"Kalau mau merokok AC dimatikan."
Ac mobil.
Ada satu kebiasaan pengendara di Indonesia yang sulit dihilangkan, yakni merokok di dalam mobil. Biasanya, sambil merokok,Air Conditioner (AC) dibiarkan tetap menyala dan kaca jendela sambil dibuka. Kebiasaan buruk tersebutlah yang dapat membuat saringan AC menjadi cepat kotor dan rusak.
Hendra Poh, seorang pemilik bengkel spesialis AC mobil GreenOto di Jalan Dermaga Raya nomor 8 , Duren Sawit, Klender, Jakarta Timur, menyarankan untuk mematikan AC jika merokok dalam mobil.
“Kalau mau merokok AC dimatikan, jendela buka tidak apa-apa, dan ketika sudah selesai, baru AC kembali dinyalakan. Bukan masalah asap rokok, tetapi debu dari jalan masuk, karena saat merokok pasti kaca jendela dibuka dan debu otomatis masuk ke saringan AC,” kata Hendra seperti dilansir situs resmi Toyota.
AC yang tetap dalam kondisi menyala, lama kelamaan filter AC di kabin cepat kotor. Mobil 2012 ke atas sudah dilengkapi filter AC yang ditempatkan di dalam kabin. Saringan kotor bisa membuat AC mengalami masalah, seperti tidak dingin dan lain sebagainya.
Untuk perawatan AC, sebaiknya saringan AC selalu dibersihkan, minimal setiap enam bulan sekali, atau 10 ribu kilometer, dan mobil yang jarang digunakan ada baiknya ketika memanaskan mobil, AC ikut dinyalakan selama kurang lebih lima hingga tujuh menit.
“Agar lebih baik saja, ban yang tidak digunakan saja bisa berkurang tekanan anginnya, AC juga demikian, pasti akan ada dampaknya jika tidak pernah digunakan,” ujar Hendra.
Memang lebih baik untuk mematikan AC saat merokok, untuk menghindari kebocoran AC. Ia melanjutkan, ada baiknya Anda tidak merokok dalam mobil, karena bau rokok dapat menempel pada interior mobil. (asp)