Laman

Selasa, 08 November 2011

Yuk, Rawat Transmisi Matik Mobil, Jangan Lupa Cek Olinya


Jakarta
- Pada mobil bertransmisi otomatis, anggapan bahwa oli transmisi matik bebas perawatan, tidak sepenuhnya tepat. Untuk memperpanjang usia transmisi, maka perawatan perlu dilakukan.

Yang perlu diperhatikan adalah oli transmisi matik atau biasa disebut automatic transmission fluid (ATF) berbeda dengan oli transmisi manual. Pada transmisi otomatis, selain melumasi, ATF juga berfungsi sebagai pengantar dalam mekanisme perpindahan gigi otomatis.

”Kerja oli transmisi matik sebenarnya tidak terlalu berat, namun jika tidak mendapat perhatian dan perawatan, maka akan memengaruhi kinerja transmisi otomatisnya,” buka Harry Suryadikara, kepala bengkel resmi Honda Kebon Jeruk.

Utamanya, jika oli transmisi matik terlalu encer atau kotor, maka pelumasan tidak akan maksimal. Yang berefek pada suhu oli yang mudah panas. Selain itu komponen di dalamnya akan mudah aus. Sehingga kerja transmisi otomatis yang seharusnya meneruskan tenaga, menjadi terganggu. Parahnya mobil jadi tidak bisa berjalan, atau mogok.

“Perawatan yang dapat dilakukan bagi pemilik mobil bertransmisi otomatis, selain memeriksa kondisi oli, juga mengganti dan menguras olinya,” lanjut pria ramah ini.

Mengganti oli transmisi matik berarti hanya membuka baut di karter gearbox. Dan oli yang diganti, hanya oli yang berada pada penampungan oli bagian bawah gearbox. Umumnya sekitar 2-4 liter, tergantung jenis mobilnya.

Penggantian oli transmisi rutin dilakukan setiap 20.000 km, atau sesuai petunjuk buku pemilik kendaraan, atau bila kondisi oli dirasa sudah tidak maksimal.