“Jika velg terlalu besar, pasti jarak titik pengereman juga bertambah,” ujar Johan Karuci dari SM Motorsport, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Hal ini disebabkan bobot velg yang lebih berat sehingga rem butuh usaha ekstra untuk menghentikan lajunya. Sehingga mobil seakan-akan ‘menyelonong’ meskipun sudah direm.
Selain itu, usia pakai komponen kaki-kaki juga relatif lebih cepat rusak. Velg besar punya bobot berat dan karakter guncangan yang keras. Sehingga komponen kaki-kaki seperti tie rod, ball joint, atau sokbreker akan bekerja lebih keras. Komponen seperti bushing atau tie rod akan lebih cepat oblak dibanding saat memakai velg standar.
Bobot velg yang lebih berat juga akan berimbas terhadap performa mesin. Dimana akselerasi terasa lebih lambat karena mesin butuh tenaga ekstra untuk menggerakkan roda. Hal ini punya efek lain yang merambat ke sektor konsumsi BBM, dimana konsumsi BBM akan lebih boros ketika memakai velg ukuran besar