Fakta :
Kondisi jalan tol yang lebar, lancar dengan kecepatan tinggi dan monoton, risiko justru lebih besar. Makanya memerlukan konsentrasi yang lebih.
- Mudah memicu timbulnya keletihan.
- Kewaspadaan menurun.
- Membuat hasrat untuk memacu kecepatan lebih tinggi dari kemampuan kendaraan maupun pengemudi.
8. Mitos : Kecepatan tidak mempengaruhi kestabilan kendaraan.
Fakta :
Setiap pergerakan kendaraan akan menimbulkan pergerakan dan gaya sentrifugal.
- Semakin cepat kendaraan, momentum dan gaya sentrifugal juga besar.
- Efeknya kestabilan berkurang dan kendaraan mudah bergerak liar. Seperti selip, oversteer, understeer dan jarak pengereman yang semakin jauh.
9. Mitos : Pada saat menghadapi masalah, tindakan pertama melakukan pengereman.
Fakta :
Menyikapi sebuah masalah harus diawali dengan proses analisa, diikuti keputusan diakhiri dengan eksekusi. Tentu dalam waktu singkat.
- Pengereman bukan selalu jadi pilihan pertama, karena jika tidak tepat justru bisa menimbulkan masalah baru.
10. Mitos : Pada kecepatan di atas 80 km/jam pada lintasan menurun dan tiba-tiba ban depan mobil pecah, tindakan yang benar adalah mengerem.
Fakta :
Pada kondisi ini center of gravity dan distribusi bobot berpindah ke arah muka. Kendali kendaraan ada pada roda depan. Saat ban pecah akan menimbulkan gaya tarik ke sisi ban yang pecah.
- Jangan panik.
- Jangan mengerem tiba-tiba, cukup tahan kecepatan sebentar. Terutama buat kendaraan tinggi dan berbobot berat.
- Jangan mengerem, naikan kecepatan 10 km/jam sesaat buat mobil tinggi.
- Tahan kemudi dengan kuat, arahkan sesuai lintasan.
- Ketika kondisi sudah mulai terkendali, sambil mengurangi kecepatan bertahap, arahkan mobil ke lintasan yang lebih aman.
11. Mitos : Pada kecepatan di atas 80 km/jam, di lintasan menurun dan menikung, saat kendaraan terasa oleng atau limbung. Tindakan yang benar adalah mengerem sekuatnya agar segera pelan dan terkendali.
Fakta :
Pada kondisi ini center of gravity dan distribusi bobot berpindah ke arah muka. Akibatnya roda depan menerima beban berlebih. Ketika mengerem, roda depan menahan beban semakin besar, akibatnya menimbulkan gaya dorong ke sisi luar tikungan (centrifugal force). Pada saat yang sama traksi roda depan bisa hilang dan menyebabkan mobil nyelonong (understeer).
- Jangan panik.
- Jangan lakukan manuver tiba-tiba dan kasar.
- Kurangi kecepatan secara bertahap.
12. Mitos : Pada kecepatan tinggi saat melalui tikungan sama saja caranya dengan saat pelan.
Fakta :
Pada prinsipnya, saat melaju kencang tingkat kestabilan berkurang dan kendaraan cenderung sensitif. Cara melakukannya harus dengan kehati-hatian, berbeda dengan saat pelan.
- Kurangi kecepatan sebelum masuk tikungan.
- Jangan mengerem saat menikung.
- Pertahankan kecepatan dengan menggunakan engine brake. Sehingga hasil gerak roda berasal dari mesin bukan dari dorongan momentum.
13. Mitos : Keletihan bisa diatasi dengan mengunyah permen, merokok atau berbicara dengan penumpang lain.
Fakta :
Keletihan diakibatkan karena akumulasi kurang tidur, over work atau sedang sakit. Menyiasati dengan makanan atau minuman, merokok, membuka kaca dan lainnya hanya membantu sesaat. Letih akan kembali datang. Efeknya interprestasi dan reflek menurun.
- Solusinya berhenti dan tidur, akan membantu memulihkan kondisi badan.
- Istirahat yang berkualitas adalah tidur.
14. Mitos : Mengemudi dengan kecepatan pelan di bawah kecepatan rata-rata di suatu jalan akan lebih aman dibanding memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Fakta :
Justru Berbahaya, kecepatan harus disesuaikan dengan kendaraan di sekitarnya. Jangan terlalu lambat.
- Jika terlalu lambat bisa bikin kagok pengendara lain. Bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
- Mengemudilah dengan kecepatan sesuai kondisi. Baik itu kondisi jalan, lingkungan, kendaraan, cuaca dan diri sendiri.
15. Mitos : Mengemudi di jalan tol mudah dan tidak cepat lelah (mengantuk).
Fakta :
- Mengemudi di jalan tol adalah pekerjaan yang monoton. Situasi yang membosan-kan dan jenuh. Bisa menimbulkan kantuk, lengah dan tidak waspada.