BASE COAT
Kaleng kecil ini biasa terletak di dalam laci (glove box) dan terbungkus dalam plastik. Jika diperhatikan memang akan terlihat warna dan kode yang sama dengan warna yang digunakan pada mobil.
Lantas langsung terpikir, ini adalah contoh cat ketika perlu mengecat ulang tunggangan, baik karena penyok, tergores atau bahkan dicat ulang kembali, agar sama dengan aslinya.
Namun, apakah akan sama dengan aslinya? "Biasanya itu merupakan cat ‘sisa' dari penggunaan cat tiap mobil," jelas Donny, dari bengkel cat B&D di kawasan Pondok Labu, Jaksel. Jadi, kualitasnya pun berbeda dibandingkan yang ada di pasaran.
"Untuk cat yang sama di pasaran, biasanya kualitasnya berbeda, dari pabrikan itu merupakan kualitas terbaik dan merupakan base coat," jelas Donny.
Jadi, bukan tak mungkin untuk mencari cat serupa cukup sulit. "Malah biarpun kode dan mereknya sama, kualitasnya tidak sama," lanjutnya.
Gunakan kuas kecil untuk mengoleskannya(kiri atas). Kode warna cat tertera pada kaleng(kiri bawah). Kompon permukaan yang sudah dioles agar merata dan halus(kanan).
Namun, untuk lecet-lecet kecil, bisa saja menggunakan cat dari kaleng kecil itu. "Kalau baret atau tergores cukup besar, tentu tak cukup," kata lelaki berambut pendek itu. Kalau lecet kecil seperti terkena kerikil, atau tergores tak terlalu panjang, sekitar 1 hingga 2 centimeter, masih bisa digunakan.
Jika baret atau lecet kecil, bisa dilakukan dengan cara seperti ini. Pertama-tama bersihkan permukaan bodi yang akan dioles dengan air, kemudian keringkan. Lantas, dengan menggunakan kuas kecil, oleskan cat contoh tadi ke permukaan bodi yang tergores.
Jangan terlalu tebal, sebaiknya dilakukan selapis tipis demi selapis tipis. Dan ditunggu agak kering tiap lapisannya. Setelah semuanya kering, bisa dilakukan dengan menggosokkan kompon agar permukaannya rata. "Tetapi, tidak menggunakan pernis tentunya," lanjut Donny.