men ini the mood.)

otomotifnet

Minggu, 13 Januari 2013

Modifikasi Off-road, JEEP CHEROKEE COUNTRY 1998 "Triple Action"

  Memiliki sebuah kendaraan multifungsi adalah impian semua orang. Bisa menemani dalam keseharian, enak diajak traveling dan asyik untuk menyalurkan hobi. Kali ini saya dan Kodjang, fotografer JIP, pun menemui salah satu orang yang bisa mewujudkan impian tersebut. Lewat telepon, Farid Muzaini—sang modifikator—menawarkan konsep Cherokee-nya yang bisa diajak masuk dalam 3 alam.

Jelas, kami tertarik. Lewat janjian singkat, sepakat untuk bertemu di bilangan Bukit Sentul untuk sesi pemotretan. 

Tumben kondisi cuaca  Jakarta pada saat itu tidak mendung seperti biasanya.  Justru panas terik mataharinya kami rasakan luar biasa. Sampai AC Suzuki Caribian yang kami tunggangi tak mampu mendinginkan ruangan. Ya..maklum saja disaat musim hujan seperti ini justru  panas matahai kerap tidak karuan. Pun akhirnya kami bisa sampai ke Bukit Sentul meski dengan sedikit kegerahan.

Tapi rasa itu hilang terobati, melihat sosok Jeep Cherokee Country 1998 yang tampil elegan. Sehingga tak sia-sia kami datang kesini meski harus mandi keringat. Memakai pelek ukuran 20’ dibalut ban berkontur kasar Toyo Open Country M/T ukuran 35’. Ukuran ban super gede bikin kaca belakang Cherokee ini hampir tertutup oleh ban serep. Sementara guyuran warna yang kurang lazim dipakai Cherokee namun ternyata enak dipandang.   

Demi mendapatkan soul konsep Cherokee ini, saya menyempatkan waktu mengobrol panjang lebar dengan Farid Muzaini, sang modifikator. Pemilik rumah modifikasi spesialis Jeep Cherokee di bilangan Pejaten ini menjelaskan, “Kebetulan saya dapat tugas membangun Cherokee milik Heinema Ihsan yang siap diajak dalam 3 konsep yang berbeda.”

“Sayang ya,  pemiliknya tidak dapat hadir ke lokasi,” tambah Farid.
Farid pun mengingatkan kalau jangan tertipu dengan penampilan Cherokee yang bergaya kota banget. Karena ia berani mempersilahkan kami mengajak Cherokee ini bermain air dan lumpur. “Cherokee ini tahun lalu  pernah diajak owner-nya ikut event West Java. Padahal cat-nya mulus banget lho.” Uniknya, “Selepas event, Cherokee ini langsung menemani kerja hanya cukup dengan mengganti bannya saja. Dan tentu saja tetap nyaman dikendarai,” cerita Farid  dengan bersemangat.

Daripada penasaran, kamipun mencari lokasi pemotretan dengan Cherokee ini. Ya alih-alih sekalian menjajalnya.  Eh.. belum juga saya masuk kabin, mesin Cherokee sudah hidup sendiri. Rupanya Farid menanamkan peranti remote stater otomatis. Wuih… asyik juga nih! 

Kesan pertama, Cherokee ini memang sangat nyaman. Racikan suspensi yang mengandalkan Drop Arm dan se-set sokbreker Walker Evans Racing dirasa sangat pas, walaupun peleknya berukuran besar.

Iseng, saya tanya nama warna yang dilaburkan ke Cherokee ini. Lucunya Farid terkesan bingung menjawab, “Nama warna-nya saya juga bingung mas, cuma saya meniru warna produk Limited Edition 70th Anniversary Jeep. Tapi karena mencampur sendiri, warnanya jadi sedikit lebih tua.”
He..he… he.. lucu juga!

Mesin
Cherokee terkenal dengan tenaganya yang melimpah. Sehingga dirasa tidak perlu up-grade  mesin yang terlalu signifikan. Dengan hanya menambah Piggyback untuk memanipulasi data  ECU standartnya mesin bisa disetting lebih kencang. Penggantian intake manifold asli dengan comotan  Jeep Wrangler TJ diyakini juga ikut menambah performa mesin.

Gardan
Menghindari penyakit patah as roda, gardan Dana 35 belakang dimodif dengan Dana 30 milik Volvo. Hasilnya, gardan full floating, lebih lebar dan diklaim lebih kuat. Dipasang pula Detroit Truetrack Locker di masing-masing gardan.

Ban
Karena jip ini memiliki 3 konsep yang berbeda, sehingga ada 3 set ban dan pelek yang disiapkan. Sayangnya,  kami tidak sempat foto yang 2 setnya lagi. Selain ribet membawanya, juga memasangnya perlu waktu. Bisa habis waktu buat ganti-ganti ban saja nih! Hehehe...
Penampilan Cherokee kali ini diwakilkan pada  pelek ukuran 20” berkelir hitam keluaran dibalut ban Toyo Open Country.

Suspensi
Sokbreker Walker Evans Racing ternyata cukup nyaman untuk digunakan sesuai konsep mobil ini. Kalau mau keras atau lembek tinggal setel adjustable yang terdapat di sokbreker. Sedangkan sistem Drop Arm digunakan agar jip tetap oke di trek off-road dan aman saat dibawa kencang.

Interior Belakang
Karena travelling dan off-road adventure sama banyak bawaannya, maka dibuatkan cargo barrier racikan bengkel di bagian jok penumpang belakang. Buat jaga-jaga barang jangan sampai  berhamburan menimpa penumpang di depannya.

Spesifikasi Teknis

Mesin     
AMC 232, OEM  Jeep Cherokee

Kapasitas     
4.0L, 6 In Line, 12 Valve

Filter udara     
KNN

Girboks     
OEM Jeep Cherokee Aisin AW4

Transfercase     
OEM Jeep Cherokee NP231

Gardan        
Dana 30 (Depan)
Dana 35 Custom Volvo Dana 30 (Belakang)

Locker        
Detroit Truetrac Locker

Sokbreker    
Walker Evans Racing Compression-Adjustable 10” (Depan-Belakang)

Per      
Kings Coiloversprings 5,5” (Depan)
Custom Jeep Cherokee (Belakang)

Arm       
Drop Arm (Depan), Drop Bracket (Belakang)

Anting Per    
Snackel Day Star

Sokstir       
Rancho (Dual Shock)

Rem        
OEM Dengan Fentilasi (Depan), Disc Brake (Belakang)

Pelek      
XD-Series Monster 20”
Mickey Thompson Sidebiter 15”
Elstar 15”

Ban     
Toyo Open-Country 35
Super Swamper TSL 33
BF Goodrich Mud-Terrain KM2 33

Bumper   
Oto Design Custom (Depan-Belakang)

Lampu Sorot     
Warn SDB 160HB

Winch        
Warn 9.5 Ti

Cargo Barrier   
Oto Design Custom

Aki   
Optima Yellow Top

Bengkel      
Oto Design
Jl. Siaga Raya No 9, Pejaten Barat, Jakarta Selatan.

Kamis, 10 Januari 2013

Modifikasi Off-road Tubular Custom Suzuki Jimny SJ410 1983, 100% Hilal!

  Siapa sangka hobi membangun tunggangan off-road ternyata bertolak belakang dari kesehariannya. Sejak dulu, kesehariannya memang sibuk dengan urusan oprek kendaraan. Tapi, bengkel yang dikelolanya bukan khusus jip atau off-road, tapi bengkel umum yang melayani semua mobil konvensional.

Hilal, begitu nama off-roader asal Palembang ini. Dulu, alih bangun kendaraan off-road memang jauh dari benaknya. Maklum, kesehariannya memang jauh dari jip 4x4. “Tidak terbayang akan terjun begitu dalam di dunia lumpur. Karena sering lihat teman latihan, akhirnya tertarik juga. Alhasil diminta nyicipi mobil off-road. Nah, dari situ saya memantapkan diri untuk memiliki satu kendaraan off-road,” ucap bapak lima anak ini.

Akhirnya Hilal coba menciptakan tunggangan baru untuk mendukung hobinya tersebut. Karena merasa awam dengan kendaraan jip, ia pun mencoba mengerjakan sendiri. Sekalian mengasah ilmu dan pengalaman. Aksi potong bodi dan buat konstruksi rollbar pun diterapkan pada Suzuki Jimny. Tunggangan pertama pun dibikin ala kadarnya. “Yang penting saat itu jip bisa lulus scrut saja,” ucapnya.

Seiring waktu, Hilal merasa harus memiliki tunggangan yang jauh lebih tangguh. Alhasil Jimny pun kembali menjadi tumbal. Kali ini bodi dipensiunkan dan diganti dengan pipa tubular. Dengan konstruksi jauh lebih serius, baik bodi dan kaki-kaki yang siap melahap ganasnya trek.
Lucunya, Hilal hampir selalu menolak bila ada off-roader yang minta dibangunkan kendaraan. “Saya takut tidak tertangani. Biasanya hanya teman dekat saja yang saya terima. Maklum, butuh pengertian karena saya butuh waktu lama untuk membangun jip off-road. Kan prioritas bengkel saya bukan itu.”

Hilal justru malah sibuk membuat jip tubular untuk ditunggangi sendiri. Konon kabarnya, sekarang malah lagi sibuk menciptakan pemangsa baru yang ke lima untuk dirinya.
Wah keasyikan nih, jangan sampai lupa ikut off-road lho.. he he he.

Mesin dan Girboks
Mesin G15B milik Suzuki Futura memang banyak digunakan para off-roader pengguna Jimny. Tenaga G15B sudah jauh lebih besar dibanding F10A bawaan, tanpa perlu ngoprek jeroan mesin.
Mesin itu dipasangkan dengan girboks Suzuki Escudo, yang menyalurkan tenaga ke transfercase SJ410. Ini menghasilkan perbandingan yang dirasa pas dengan keinginan Hilal.

Suspensi
Suspensi yang digunakan bisa terbilang hebat. Karena bobot Jimny yang ringan ini ditanggung oleh 4 pasang coilovershock keluaran King. Pertama, versi dengan travel 12” pada bagian depan dan belakang. Dan kedua, sokbreker King By-pass 3 Tube ber-travel 10” depan dan 12” belakang. Kelihatannya Hilal ketagihan “mengudara” dengan tunggangannya.

Gardan
Gardan bawaan Jimny dipensiunkan. Sebagai gantinya gardan Toyota Prado. Gardan belakangnya sudah menggunakan sistem 4-link arm custom, hasil karya Hilal. Karena untuk kebutuhan kompetisi, maka sepasang gardan tersebut direinforce agar lebih kokoh. Juga dipasangkan ARB Locker pada setiap gardan.

Winch
Ini ciri kebanyakan kendaraan off-road dari daerah Sumatra. Untuk urusan recovery, rata-rata bagian depan dipasang Warn 8274, dan belakangnya Warn M8000

Ban-Pelek
Pelek 15 inci buatan Avantek dipasangkan dengan bead lock custom. Bannya sendiri menggunakan Simex Extreme Trekker 32 inci. Ukuran ini dinilai paling pas, terutama karena cocok dengan dimensi kendaraan, rasio gir serta tenaga mesin.

Kabin
Simpel namun nyaman. Sepasang jok kompetisi Mastercraft menjaga kenyamanan, ditemani setir Sparco, serta deretan instrumen pemantau dari Auto Meter. Perhatikan dasbor minimalisnya, dan kabel kelistrikan yang minim dan tersembunyi rapi.

Spesifikasi Teknis
Sasis     
Jimny SJ410

Bodi      
Tubular cutom

Mesin        
G15 B 1.500 cc 4 silinder

Girboks      
5 Speed Suzuki Escudo

Transfercase  
Jimny SJ410

Gardan      
Toyota Prado

Suspensi   
KING Coilovershock 12” (Depan & Belakang)
KING Shockbreaker by pass 3 Tube 10” Depan & 12” Belakang

Pelek      
Avantek Custom Bedlock

Ban      
Simex Extreme Trekker 32”

Winch    
Warn 8274 (Depan), Warn M8000 (Belakang)

Jok         
Mastercraft & seat belt Takata

Bengkel     
Auto Graha
Jln. Basuki Rahmat, Palembang

otomotifnet

Restorasi Willys MC M38 1952, "Restoration Addict"

JIP - Jika dikatakan bahwa bermain jip itu menyebabkan ketagihan, maka hal tersebut dengan lantang amini oleh Manuel de Araujo. Nampaknya sebuah M38 yang pada edisi 106 silam belum cukup bagi pengusaha asal Timor Leste ini. “Bukannya tidak memuaskan dan bersyukur mampu meminang jip idaman saya, namun jujur saya katakan bahwa ternyata ada yang kurang jika jip tersebut sendirian menjelajah jalanan kota Dili. Akan lebih nikmat jika Willys saya tersebut punya teman,” kekeh suami dari Clara Pereira ini.
Sebuah bangkai Willys M38 yang berhasil ditemukan di salah satu pelosok daerah Jawa Barat menjadi harapan terpenuhinya angan pria yang akrab disapa Manu ini.  Seperti sebelumnya, bapak dari Julio inipun kembali menyerahkan proses restorasi pada Tata Latito alias Aban. “Tidak ada masalah berapa lama waktu yang akan habis untuk membangun jip ini, hal yang terpenting adalah orisinalitas. Sebisa mungkin sama atau harus lebih dari jip sebelumnya.” papar Manu.
Perburuan sparepart serta segala tetekbengek jip ini dilakukan berbarengan dengan diproses restorasi. “Salah kiranya jika anda mengganggap menunggu restorasi kendaraan menjadi waktu yang paling menjemukan. Walau saya ada jauh di Dili, namun komunikasi selalu terbuka dengan pihak Aban selaku eksekutor restorasi maupun dengan teman-teman yang membantu berburu barang dan sparepart yang diperlukan,” lanjut penyuka nasi goreng ini. “Proses ini bagaikan perburuan yang mengasyikan dan betul-betul saya nikmati,” kekehnya. “Bagi saya hal inilah yang menjadi candu dari proses ini. Inilah hal lain yang menyebabkan ketagihan,” gelaknya.
“Dalam proses yang memakan waktu dan biaya yang tak kecil ini saya mendapatkan hal lain, sesuatu yang tak bisa dinilai dalam bentuk rupiah atau pun dollar. Saya lebih bisa menghargai hidup jika bercermin dari sejarah, lebih bisa bersabar dan tentunya saya mendapatkan banyak teman,” tutur Manu sembari menutup pembicaraan
          
Mesin
Tak mudah untuk melestarikan mesin Go Devil asli bawaan M38. Mungkin karena tak muda lagi mesin yang jamak disebut side klep oleh penggemar Willys ini tergolong sedikit manja, mungkin karena faktor usia dan sekaligus tak mudah dalam memperoleh sparepart. Harus sabar dan telaten untuk merawatnya. Akan tetapi Manu tetap bersikeras untuk tetap mempertahankannya untuk mempertahankan orisinalitasnya serta sebagai bentuk penghormatannya dan kecintaannya pada Willys.
 
Girboks tranmisi
Perlu perjuangan tersendiri dalam mencari girboks 3 percepatan manual berikut transferkase bawaan kendaraan ini. Perjuangan tak terhenti pada saat peranti yang diinginkan sudah berada di tangan. Tak sedikit bagian dari peranti ini sudah aus dan bahkan rapuh, sehingga mau tak mau harus mengoplos nya dengan lebih dari dua set girboks berikut tranfecase donor. Dengan ketelatenan girboks dan tranfercase inipun akhirnya dapat berfungi sebagaimana mestinya.
 
Gardan
Dana 25 dan Dana 44 merupakan gardan asli spesifikasi jip ini. Dengan penuh kesabaran dan ketelatenan dalam berburu sparepart dan upaya menyempurnakannya akhirnya gardan tersebut benar-benar berada dalam kondisi prima. Namun demikian terdapat bagian-bagian yang memang tidak bisa lagi betul-betul orisinil, karena aspek keamanan yang menjadi bahan pertimbangannya. Tierod dan long tierod mengadopsi milik Taft GT yang dikawinkan dengan besi hexasgonal. Demikian pula dengan sistem rem depan yang menggunakan rem cakram milik Suzuki Katana.
 
Ban dan pelek
Entah dari mana datangnya, namun pada kenyataannya satu set pelek orisinal milik M38 berhasil diperoleh. Semula Manu mengginginkan untuk mengawinkannya dengan ban Denman ataupun Ground Grip lansiran Firestone, namun upaya tersebut tidaklah gampang lantaran keduanya merupakan ban super langka yang sangat sulit diperoleh. Sedikit bersikap realistis, maka Good Year Extra Grip Custom berukuran 16 x 750 lantas dipilih sebagai andalan.
 
Interior
Berdasarkan pedoman buku manual dan referensi sejarah, dasbor pun direkonstruksi ulang. Walau pun tidak berhasil menemukan panel-panel instrumen asli, namun setidaknya tata letak dan penempatannya sudah sesuai dengan yang tertera pada buku pedoman. Begitu pun dengan penempatan plakat instruksi yang dibuat ulang dengan menggunakan bahan kuningan dibuat seidentik barang orisinalnya.
 
Aparel
Sebagai kendaraan berbasis militer, maka lazim jika aparel militer seperti baju hingga topi baja menjadi pelengkapnya. Kehadiran tas obat-obatan menjadikan penampilan jip yang satu ini menjadi lebih lengkap dan realistis.
 
Pernik-pernik
Selain faktor kesulitan dalam mengumpulkan sparepart atau pun bodypart kendaraan, peranti-peranti pendukung seperti radio komunikasi, blackout lamp dan  soket  anhang hingga soket alat las listrik yang dipasang pada bagian depan menjadi barang langka yang membutuhkan kesabaran tersendiri untik mendapatkannya. Namun demikian piranti seperti kapak dan sekop serta sebuah lentera merupakan replika yang dibuat pada masa sekarang.
 
Head lamp
Menurut beberapa literatur, head lamp kuning ini hanya dipergunakan oleh komandan saja. Tentu tak mudah untuk mencari lampu yang aslinya bermerek General Electric ini. Sebagai gantinya sepasang lampu lansiran Koito kemudian dilabur cat berwarna kuning bening. Hmm..tiada rotan akar pun jadi.
 
Tanda
Sebuah tanda berbentuk bundar bertuliskan angka 2/3 tersemat di depan gril. Konon tanda ini hanya dipakai pada kendaraan yang menggunakan tambahan gandengan (anhang). Angka 2 menunjukkan wujud jip dan anhangnya, sedangkan angka 3 menyatakan banyaknya penumpang.
 
Ember kain
Ada sebuah benda yang menarik perhatian. Benda tersebut diselipkan pada jerigen di bagian buritan. Selidik punya selidik, ternyata benda berbahan kain terpal tersebut adalah ember yang bisa dilipat sedemikian hingga menjadi layaknya sebuah piringan.

Spesifikasi
Mesin                : Go Devil L Head 134 cu.in (2.2 liter) 4 silinder inline OEM M38
Pengapian        : 24 Volt  waterproof OEM M38
Body                  : M38
Sasis                 : M38
Wheelbase      : 80 inci
Girboks             : T-90 A 3 speed manual OEM M38
Tranfercase     : Dana 18 OEM M38
Gardan             : Dana 25 (depan) OEM M38
                          : Dana 44 (belakang) OEM M38
Pelek                : Willys military OEM M 38
Per                   : OEM Willys M38
Tie rod              : Custom
Sokbreker        : Kayaba
Ban                   : Good Year Extra-Grip custom 750 x 16
Antena             : PRC25
Radio               : PRC77 / 24 Volt
Trailer              : M100 Series
Builder             : Bengkel Aban
                           Jl. Kenangan No. 10
                           Tomang Jakarta Barat
                           Telp: (021) 568.0750

Otomotifnet