Ngoprek JIP
Efisiensi Tenaga, Pasang Dinamo Starter Hi-Torque Yuukk..!!
Di dunia otomotif, dikenal setidaknya enam jenis dinamo starter. Empat dari enam jenis dinamo starter tergolong dalam jenis hi-torque. Sedangkan dinamo starter biasa, atau yang disebut dengan direct drive (DD) yang merupakan jenis dinamo starter tertua. Jenis ini menggunakan perputaran dinamo yang langsung dihubungkan ke mesin. Populasi DD ini semakin menipis dan dianggap tidak efisien lagi, karena banyak memakan arus listrik. Dan satu jenis sisanya merupakan jenis Permanent Magnet Direct Drive (PMDD) yang memiliki cara kerja seperti DD, namun digerakkan dengan bantuan magnet.
Single gir (kiri). Planetary gir(kanan).
Lupakan sejenak mengenai perbedaan sebutan dan sistem yang berlaku pada dinamo hi-torque. Dari perbedaan yang ada, persamaan yang dimiliki oleh dinamo hi-torque ini karena menggunakan gir reduksi untuk meringankan beban dinamo saat memutar mesin.
“Di sinilah kunci efisiensi dinamo hi-torque. Motor starter tidak langsung bekerja memutar flywheel, namun terlebih putaran tersebut terlebih dahulu digandakan pada dengan kehadiran gigi reduksi,” terang Atek, juragan dari Gallery Alternator yang bermarkas di Jakarta Selatan ini. “Semisalkan rasio perbandingan gir 5 : 1, maka hanya dibutuhkan tenaga 1/5 saja untuk dapat memutar dinamo starter,” imbuh lelaki ramah ini.
Dua gir (kiri). Odd (kanan)
Tentu dengan konsumsi listrik yang relatif minim, tidak akan banyak menyedot kapasitas aki sebagai sumberdaya listrik, sehingga penggunaan akipun menjadi lebih awet. Dewasa ini trik efisiensi ini banyak dipergunakan pada 4x4, terlebih kendaraan jenis off-road. “Kendaraan untuk aplikasi off-road ini menggunakan piranti yang banyak menguras sumber listrik dan tak jarang mesin mendapat kendala mati ataupun bahan bakar banjir, sehingga harus distarter berulang-ulang. Di sinilah peran starter hi-torque sangat terasa,” tutup Atek.
Thank’s to
Galery Alternator
Jl. H. Nawi no 22i
T : (021) 727.96329