Ban serep yang letaknya di bawah
bagian belakang mobil sering dilupakan oleh banyak pemilik mobil.
Padahal ban serep itu termasuk peranti penting. Dari pabrikan mobil,
desain dudukan ban serep sudah dirancang sedemikian rupa agar kokoh
menopang bobot ban cadangan.
Biasanya pegangan ban serep itu memiliki desain menyilang. Tapi jika diperhatikan ada salah satu pegangan ban serep yang justru malah dapat merusak ban. Seperti pengalaman Ari Catur Priyambodo pada Toyota Avanza G 2008-nya. “Pas bersihin ban serep, ada bekas ceplakan besi gitu di ban,” ceritanya.
Menurut pengamatan mahasiswa semester akhir jurusan Hospital Public Relation di Universitas Indonesia ini, bisa terjadi demikian lantaran pada salah satu sisi batang pegangan terdapat besi penahan ban, namun di sisi yang satu lagi kosong hanya batangannya saja. (Gbr. 1)
“Jika dibiarkan dapat mengakibatkan tekanan angin berkurang
dan parahnya dalam jangka waktu lama ban bisa berubah bentuk. Ini
dikarenakan tekanan dari pegangan ban serep yang kencang menyanggah
ban,” ungkap Barto, juragan Barata Ban di bilangan Bambu Apus, Jaktim.
“Daripada bannya semakin parah, gue akalin aja,” ujar Catur lagi. Caranya cukup mudah. Yang dibutuhkan hanya kayu triplek atau hard board plastik yang cukup tebal, sepotong slang air bekas serta gunting/cutter serta gergaji kayu.
Sebelum memulai pengerjaan, turunkan lebih dulu ban serep dari singgasananya.Lantas, potong slang air bekas sepanjang 7 cm, lalu belah tengahnya dengan cutter atau gunting. Tempelkan pada sasis mobil menggunakan double tape atau lem (Gbr.2).
Lalu siapkan triplek atau plastik dengan ketebalan 8-10 mm. “Usahakan jangan terlalu tipis agar kuat dan tak patah saat mendapat tekanan,” tambah Barto. Setelah itu potong dengan ukuran 6 x 4 cm (P x l). Lalu selipkan di antara batang pegangan ban serep yang belum ada penyanggahnya (Gbr.3).
Langkah terakhir sebelum ban kembali dipasang, sisakan sedikit jarak antara ban dengan besi penahan ban serep bagian belakang agar ban memiliki sedikit ruang bebas (Gbr.4).
Biasanya pegangan ban serep itu memiliki desain menyilang. Tapi jika diperhatikan ada salah satu pegangan ban serep yang justru malah dapat merusak ban. Seperti pengalaman Ari Catur Priyambodo pada Toyota Avanza G 2008-nya. “Pas bersihin ban serep, ada bekas ceplakan besi gitu di ban,” ceritanya.
Menurut pengamatan mahasiswa semester akhir jurusan Hospital Public Relation di Universitas Indonesia ini, bisa terjadi demikian lantaran pada salah satu sisi batang pegangan terdapat besi penahan ban, namun di sisi yang satu lagi kosong hanya batangannya saja. (Gbr. 1)
“Daripada bannya semakin parah, gue akalin aja,” ujar Catur lagi. Caranya cukup mudah. Yang dibutuhkan hanya kayu triplek atau hard board plastik yang cukup tebal, sepotong slang air bekas serta gunting/cutter serta gergaji kayu.
Sebelum memulai pengerjaan, turunkan lebih dulu ban serep dari singgasananya.Lantas, potong slang air bekas sepanjang 7 cm, lalu belah tengahnya dengan cutter atau gunting. Tempelkan pada sasis mobil menggunakan double tape atau lem (Gbr.2).
Lalu siapkan triplek atau plastik dengan ketebalan 8-10 mm. “Usahakan jangan terlalu tipis agar kuat dan tak patah saat mendapat tekanan,” tambah Barto. Setelah itu potong dengan ukuran 6 x 4 cm (P x l). Lalu selipkan di antara batang pegangan ban serep yang belum ada penyanggahnya (Gbr.3).
Langkah terakhir sebelum ban kembali dipasang, sisakan sedikit jarak antara ban dengan besi penahan ban serep bagian belakang agar ban memiliki sedikit ruang bebas (Gbr.4).