Curah hujan sekarang ini lagi jarang, bukan berarti musimnya sudah berhenti. Malah sampai Februari nanti masih berlangsung dan diramalkan bakal terjadi banjir paling parah. Nekad menerjang dengan mobil, siap-siap kantong dikuras untuk memperbaiki kerusakannya.
Ada beberapa komponen yang bisa rusak, bahkan kerusakannya fatal dan dana yang dikeluarkan cukup banyak. Inilah komponen berikut kerusakan sereta estimasi biaya perbaikan.
Water Hammer
Air masuk ke dalam ruang bakar saat mesin bekerja. Akibatnya, piston yang mengompres udara dan bahan bakar tercampur air. Karena air zat yang tak bisa dikompres, maka akan terjadi tekanan sangat tinggi di ruang bakar yang mengakibatkan piston berlubang, setang piston patah serta blok mesin pecah.Sialnya, kerusakan akibat water hammer tidak termasuk risiko yang ditanggung asuransi. Biaya perbaikannya mencapai puluhan bahkan sampai ratusan juta rupiah.
Rem berkarat
Kampas dan piringan rem mudah berkarat dalam kondisi lembab. Saat kita menarik rem tangan, kampas belakang bisa menempel dengan piringannya. Gejalanya terasa ketika melepas rem tangan, laju mobil tertahan. Jadi, upayakan setiap habis menerjang banjir, injaklah pedal rem (denngan kaki kiri) sedikit sembari tetap menekan pedal gas. Langkah ini akan membuang air serta menimbulkan panas pada rem sehingga air menguap. Potensi kerugian Rp1-Rp5 juta.
Oli tercampur air
Kala menerjang banjir, air berusaha masuk melalui celah-celah. Salah satu bagian yang rentan disisipi air adalah transmisi. Oli yang bercampur air akan kehilangan daya lumasnya dan lebih rentan terkena karat. Namun sebelum karat muncul, daya lumas oli yang berkurang menjadikan aus secara dini. Pada transmisi otomatis, pelumas yang terkontaminasi air akan menyebabkan kerusakan pada pelat kopling berlapisnya.
Cara mencegah kerusakan periksa warna oli setelah menerjang banjir. Oli yang tercampur air akan berwarna lebih muda dan bersifat lebih cair. Segera ganti olinya, bila sampai terjadi kerusakan, potensi kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
Kopling Menempel
Untuk mobil bertransmisi manual, setelah menghajar banjir jangan langsung parkir. Karena, air yang merembes ke kopling membuat komponen tersebut dan dekrupnya menjadi lembab yang mengakibatkan adhesi yang kuat antara pelat kopling dan dekrup. Jangan kaget kalau esoknya transmisi sulit dioperasikan. "Karena plat kopling dan dekrup menempel dan berkarat," terang Teddy Rev, pemilik bengkel dari Rev Engineering yang sering menemukan gejalan seperti itu. Potensi kerugian Rp2-Rp5 juta.
Alternator korslet
Fungsinya mengubah putaran mesin menjadi arus listrik. Sebetulnya, komponen ini rentan rusak bila terkena air. "Taoi sekarang ini banyak mobil menggunakan alternator canggih dengnan IC (integrated circuit) di dalamnya. Nah, ini bisa rusak bila terendam air," jelas Atek, pemilik Galeri Alternator diHaji Nawi, Jakarta Selatan. Potensi kerusakan Rp1-Rp3 juta.