Tetapi tidak semua bagian jalan atau lingkungan di sekitar dapat dipantau. Ada beberapa area yang terhalang sehingga pengendara tidak mampu melihat dengan baik atau bahkan hilang sama sekali.
“Biasanya disebut blind spot, sebuah area visibility yang gagal terlihat karena terhalang oleh sesuatu,” ungkap Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting. Efeknya tentu sangat berbahaya untuk keselamatan diri sendiri atau pengguna jalan lainnya. Karena itu meski tak kelihatan justru harus diperhatikan.
Penyebab blind spot dapat dikelompokan menjadi 4 kategori.
1. Bentuk fisik kendaraan.
Seperti pilar A, B dan C, dashboard, kap mesin, kaca Spion dan lainnya. Lantaran desain mobil cenderung membulat posisi pilar kadang menghalangi pandangan ke samping atau belakang. Kap mesin dan dashboard yang besar juga bisa menghilangkan sebagian pandangan di depan.
Pilar-pilar di mobil kadang ikut menghalangi pandangan saat bermanuver
Selain itu muatan yang dibawa saat berkendara juga menjadi salah satu hal yang bisa menyebabkan pengendara kehilangan pandangan. Makanya perhatikan letak dan jumlah barang yang dibawa.
2. Lingkungan.
Seperti jalan berkelok-kelok, pepohonan atau bangunan-bangunan termasuk pagarnya yang tepat dipinggir jalan. “Bahkan asap knalpot kendaraan didepan juga bisa menghilangkan pandangan,” lanjut Jusri.
3. Kondisi lalu lintas.
Mobil-mobil yang parkir di bahu jalan. Kendaraan-kendaraan besar yang berjalan di depan, samping atau belakang.
4. Cuaca.
Curah hujan yang tinggi, kabut atau cuaca buruk lainnya bisa membuat pandangan terhalang atau tidak jelas.
Mengatasinya tidak terlalu sulit sebenarnya. Cukup mengerti apa yang Anda lihat. Karena sebagai manusia, naluri akan otomatis segera menotifikasi nalar bahwa pandangan terbatas.
Lakukan komunikasi jika kendaraan dari arah berlawanan tidak terlihat
1. Kurangi kecepatan.
Lepas pedal gas dilanjutkan menginjak pedal rem dengan halus dan turunkan persneling ke gigi rendah.
2. Lakukan komunikasi.
Bisa dengan menggunakan klakson, lampu sein dan lampu jauh.
3. Dapatkan feed back.
Jika hendak menyalip atau berbelok di tikungan yang terhalang tembok lakukan komunikasi dengan lampu jauh atau klakson. Biasanya jika ada pengendara lain yang berlawanan arah akan membalas komunikasi itu dengan membunyikan klakson atau mengedipkan lampu juga.
4. Pastikan kondisi aman!
5. Kontrol Kecepatan.
Lanjutkan dengan mengontrol kecepatan kendaraan Anda dan melakukan manuver yang diperlukan
Nah jika harus bermanuver seperti pindah lajur dan sebagainya, ada beberapa langkah lanjutan yang perlu diperhatikan.
1. Cek spion.
Tujuannya untuk memperhatikan kondisi di belakang dan sekitarnya saat mengurangi kecepatan. Apakah sudah layak (aman) atau belum?
2. Jika aman
Akan lebih jelas jika dilengkapi spion blind spot
Berikan lampu indikasi atau sein sebagai alat komunikasi bahwa kendaraan yang digunakan akan bermanuver atau pindah lajur.
4. Melihat Kesamping
Jangan lupa melakukan tolehan sekilas ke arah kendaraan akan bermanuver. “Menengoknya tidak perlu ke arah
belakang dan terlalu lama, cukup melihat ke samping dan ekor mata menangkap obyek kendaraan di sisi yang dituju,” tambah Ipung.
Jika aman segera bergerak ke arah lajur yang dikehendaki.