Kehadiran Grand Escudo XL-7 di Indonesia nampaknya tidak berumur panjang, praktis hanya satu generasi saja yang mengaspal di Tanah Air, dan semuanya merupakan versi penggerak 4x2. Namun, SUV ini menyimpan segudang kenyamanan dan berpotensi sebagai kendaraan off-road jempolan, apabila dibekali dengan peranti 4x4.
Semula Noer Samsir gak berpikiran aneh-aneh saat meminang SUV versi long wheel base dari Grand Escudo ini. Ia hanya tertarik karena mampu mengangkut tujuh penumpang, dan tentu saja kenyamanannya. “Saya pun berpikir kendaraan ini cocok sebagai kendaraan keluarga saja,” ungkap bapak 3 anak ini.
Namun ternyata keteguhan pria yang bekerja di bidang perkapalan ini sedikit demi sedikit luntur. “Di luar negeri ada XL-7 4x4, dan saya semakin yakin mengubah menjadi 4x4 setelah mencoba XL-7 milik teman,” kekeh Samsir. “Orang ini yang meracuni saya,” gelaknya seraya menepuh pundak Ery Rahma Chandra, sang pemilik XL-7 putih yang diulas edisi lalu.
Berkat pengalamannya itu, Ery pun ditunjuk Samsir sebagai ‘pimpro’ tranformasi XL-7 miliknya. “Ini merupakan tantangan tersendiri, karena si pemilik ingin SUV-nya tetap bertransmisi matik. So far sepengetahuan saya, hal ini baru pertama kalinya di Indonesia,” tutur Ery.
Dalam melaksanakan rencananya ini, Ery diberi mandat penuh, termasuk menunjuk partner modifikasi. Atas permintaan Ery, bergambunglah Edward Adiwinata punggawa RaserWorkshop sebagai duet dalam modifikasi ini.
Proyek ini pun diawali dengan proses pengubahan menjadi 4x4. Segelundung transmisi matik lengkap dengan transfercase 4x4nya pun berhasil didapat, namun sayang sekali bukan berasal dari mesin H25 (standar XL-7 di Indonesia), melainkan H27 (2.7 liter) yang menjadi standar XL-7 versi luar.
Mengawinkan transmisi matik mesin H25 dengan transfercase H27 karena faktor kepraktisan dalam perawatan. “Transmisi bawaan versi Indonesia dipilih lantaran lebih simpel tanpa kehadiran Transmision Control Module (TCM). Perawatan dan sparepartnya pun mudah diperoleh,” ungkap Edward. “Tentu terdapat perbedaan sehingga dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian supaya benar-benar cocok dan dapat bekerja baik,” sambung Ery.
Tak mau tanggung, setelah upaya makeover 4x4 sukses dilakukan, berlanjut suspension lift. “Supaya leluasa dijejali ban besar, suspensi pun naik 2,5 inci, dan semua per bawaan diganti produk King yang dipadukan dengan sokbreker Bilstein,” cerocos Ery. “Racikan ini menyuguhkan bantingan suspensi yang cukup empuk loh,” sahut Edward. Efek domino pun berlanjut, hingga ke pemasangan aksesori khas kendaraan off-road.
Kini, sang XL-7 pun tampil gagah, dan berpenggerak 4x4 sejati. Berpadu dengan kenyamanan, menjadi jatidiri baru bagi SUV ini. Samsir pun memiliki sebuah kendaraan keluarga sekaligus off-road sejati. ….hmmmm…few steps ahead
Mesin
Mesin V6 berkode H25 2.5 liter cukup bertenaga, namun untuk mempertajam performanya,sebuah throttle body spacer terpasang antara throttle body dan intake. Alat ini membantu torsi di putaran rendah. Performa mesin pun terdongkrak, dan penggunaan bahan bakar lebih efisien.
Transmisi dan transfercase
Girboks 4 speed bawaan lokal tetap dipertahankan, lantaran lebih sederhana tanpa campur tangan TCM (transmision control module). Girboks lokal ini lantas dikawinkan dengan transfercase versi 4x4 dari limbah XL-7 versi luar negeri. Tentu saja tidak langsung plug and play, lantaran XL-7 versi luar menggunakan mesin H27 (2.7 liter), sehingga harus dilakukan beberapa penyesuaian.
Gardan
Walau dapat menggunakan orisinal milik XL-7, namun pilihan gardan depan akhirnya jatuh pada Escudo 2.0 yang berdimensi sama dengan XL-7. Gardan Escudo 2.0 ini masih dioperasikan secara manual, dan lebih mudah didapat dibandingkan milik XL-7 yang lebih rumit. Penguncian freelock hub untuk XL-7 sepenuhnya dilakukan di tengah bonggol (seperti Toyota Hilux atau Fortuner), yang dioperasikan dengan bantuan udara (pnuematic). Kemudahan dalam perawatanlah yang menjadi dasar pertimbangan. Untuk gardan belakang tetap menggunakan milik XL-7, sedangkan final gir dipatok 5,125 : 1 (41 : 1).
Ban dan pelek
Ban Bridgestone dinilai pas lantaran nyaman untuk kegiatan harian, namun tetap memberikan perlawanan di medan off-road. Pilihan ini karena pertimbangan penggunaan di jalan raya lebih banyak dibanding medan tanah.
Lampu tembak
Gak takut lagi pada kegelapan malam berkat kehadiran lampu tembak pada atap. Tak ketinggalan satu set roof rack Thule turut disematkan tepat di belakang jejeran lampu tersebut.
Defelektor bug shield
Aksesori bukan semata-mata hadir untuk mendongkrak penampilan, namun juga harus memiliki fungsi. Sebuah deflector bug shield terpasang rapi di bagian moncong sebagai sarana penghalau serangga yang kerap mengotori kaca depan.
Side bar
Fokus modifikasi offroad kian kental dengan kehadiran sidebar custom di sisi kiri dan kanan. Supaya nampak lebih gagah dan agresif, maka overfender dan side moulding yang semula sewarna bodi kemudian diguyur cat hitam doff.
Bumper
Bumper custom menggantikan posisi bumper lama, sekaligus menjadi tempat bersemayam sebuah winch elektrik. Tak mau mengorbankan approach angle, maka posisi winch ini pun dibenamkan. Konsekuensinya, gril pun harus dipotong untuk penyesuaian.
Lift jack
Sebuah lift jack ditempatkan di bagian belakang. Sayang sekali, walau penempatan ini menghasilkan tampilan yang cukup manis, namun ini menambah overhang kendaraan sehingga departure angle pun terpangkas.
Interior
Interior berbalut kulit tak banyak berubah. Hanya saja pembungkus doortrim terpaksa diganti lantaran kulitnya mengelupas. Sepertinya kualitas kulit menjadi birthmark minus bagi XL-7 di Indonesia.
Spesifikasi
Mesin : H25 V-6 silinder bensin 2.5 liter
Throttle body spacer : Raser
Air filter : K&N
Muffler : Borla
Sasis : OEM XL-7
Bodi : OEM XL-7
Transmisi : 4 speed otomatis OEM XL-7
Transfercase : 2 speed part-time OEM XL-7
Gardan depan : OEM Escudo 2.0
Gardan belakang : OEM Grand Escudo XL-7
Suspensi lift : 2.5 inci
Per : King (depan/belakang)
Sokbreker : Bilstein
Bumper : Custom
Pelindung tangki : custom
Sidebar : custom
Winch : Warn 9.5 Ti with plasma rope
Lightbar : Hella PF75
Roofrack : Thule
Ban : Bridgestone MT 245/75/R16
Pelek : Replika Mickey Thompson
Bengkel
RaserWorkshop
Taman Cosmos Blok F
Jl. Ratu Kamboja No. 1
Kedoya Utar, Jakarta Barat.
Telp: 021-982.732.00
081.591.376.37
Sumber : otomotifnet