Ada kalanya
mobil harus kita cuci sendiri. Hitung-hitung olahraga dan sebagai bukti
bahwa kita benar-benar mencintai “teman” yang telah membantu banyak
urusan transportasi kita, dengan cara menyisakan sebagian waktu untuk
menyentuh secara langsung seluruh body dan pernak-pernik di dalam mobil
kesayangan. Bukan juga sekadar tanda cinta. Kegiatan mencuci mobil ini
pun menjadi sedikit bukti dan peran serta kepedulian kita terhadap
persediaan air bersih, khususnya air dari dalam tanah.
Banyak riset telah memastikan kaitan antara penggunaan air tanah yang tidak terkendali dengan makin menurunnya permukaan tanah (land subsidence). Hasil pemantauan di DKI Jakarta saja, tiga tahun lalu disebutkan bahwa penurunan permukaan tanahnya mencapai 20-60 cm. Dampak itu salah satunya dipicu oleh tingkat konsumsi warga kota besar yang tinggi terhadap air tanah. Sebab, air bersih tidak hanya untuk kebutuhan minum, mandi, masak dan sanitasi, melainkan juga untuk mencuci kendaraan.
Dengan banyaknya jumlah kendaraan yang beredar, bisa kita bayangkan seberapa deras air tanah tersedot setiap kali mobil-mobil itu dicuci. Nah, agar mencuci mobil lebih hemat air tanah, ada baiknya kita memperhatikan beberapa hal, Pertama, gunakan selang untuk menyiram body mobil. Siraman air dengan selang jauh lebih mudah kita kontrol ketimbang menggunakan gayung atau ember. kedua, keluarkan karpet-karpet mobil (bila ingin dicuci), dan letakkan di bawah samping pintu mobil.
Ketiga, siram mobil mulai dari atap. Bukan mulai dari tengah, apalagi bawah. Aliran air dari atap akan menghemat penggunaan air. Karena bagian tengah dan bawah otomotis akan tersiram juga bersamaan dengan jatuhnya air. Termasuk karpet-karpet yang berada di bawah samping pintu mobil. Keempat, matikan air pada saat membasuh seluruh body mobil dengan shampo mobil, maupun saat menyikat karpet-karpet. Terakhir, lakukan proses pembilasan dengan menyiramkan air seperti pada poin 3, dan jangan lupa keringkan.