"Itu bisa saja karena gaya nyetirnya yang salah. Sekarang, kalau di kecepatan sekitar 25 atau 30 km/jam tapi di posisi gigi 3, tenaganya kan kurang, otomatis jadi nyendat-nyendat mesinnya," papar kepala Bengkel Daihatsu Cokro Denpasar, Agustinus Karyono.
Sehingga, mungkin saja gejala tersendat-sendat yang dialami beberapa pemilik Rush Terios terjadi karena gaya menyetir mereka yang salah, dan bukan karena ada kesalahan atau cacat pada sistem mekaniknya.
"Toh sekarang, mau mobil apapun, selama cara nyetirnya seperti itu, pasti nyendat-nyendat. Apalagi bawa mobil kan tergantung feeling seseorang, dan pastinya berbeda-beda," timpal Agustinus.
Sekarang, tambah Agustinus, kalau diusahakan cara menyetirnya menyesuaikan tenaga mesin dengan posisi gigi, sehingga terjadi harmoniasasi antara kebutuhan tenaga pada kondisi jalan tertentu dan posisi gigi. "Dijamin, gejala tersebut tidak akan dirasakan," cetusnya.
Tapi kalau memang gejala menyetirnya yang salah, kenapa banyak yang mengalaminya ya?