Laman

Minggu, 01 April 2012

Deteksi Kebocoran Ban, Jangan Selamanya Salahkan Paku


Selama ini, pasti banyak yang beranggapan kalau bocor yang terjadi pada ban mobil itu karena ulah paku yang tergeletak di jalanan. Padahal, banyak juga faktor selain itu lho.

Seperti pengalaman teman kita satu ini terhadap mobil kesayangannya. “Tekangan angin mobil gue berkurang terus, padahal setelah dicek tak ada paku yang menusuk ban. Setelah dicek, pemasangannya yang enggak bener,” ungkap Muhammad Affifurahman, mahasiswa semester 6 jurusan Public Relation di Universitas Indonesia, Depok ini.

Usut punya usut ternyata memang benar, salah pemasangan ban, angin dalam ban bisa pula berkurang. Itu bukan berarti ban mobilnya yang bocor, melainkan saat pemasangan ban ke pelek terdapat kotoran pada bibir pelek sehingga membuat angin menyelinap keluar (Gbr.1).

“Bagusnya setiap bongkar pasang ban bibir pelek harus dibersihkan dahulu dari kotoran, bisa gunakan amplas untuk mengangkat kotorannya,” ungkap Nana dari Galunggung Ban yang bermarkas di Jl. Kalimalang No. 37A, Bekasi.

Selain itu, ada juga yang lebih parah, biasanya kalau mobil habis menghajar lubang besar dalam kecepatan tinggi patut dicurigai adanya retakan pada pelek.

Walaupun retakannya halus dan nyaris tak terlihat, angin sanggup keluar dari sela-sela retakan ini. Perhatikan juga sambungan peleknya, kadang retakan terjadi pada bagian ini (Gbr.2).

Tak hanya itu, pentil pun dapat menjadi biang keroknya. “Karena umur pentil yang sudah tua otomatis karetnya menjadi getas, dari sinilah angin bisa menyusup keluar. Bagusnya tiap ganti ban ganti juga pentil yang baru,” wanti pria ramah ini (Gbr.3).

Hayo, coba dicek lagi, tidak selamanya paku jadi penyebab tekangan angin ban mobil berkurang.