Pencurian spion
mobil kembali marak di Ibu Kota. Sasarannya, tak lain adalah mobil-mobil
mewah. Beberapa lokasi yang rawan pencongkelan spion adalah di Jalan
Panjaitan, lampu merah Coca-Cola, Jalan Gunung Sahari, Jalan Asia
Afrika, kawasan Harmoni, dan beberapa lokasi arus lalu lintas yang kerap
macet.
Pelaku biasanya berkomplot tiga atau empat orang. Namun kadang, pelaku personal atau sendiri juga kerap nekat. Modusnya beragam. Mulai pura-pura mengamen, membersihkan kaca, sampai lalu lalang di sekitar kendaraan incarannya. Komplotan ini biasanya mencari sasaran pengemudi perempuan atau yang mengemudi sendirian. Bagi mereka, situasi ini lebih berisiko ringan.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Royke Lumowa punya kiat khusus, yakni dengan menuliskan nomor polisi di kedua spion mobil dengan cara digrafir.
Ada dua keuntungan ketika spion digrafir nomor polisi. Pertama, nomor polisi yang disematkan di spion mobil dengan cara digrafir sulit untuk dihapus. Kedua, biasanya spion yang telah di grafir nomor polisi tidak laku dijual karena telah tertera nomor identitas kendaraan yang dicurinya.
"Teknik digrafir ini memberikan keuntungan keamanan bagi pemilik kendaraan. Nopol yang ditulis di spion dengan cara digrafir sulit untuk dihapus," ujar Royke.