Laman

Minggu, 20 Maret 2011

Perawatan Elektrik Fan Mobil: Deteksi Gejala Mati

Perawatan Elektrik Fan Mobil

Perawatan Elektrik Fan Mobil: Deteksi Gejala Mati

Jakarta - Pendinginan mesin mutlak diperlukan untuk menjaga kinerjanya. Sedapat mungkin mesin dijaga pada suhu kerja ideal agar tetap dapat bekerja pada titik optimum.

Suhu belum mencapai ideal bikin mesin boros, maupun terlalu tinggi dari batas maksimum bisa berbahaya buat dapur pacu.

Seiring perkembangan teknologi mesin, sistem pendingin pun selalu mengalami perbaikan. Misalnya, kipas elektrik yang biasa dipakai pada mesin penggerak depan, kini dipakai juga buat mobil berpenggerak roda belakang.

Seperti contoh pada Suzuki APV atau Daihatsu Gran Max dan Luxio, juga Toyota Avanza.

Pada mobil tarikan depan, kipas elektrik mutlak diperlukan karena kipas tidak bisa digerakkan mekanis oleh mesin yang diposisikan melintang. Nah, nyatanya keuntungan kipas elektrik pun bisa diaplikasi pada mesin tarikan belakang.

Karena kipas yang digerakkan mesin lebih menguras tenaga mesin karena ada hubungan mekanis langsung. Sedangkan kipas elektrik hanya butuh arus lebih dari alternator yang lebih sedikit membebani mesin.

Sayangnya, dibanding berbagai keuntungan, kipas elektrik punya usia lebih cepat ketimbang kipas mekanis, bahkan yang pakai sistem viscous sekalipun. "Umumnya, umur kipas elektrik sekitar 3 tahun," ujar A. Rohim, pemilik bengkel Sejuk AC di Pos Pengumpen, Jakbar.

Perhatikan beberapa tanda yang bisa jadi petunjuk kipas mati. Contoh pada Suzuki APV (Gbr.1), "Biasanya mengeluarkan bunyi berisik," ulasnya. Coba copot soketnya, kalau berisik hilang maka bunyi memang berasal dari motor kipas.

Tapi, tidak semua mobil menunjukkan gejala yang sama. "Seperti Toyota Avanza, bisa mati seketika kipasnya," lanjut pria 36 tahun ini. Paling kentara, langsung tampak suhu mesin naik hingga batas maksimal. Jika sudah demikian, harus ganti motor kipas baik APV maupun Avanza sekitar Rp 375 ribu (Gbr.2).

Salah satu cara yang bisa meminimalisir risiko mesin overheat adalah memasang extra fan (Gbr.3). "Kami biasanya memasang agar electric fan menyala ketika AC hidup," tambah Rohim seraya menyebut harga extra fan berikut pemasangan Rp 375 ribu.

Pemasangan dilakukan di depan kondensor AC (Gbr.4). Efek paling terasa, embusan AC akan lebih dingin. Namun jika kipas asli mati, extra fan akan tetap membantu pendinginan ketika AC dihidupkan. Gejala kipas elektrik asli mati pun tetap terdeteksi karena suhu mesin akan naik kalau AC mati.