Hati-Hati Memilih Radiator Coolant
Disinyalir, pakai cairan radiator coolant bisa bikin mesin lebih
adem. Akan tetapi, beberapa kejadian malah sebaliknya. Seperti beberapa
pertanyaan masuk ke meja redaksi di kolom Konsultasi, mesin malah
overheat setelah ganti radiator coolant. “Mesti hati-hati, karena karat
dan kotoran di blok mesin bisa terangkat dan menyumbat radiator,” saran
Anwar Syarif Lubis, punggawa bengkel radiator Ridho di Kebon Jeruk,
Jakbar. Mau tahu triknya?
KURAS
Sebenarnya tidak haram kalau mau pakai radiator coolant. Menurut Anwar,
mobil baru bisa tahan sampai lima tahun dengan cairan pendingin bawaan
pabrik. Apakah mobil tua juga diperbolehkan pakai radiator coolant?
“Yang penting kondisi saluran pendingin pada mobil tersebut harus
bersih,” bilang pria 38 tahun ini.
Maksud Anwar, apapun jenisnya, cairan coolant punya kecenderungan
mengangkat kotoran dan karat dari tempat penumpukannya. “Kalau mobil
lama yang sebelumnya pakai air biasa, setelah pakai coolant biasanya
saluran pendingin justru tersumbat. Ya karena kotorannya menyumbat pipa
kapiler pada radiator atau water jacket
(mantel pendingin),” bebernya. Pipa kapiler mampat, air tidak lancar mengalir, mesin pun bisa overheat.
Nah, kalau Anda saat ini masih pakai air biasa dan ingin ganti pakai
coolant, pastikan sistem pendingin mobil dalam kondisi ideal.
Indikatornya, adalah cairan pendingin. Paling gampang, longok isi
radiator dan tabung reservoirnya. Kalau cairannya bening, masih aman
buat dituang coolant.
Tetapi kalau sudah ada kecenderungan warna cokelat, sebaiknya dilakukan
treatment dulu. Seperti servis radiator untuk menghilangkan penumpukan
kerak di pipa kapiler dan cover atas bawahnya.
Kalaupun yakin radiator masih bagus (jajaran pipa tampak bersih saat
diintip dari tutup radiator), sebaiknya sistem pendingin dikuras total.
Sekadar mengingatkan, pengurasan dilakukan dengan mencopot slang
radiator bagian atas.
Jika sedang servis radiator, menurut Anwar, slang bawah dikucurkan air
langsung keran. “Terpenting, copot dulu thermostatnya. Hal ini mencegah
adanya penumpukan kotoran di thermostat. Selain itu supaya saluran
airnya tidak terhalang karena thermostat sifatnya menutup jika suhunya
dingin,” ulasnya panjang lebar.
Trik ini dianggap ampuh membilas kotoran di dalam mesin. Pembilasan
dianggap bersih jika air yang keluar dari slang atas benar-benar bening
seperti air yang dimasukkan dari slang bawah. Itu pertanda jika kotoran
benar-benar terbilas habis.
Setelah perlakuan ini, radiator baru bersih dan siap dituang coolant. Oh
ya, mengenai jenis coolant yang kian beragam, Anwar mengajak untuk
lebih bijak memilih. “Memang banyak, kalau bisa cari yang punya PH
netral,” sarannya. Tetapi sulit buat mengecek, masak harus bawa-bawa PH
meter. “Mungkin bisa dilihat dari harga. Yang bagus memang agak mahal
karena proses penyulingan air yang dipakai harus bagus,” tutupnya seraya
menyebut rata-rata banderol coolant berkualitas maksimal di atas Rp 40
ribuan..