Saat musim hujan, seringkali pengendara terjebak kemacetan di jalan raya. Wajar, karena saat hujan turun pada umumnya pengendara akan menurunkan kecepatan. Apalagi jika melewati daerah-daerah yang rawan tergenang banjir. Bukan tanpa alasan jika para pengendara mengubah gaya berkendara saat melibas genangan. Memperlambat laju kendaraan, salah satunya ditujukan agar gerak mobil tidak membuat genangan air bergelombang.

Memang, selain menurunkan kecepatan, berikut ini 5 (lima) poin yang sebaiknya kita perhatikan:

  1. Perhatikan ketinggian genangan air, bisa dengan berpatokan pada tinggi trotoar atau melihat kedalaman ban mobil yang terendam. Kendaraan tidak didisain untuk melewati genangan air yang tinggi. Batas aman melibas genangan adalah bila ketinggian air tidak lebih dari setengah tinggi roda (standar) mobil kita.
  2. Gunakan gigi rendah (1 atau 2). Pada transmisi matik pindahkan tuas ke posisi L atau 2.
  3. Atur RPM mesin secara konstan, antara 1.500 s/d 2.000 RPM. Jangan khawatir air masuk dari (terhisap) knalpot, karena tendangan dari gas buang pada saat RPM idle pun sudah mampu mendorong air.
  4. Jaga jarak dengan kendaraan di depan dan tetap melaju dengan kecepatan rendah. Tujuannya, untuk tetap memberi ruang gerak bagi mobil Anda jika sesama pengguna jalan di depan berhenti mendadak.
  5. Perhatikan juga kendaraan yang melaju dari arah berlawanan. Laju mereka menyebabkan gelombang air yang akan menuju arah depan kendaraan kita. Akan sangat berbahaya bila gelombang air sampai ke saluran udara mesin. Untuk point 4 dan 5 ini, alangkah baiknya jika kita mengetahui posisi dan ketinggian saluran hisap udara mesin kendaraan kita. Hal ini akan menambah akurasi perhitungan kita saat melibas genangan. Biasanya saluran hisap ini terletak sedikit di atas grill kendaraan. Pada beberapa kendaraan, posisinya terletak tidak menghadap ke arah depan langsung, sehingga peluang air terhisap semakin kecil.