Siapa sangka hobi membangun tunggangan
off-road ternyata bertolak belakang dari kesehariannya. Sejak dulu,
kesehariannya memang sibuk dengan urusan oprek kendaraan. Tapi, bengkel
yang dikelolanya bukan khusus jip atau off-road, tapi bengkel umum yang
melayani semua mobil konvensional.
Hilal, begitu nama off-roader asal Palembang ini. Dulu, alih bangun kendaraan off-road memang jauh dari benaknya. Maklum, kesehariannya memang jauh dari jip 4x4. “Tidak terbayang akan terjun begitu dalam di dunia lumpur. Karena sering lihat teman latihan, akhirnya tertarik juga. Alhasil diminta nyicipi mobil off-road. Nah, dari situ saya memantapkan diri untuk memiliki satu kendaraan off-road,” ucap bapak lima anak ini.
Akhirnya Hilal coba menciptakan tunggangan baru untuk mendukung hobinya tersebut. Karena merasa awam dengan kendaraan jip, ia pun mencoba mengerjakan sendiri. Sekalian mengasah ilmu dan pengalaman. Aksi potong bodi dan buat konstruksi rollbar pun diterapkan pada Suzuki Jimny. Tunggangan pertama pun dibikin ala kadarnya. “Yang penting saat itu jip bisa lulus scrut saja,” ucapnya.
Seiring waktu, Hilal merasa harus memiliki tunggangan yang jauh lebih tangguh. Alhasil Jimny pun kembali menjadi tumbal. Kali ini bodi dipensiunkan dan diganti dengan pipa tubular. Dengan konstruksi jauh lebih serius, baik bodi dan kaki-kaki yang siap melahap ganasnya trek.
Lucunya, Hilal hampir selalu menolak bila ada off-roader yang minta dibangunkan kendaraan. “Saya takut tidak tertangani. Biasanya hanya teman dekat saja yang saya terima. Maklum, butuh pengertian karena saya butuh waktu lama untuk membangun jip off-road. Kan prioritas bengkel saya bukan itu.”
Hilal justru malah sibuk membuat jip tubular untuk ditunggangi sendiri. Konon kabarnya, sekarang malah lagi sibuk menciptakan pemangsa baru yang ke lima untuk dirinya.
Wah keasyikan nih, jangan sampai lupa ikut off-road lho.. he he he.
Mesin dan Girboks
Mesin G15B milik Suzuki Futura memang banyak digunakan para off-roader pengguna Jimny. Tenaga G15B sudah jauh lebih besar dibanding F10A bawaan, tanpa perlu ngoprek jeroan mesin.
Mesin itu dipasangkan dengan girboks Suzuki Escudo, yang menyalurkan tenaga ke transfercase SJ410. Ini menghasilkan perbandingan yang dirasa pas dengan keinginan Hilal.
Suspensi
Suspensi yang digunakan bisa terbilang hebat. Karena bobot Jimny yang ringan ini ditanggung oleh 4 pasang coilovershock keluaran King. Pertama, versi dengan travel 12” pada bagian depan dan belakang. Dan kedua, sokbreker King By-pass 3 Tube ber-travel 10” depan dan 12” belakang. Kelihatannya Hilal ketagihan “mengudara” dengan tunggangannya.
Gardan
Gardan bawaan Jimny dipensiunkan. Sebagai gantinya gardan Toyota Prado. Gardan belakangnya sudah menggunakan sistem 4-link arm custom, hasil karya Hilal. Karena untuk kebutuhan kompetisi, maka sepasang gardan tersebut direinforce agar lebih kokoh. Juga dipasangkan ARB Locker pada setiap gardan.
Winch
Ini ciri kebanyakan kendaraan off-road dari daerah Sumatra. Untuk urusan recovery, rata-rata bagian depan dipasang Warn 8274, dan belakangnya Warn M8000
Ban-Pelek
Pelek 15 inci buatan Avantek dipasangkan dengan bead lock custom. Bannya sendiri menggunakan Simex Extreme Trekker 32 inci. Ukuran ini dinilai paling pas, terutama karena cocok dengan dimensi kendaraan, rasio gir serta tenaga mesin.
Kabin
Simpel namun nyaman. Sepasang jok kompetisi Mastercraft menjaga kenyamanan, ditemani setir Sparco, serta deretan instrumen pemantau dari Auto Meter. Perhatikan dasbor minimalisnya, dan kabel kelistrikan yang minim dan tersembunyi rapi.
Spesifikasi Teknis
Sasis
Jimny SJ410
Bodi
Tubular cutom
Mesin
G15 B 1.500 cc 4 silinder
Girboks
5 Speed Suzuki Escudo
Transfercase
Jimny SJ410
Gardan
Toyota Prado
Suspensi
KING Coilovershock 12” (Depan & Belakang)
KING Shockbreaker by pass 3 Tube 10” Depan & 12” Belakang
Pelek
Avantek Custom Bedlock
Ban
Simex Extreme Trekker 32”
Winch
Warn 8274 (Depan), Warn M8000 (Belakang)
Jok
Mastercraft & seat belt Takata
Bengkel
Auto Graha
Jln. Basuki Rahmat, Palembang
otomotifnet
Hilal, begitu nama off-roader asal Palembang ini. Dulu, alih bangun kendaraan off-road memang jauh dari benaknya. Maklum, kesehariannya memang jauh dari jip 4x4. “Tidak terbayang akan terjun begitu dalam di dunia lumpur. Karena sering lihat teman latihan, akhirnya tertarik juga. Alhasil diminta nyicipi mobil off-road. Nah, dari situ saya memantapkan diri untuk memiliki satu kendaraan off-road,” ucap bapak lima anak ini.
Akhirnya Hilal coba menciptakan tunggangan baru untuk mendukung hobinya tersebut. Karena merasa awam dengan kendaraan jip, ia pun mencoba mengerjakan sendiri. Sekalian mengasah ilmu dan pengalaman. Aksi potong bodi dan buat konstruksi rollbar pun diterapkan pada Suzuki Jimny. Tunggangan pertama pun dibikin ala kadarnya. “Yang penting saat itu jip bisa lulus scrut saja,” ucapnya.
Seiring waktu, Hilal merasa harus memiliki tunggangan yang jauh lebih tangguh. Alhasil Jimny pun kembali menjadi tumbal. Kali ini bodi dipensiunkan dan diganti dengan pipa tubular. Dengan konstruksi jauh lebih serius, baik bodi dan kaki-kaki yang siap melahap ganasnya trek.
Lucunya, Hilal hampir selalu menolak bila ada off-roader yang minta dibangunkan kendaraan. “Saya takut tidak tertangani. Biasanya hanya teman dekat saja yang saya terima. Maklum, butuh pengertian karena saya butuh waktu lama untuk membangun jip off-road. Kan prioritas bengkel saya bukan itu.”
Hilal justru malah sibuk membuat jip tubular untuk ditunggangi sendiri. Konon kabarnya, sekarang malah lagi sibuk menciptakan pemangsa baru yang ke lima untuk dirinya.
Wah keasyikan nih, jangan sampai lupa ikut off-road lho.. he he he.
Mesin dan Girboks
Mesin G15B milik Suzuki Futura memang banyak digunakan para off-roader pengguna Jimny. Tenaga G15B sudah jauh lebih besar dibanding F10A bawaan, tanpa perlu ngoprek jeroan mesin.
Mesin itu dipasangkan dengan girboks Suzuki Escudo, yang menyalurkan tenaga ke transfercase SJ410. Ini menghasilkan perbandingan yang dirasa pas dengan keinginan Hilal.
Suspensi
Suspensi yang digunakan bisa terbilang hebat. Karena bobot Jimny yang ringan ini ditanggung oleh 4 pasang coilovershock keluaran King. Pertama, versi dengan travel 12” pada bagian depan dan belakang. Dan kedua, sokbreker King By-pass 3 Tube ber-travel 10” depan dan 12” belakang. Kelihatannya Hilal ketagihan “mengudara” dengan tunggangannya.
Gardan
Gardan bawaan Jimny dipensiunkan. Sebagai gantinya gardan Toyota Prado. Gardan belakangnya sudah menggunakan sistem 4-link arm custom, hasil karya Hilal. Karena untuk kebutuhan kompetisi, maka sepasang gardan tersebut direinforce agar lebih kokoh. Juga dipasangkan ARB Locker pada setiap gardan.
Winch
Ini ciri kebanyakan kendaraan off-road dari daerah Sumatra. Untuk urusan recovery, rata-rata bagian depan dipasang Warn 8274, dan belakangnya Warn M8000
Ban-Pelek
Pelek 15 inci buatan Avantek dipasangkan dengan bead lock custom. Bannya sendiri menggunakan Simex Extreme Trekker 32 inci. Ukuran ini dinilai paling pas, terutama karena cocok dengan dimensi kendaraan, rasio gir serta tenaga mesin.
Kabin
Simpel namun nyaman. Sepasang jok kompetisi Mastercraft menjaga kenyamanan, ditemani setir Sparco, serta deretan instrumen pemantau dari Auto Meter. Perhatikan dasbor minimalisnya, dan kabel kelistrikan yang minim dan tersembunyi rapi.
Spesifikasi Teknis
Sasis
Jimny SJ410
Bodi
Tubular cutom
Mesin
G15 B 1.500 cc 4 silinder
Girboks
5 Speed Suzuki Escudo
Transfercase
Jimny SJ410
Gardan
Toyota Prado
Suspensi
KING Coilovershock 12” (Depan & Belakang)
KING Shockbreaker by pass 3 Tube 10” Depan & 12” Belakang
Pelek
Avantek Custom Bedlock
Ban
Simex Extreme Trekker 32”
Winch
Warn 8274 (Depan), Warn M8000 (Belakang)
Jok
Mastercraft & seat belt Takata
Bengkel
Auto Graha
Jln. Basuki Rahmat, Palembang
otomotifnet