Letak mesin, transmisi, transferkase, gardan, proporsi bodi hingga model penggerak roda (wheeldrive) menjadikan distribusi berat kendaraan yang dibagikan pada keempat rodanya tidak pernah rata. Kondisi inilah yang menyebabkan ban kendaraan tidak merata habisnya. Supaya dapat habis dalam tempo yang hampir bersamaan, keempat bannya harus dirotasi, alias butuh pemerataan. “Fungsi rotasi salah satunya untuk menjaga umur ban. Dengan merotasi, maka tingkat keausan yang biasanya terkonsentrasi pada satu rangkaian (ban depan atau belakang) saja bisa diratakan sehingga umur ban pun lebih panjang,” tutur Surya Dharma. “Pada kendaraan yang menggunakan ban tipe Mud Terrain (MT) ataupun ban off-road, proses penipisannya sangat signifikan, kembangan ban berprofil kasar akan cepat tergerus, terlebih ban tipe seperti ini sebagian menggunakan jenis kompon yang relatif lunak,” lanjut Marketing Manager Elang Perkasa Tire tersebut. “Ban depan ini menanggung beban mesin, gardan (bila berpenggerak 4x4) dan distribusi berat kendaraan pada saat pengereman,” sahut Agung Prabowo dari FAST. “Karenanya ke empat ban tersebut perlu dirotasi letaknya,” tutur pria asal Solo ini.
Beda
Secara umum ban dibagi menjadi beberapa jenis, namun jenis yang paling sering ditemui dan dipakai para pecinta jip adalah tipe ban radial dan ban bias. Tipe radial merupakan jenis yang paling banyak dipergunakan, biasa dipakai pada jip dan SUV meliputi tipe HT, AT dan MT, bahkan ban off-road seperti Super Swamper ataupun Simex tergolong yang satu ini.
Sedangkan tipe bias memang tidak banyak dijumpai, namun ban yang basisnya dari ban untuk light truck ini tak jarang juga dipergunakan oleh para pecinta jip. Good Year Extragrip maupun Bridgestone Jeep Service masuk dalam golongan jenis ini. Cirinya ada pada pencantuman angka ply pada dinding ban.
Ban alur ganda memiliki pola rotasi yang memungkinkannya untuk dipasangkan pada roda tanpa harus melihat pola alur. Ban bisa dipasangkan di sebelah kiri maupun kanan tanpa harus mengganti arah ban. “Ban dengan pola demikian ini dirotasi dengan cara silang. Pada pola ban seperti ini ban serep bisa dilibatkan dalam setiap proses rotasi ban,” tutur Surya lebih lanjut. “Sedangkan pada alur searah rotasi ban hanya berlaku sejalur saja alias hanya dipindahkan dari posisi depan ke belakang ataupun sebaliknya, itupun hanya berlaku untuk satu sisi saja. Pada jenis ban seperti ini, ban serep baru diturunkan pada waktu penggantian unit ban saat sudah gundul,” terang pria ramah ini.
Ban beralur searah ini bisa saja diberlakukan seperti halnya ban dengan alur rotasi ganda. Syaratnya saat roda dirotasi silang, ban dilepas dari pelek dan dipasang sesuai dengan penujuk rotasinya. “Dengan demikian pola kembang yang berlaku pada ban alur ganda bisa diberlakukan pada jenis ban alur searah,” tutup Surya
Kapan?
Rotasi ban ini merupakan suatu hal yang dilakukan secara periodik. Akan tetapi tidak ada patokan pasti mengenai kapan rotasi tersebut berlaku. “Pada dasarnya semakin sering ban tersebut dirotasi, maka akan semakin baik. Penipisan ban akan lebih merata, sehingga umurnya pun jadi lebih panjang,” perinci Agung. “Untuk mudahnya, ada baiknya jika periode rotasi ban dilakukan bersamaan dengan waktu penggantian oli mesin. Simpel dan pasti tanggal jatuh temponya,” tutupnya.
Thanks to :
Elang Perdana Tire
Jl. Elang, desa Sukahati, Citeureup, Bogor 16810
Telp: (021) 8765105-08