Berikut beberapa mitos dan pembenarannya.
Mitos : Makin gelap kaca film, maka kabin semakin dingin.
Fakta : Tingkat kedinginan kabin bukan ditentukan warna kaca film, tetapi angka Ultraviolet Reflectance (UVR) atau daya tolak terhadap sinar ultraviolet dan heat rejection. Semakin besar angkanya maka kabin akan semakin dingin. Dalam artian, kaca film bisa lebih mengurangi sinar matahari yang masuk ke kabin.
Mitos : Pakai kaca film mempengaruhi kerja sinyal GPS dan radio.
Fakta : Pernyataan ini mungkin benar untuk kaca film yang berbahan dasar metal. Karena sifat metal sendiri memantulkan arah sinyal. Sementara hal ini sudah tidak berlaku untuk kaca film ber-Nano Technology karena bebas dari penggunaan metal.
Mitos : Kaca film tidak perlu diganti selama-lamanya.
Fakta : Faktor umur dan sering terpapar sinar matahari, hujan dan iklim yang cepat sekali berubah, maka diikuti pula oleh penurunan kualitas kaca film. Idealnya, kinerja teknologi penolak panas yang terdapat pada kaca film bertahan hingga 5-8 tahun.
Fakta : Alangkah lebih baik, jika melakukan perawatan secara berkala karena kualitas kaca film akan lebih terjaga. Hal ini bisa diikuti pula dengan membersihkan karet-karet lis kaca, untuk mengurangi dampak kaca film rusak karena debu yang menempel.
Mitos : Sesaat setelah dipasang kaca film, jangan jemur mobil karena akan membuat lem terkelupas.
Fakta : Dijemur akan mempercepat menyatunya kaca film dengan kaca. Catatannya, penjemuran cukup dilangsungkan selama seminggu usai pemasangan.
Mitos : Defogger (anti embun di kaca) akan membuat kaca film cepat rusak.
Fakta : Untuk kaca film yang proses perekarannya sudah menyatu dengan kaca, memungsikan defogger sama sekali tidak menimbulkan masalah. Yang perlu diingat, selalu matikan defogger sesaat setalah digunakan. Pasalnya akan berpotensi memecahkan kaca.