Lantas apa yang membuatnya terasa spesial, hmm barang tentu skill sang driver yang akhirnya berperan cukup dominan. Adalah Oris Fernades pria bujang asal Kerinci yang mengambil peran tersebut. Berbekal pengalamannya berkecimpung di ajang grastrack roda dua sejak 2003, membuat skill mengemudinya juga kian terasah. Toh pencapaian bujang Kerinci di ajang roda dua tersebut juga terhitung maksimal , beberapa koleksi piala plus sejumlah gelar tertinggi sempat di rengkuhnya.
Uniknya pria 25 tahun ini memulai debutnya di dunia offroad di tahun pertamanya adalah sebagai co-driver dari offroader Kerinci, Halim Kadri. Menginjak 2010, Oris memutuskan membangun mobil dan mulai serius menekuni offroad. Dan debutnya pun terbilang cukup lumayan, mengandalkan spek mobil yang nyaris standar, hampir di setiap event Oris mendapat kan posisi tiga besar.
“ Tidak bisa dipungkiri, banyak trik-trik dari grasstrack saya aplikasikan ke offroad. Utamanya mengoptimalkan titik pengereman dan tetap memperhatikan racing line,” paparnya. Selain itu untuk menajamkan skill dan lebih menyatu ke tunggangannya, minimal 2 kali dalam sebulan pria single ini menyempatkan diri berlatih.
Puncak pencapaiannya adalah ketika ia menggapai juara umum di event Lintang Enam Bhayangkara Offroad IV 2011, 8- 10 Juli lalu. Tidak tanggung-tanggung dari 8 SCS yang digelar, 6 SCS ia menjadi yang tercepat. Bukan main !!!
Penulis-Foto: Kodjang
Mesin
Masih cukup yakin dengan performa mesin standar, Oris hanya mengandalkan optimalisasi di sector pengapian. Untuk mengejar distribusi bobot yang optimal, mesin terpaksa dimundurkan. Karburator copotan Suzuki Escudo dipercaya menyempurnakan sistem pengabutan.
Belakang
Di buritan dipasang Winch Tabor 9000K sebagai pelengkap recovery. Untuk tangki sengaja dicustom menggunakan 2 buah tabung freon AC yang dilas menjadi satu. Radiator copotan Toyota Kijang berikut elektrik fan juga dipasang untuk mendapatkan suhu pendinginan yang maksimal pada sektor mesin.
Kaki
Urusan suspensi, Oris masih mempercayakan per bawaan SJ 410, hanya saj shock Procomp ES 9000 dipadukan untuk mendapatkan karakter yang dimaui. Untuk mengail traksi, ban Savero Komodo Extreme 31x10,5-15 LT lansiran GT Radial dipasangkan membalut velg bawaan. Plus locker las di gardan belakang.
Interior
Interior terkesan apa adanya, namun dirasa cukup untuk kebutuhan kompetisi. Winch Warn 8274-M50 sengaja diletakkan ditengah, selain untuk membantu mendapatkan distribusi bobot yang optimal. Winch tengah juga memudahkan pengoperasian bagi sang driver.
Depan
Untuk mendapatkan kesan garang, lampu depan sengaja ditanggalkan. Sebagai gantinya headlamp diganti menggunakan lampu copotan motor .
Data Spesifikasi
Mesin | F 10 A 4silinder 970 cc |
Koil | Mallory |
Pengapian | Porter |
Karburator | Suzuki Escudo |
Radiator | Toyota Kijang Super |
Girboks | OEM SJ 410 |
Transfercase | OEM SJ 410 |
Gardan | OEM SJ 410 |
Locker | Custom (las) |
Final Gear | 8 : 43 |
Per | OEM SJ 410 (depan-belakang) |
Shock | Procomp (depan-belakang) |
Velg | OEM SJ 410 |
Ban | Savero Komodo Extreme 31x10,5-15 LT |
Tangki BBM | Custom |
Winch | Warn 8274-M50 (depan) Tabor 9000K (belakang) |
Bengkel | Pang 5 Motor Jln. Pancasila-Sungai Penuh-Kerinci JAMBI |