Pemerintah menyatakan telah menerima sejumlah komitmen investasi industri otomotif dari investor Jepang, menyusul rencana relokasi sejumlah pabrik ke Indonesia. Bahkan, satu pabrik perluasan senilai Rp2,1 triliun milik Daihatsu akan segera diresmikan. "[Peresmiannya] tanggal 20 Mei," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Rabu 4 Mei 2011.
Selain Daihatsu, dia  mengatakan, Suzuki juga berencana menambah dua pabriknya di Indonesia,  sehingga Indonesia menjadi basis produksi di kawasan Asia Tenggara.  Nilai investasinya mencapai US$ 800 juta atau sekitar Rp6,8 triliun.  "Keduanya berlokasi di Jawa Barat," katanya.
Awalnya pemerintah  menawarkan lokasi di luar Jawa. Namun, menurut MS Hidayat, Suzuki masih  mempertimbangkan masalah insentif. Menurut dia, saat ini Suzuki tengah  mempersiapkan pelaksanaan teknis pembangunan. Sedagkan pembangunannya  baru akan mulai awal tahun depan.
Hidayat menerangkan, selama  kuartal pertama tahun ini pertumbuhan industri nasional secara  keseluruhan mencapai 5,15 persen. Peningkatan ini lebih tinggi  dibandingkan kuartal pertama tahun lalu yang tumbuh 4,2 persen.
Dia  menambahkan, saat ini pemerintah sedang menyusun pemberian insentif  pajak pada barang modal dan bahan baku agar pengusaha dapat mendirikan  pabrik di Indonesia. "Ini untuk meningkatkan industri dalam negeri dan  mengurangi impor," ujar Hidayat.